Detail Cantuman Kembali

XML

Surplus Pekerja di Kapitalisme Pinggiran: Relasi Kelas, Akumulasi, dan Proletariat Informal di Indonesia sejak 1980an


Bagi para ekonom neoklasik dan pendukungnya, mem­bludaknya pekerja informal di Indonesia sejak 1980an tidak peru dikhawatirkan. Mereka meyakini, jika pasar diperbolehkan berfungsi dengan baik, pekerja informal akan mampu menjadi pengusaha mikro, dan peng­usaha mikro nantinya akan mam­pu mengubah bisnis mereka ke peng­aturan formal dan de­ngan demikian secara otomatis menghilangkan perekonomian informal.

Buku ini mempersoalkan klaim di atas dengan menganalisis dampak penyesuaian neoliberal terhadap melimpahnya surplus populasi relatif, yakni suatu kombinasi antara pengangguran dan proletariat informal di negeri-negeri pinggiran. Berfokus pada lintasan pemba­ngunan Indo­nesia, bu­ku ini berusaha menunjukkan bahwa alih-alih menjadi peng­usaha mikro, mayoritas pekerja informal cenderung menjadi proletariat informal yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya sebagai pekerja. Mereka bekerja di luar sektor inti dari produktivitas kapitalis dalam kondisi rentan, terengah-engah untuk sekadar bertahan hidup. Orientasi pembangunan yang dipimpin pasar global, bertentangan dengan klaim untuk menghapus pekerjaan informal, justru cenderung mengabadikannya.

“Karya Muhtar Habibi berhasil men­do­rong pembahasan mengenai masalah pengangguran dan rendahnya kua­litas pekerjaan sebagian yang cukup besar dari penduduk In­do­nesia me­nurut suatu perspektif yang berbeda dengan yang ditemui dalam ilmu ekonomi neoklasik.” —Vedi R. Hadiz
Vedi R. Hadiz - Personal Name
Muhtar Habibi - Personal Name
331.8809598 HAB Sur
978-979-1260-61-9
NONE
Book - Paperback
Indonesian
Marjin Kiri
2016
Serpong
xxii + 142 hlm;14 x 20,3 x 1 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...