Detail Cantuman Kembali

XML

Revoloesi Pemoeda : Pendudukan Jepang dan Perlawanan di Jawa 1944 - 1946


Benedict Anderson dalam buku ini banyak mengeksplorasi tentang revolusi di Indonesia pada periode tahun 1945. Ia mengeksplorasi asal-usul kelompok-kelompok revolusioner pemuda, militer, dan partai politik dengan sudut pandang dan perincian yang detail. Disini dijelaskan dijelaskan bahwa revolusi banyak dipengaruhi oleh semangat yang luar biasa dari golongan muda dan beberapa hal semangat tersebut diperoleh dalam masa berakhirnya pendudukan Jepang di Indonesia.

Benedict berpendapat bahwa pecahnya revolusi nasional di tahun 1945 banyak dimainkan bukan kelas pekerja tertindas tetapi para pemuda. Kesadaran pemuda ini dipengaruhi oleh sebuah kesadaran yang muncul dengan persinggungan antara indentitas tradisional (jawa) dengan pengalaman pengalaman yang modern (seperti penekanan Jepang pada kekuatan spiritual dan konsep kekuasaan Jawa sebagai energi kosmis).

Munculnya generasi dengan “kesadaran” baru sebagian besar disebabkan oleh upaya yang kuat dari pemerintah pendudukan Jepang yang menggalang kaum muda Jawa untuk melakukan perjuangan melawan sekutu. Bentuk bentuk perjuangan itu dipropagandakan secara khusus dengan banyak menciptakan kelompok kelompok militer, paramiliter, organisasi pemuda politik dan olahraga. Melalui kelompok kelompok itu bibit-bibit semangat revolusi diberikan dalam berbagai bentuk yang diberikan dalam berbagai aksi , ruang perkuliahan, kegiatan parade, stadion, bioskop, stasiun radio dan program indoktrinasi lain dari rezim Jepang ini . Harus diakui juga bahwa semangat nasionalisme menjadi tumbuh tidak hanya di perkotaan saja tetapi dalam periode ini menyebar masuk ke pedesaan pedesaan.

Baru setelah terjadi perang dunia ke II, posisi Jepang yang terdesak membuat situasi yang memungkinkan bagi para pemuda Indonesia untuk mengambil alih kekuasaan dengan mengangkat bambu runcing. Menurut Benedict, perjuangan kaum muda ini menjadi berhasil dengan adanya kerja bersama dengan kaum tua dengan strategi masing masing. Pada puncaknya dengan adanya indikasi kekalahan Jepang, dianggap sebagai peluang besar oleh kaum muda untuk memaksa kaum tua (Sukarno dan yang lain) memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Dalam pembacaan singkat saya, buku ini menjadi bahan penting dalam mengetahui secara lebih dalam tentang proses Revolusi Pemuda di Indonesia pada masa kemerdekaan (mungkin karena ruang dalam buku ini lebih banyak mengisahkan tentang gerakan para pemuda, terjemahan dalam bahasa Indonesia mengambil judul “Revolusi Pemuda”) . Analisis dalam buku ini dapat juga membantu untuk memahami proses gerakan revolusioner di negara-negara Asia Tenggara lainnya (seperti Vietnam , Burma , Laos, dll).
Benedict Anderson - Personal Name
959.802 AND Rev
979416027X
NONE
Book - Paperback
Indonesian
Pustaka Sinar Harapan
1988
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...