New Books

We have received an upsurge of donated books in the last couple of months from lovely visitors & members, Kerabat Antro Unair, Pak Hadipurnomo, Antonio Carlos and Dewan Kesenian Jawa Timur — we thank you for your generosity & kindness. We would also like to inform you that we’ve updated our cataloge page. Please visit our library to browse our collection.

konservasibudayapanjiKonservasi Budaya Panji
Editor: Henri Nur Cahyo
Publisher: Dewan Kesenian Jawa Timur, 2010
Call No.: 899.22109 CAH Kon (Teori & Sejarah Sastra Indonesia)

Apa yang disebut dengan Cerita Panji, ternyata bukan sekadar kisah percintaan antara Panji Asmarabangun dan putri Galuh Candrakirana. Ada banyak hal yang menarik terkait dengan cerita rakyat ini sehingga pantas menjadi perbincangan banyak kalangan. Bukan hanya terkait dengan sastra lokal, melainkan juga menyangkut aspek sejarah, arkeologi, antropologi, pertanian, politik, dan aspek budaya secara luas. Itu sebabnya, khasanah cerita rakyat ini tidak hanya berhenti sebagai karya sastra, melainkan sudah menjadi budaya. Dan apa yang disebut Budaya Panji, adalah sebuah fenomena tersendiri. Buku ini, adalah catatan rangkuman dari Pasamuan Budaya Panji di PPLH, diskusi Bedah Panji di CCCL dan cuplikan perjalanan ceramah keliling Lydia Kieven di Surabaya, Kediri dan Malang. Sebagian makalah yang disajikan dalam acara di PPLH Seloliman dan CCCL Surabaya, juga dilampirkan dalam buku ini. Demikian pula rekomendasi dari Pasamuan Budaya Panji di PPLH dan Reportase Bedah Panji, serta catatan khusus yang dibuat oleh Lydia Kieven sendiri. Ke depan, pengkajian Budaya Panji itu tentu akan lebih menarik lagi dilakukan dalam sebuah seminar internasional yang mendatangkan pakar-pakar berbagai disiplin ilmu untuk membahas Panji. Buku ke-7 dari 11 judul buku yang diterbitkan Dewan Kesenian Jawa Timur.

engineersofhappylandEngineers of Happy Land: Perkembangan Teknologi dan Nasionalisme di sebuah Koloni
Author: Rudolf Mrazek
Publisher: Yayasan Obor Indonesia | 2006 [2002]
Call No.: 959.803 MRA Eng (Sejarah Indonesia)

Rudolf Mrazek berhasil mengungkapkan kejernihan analisis tentang kebebasan kolonialisme, nasionalisme, kesusastraan, revolusi dan kemanusiaan. Berbagai gambaran perkembangan transportasi (dari sepatu, pembangunan jalan, hingga adanya sepeda motor) arsitektur (dari bangunan penjara hingga hunian ber-AC), teknologi optik (dari fotografi hingga deteksi sidik jari), gaya hidup modern (baju dan pakaian), serta munculnya radio dan stasiunnya dideskripsikan secara analistis. Bab lain mengupas karakter yang mewakili kolonialisme, nasionalisme, dan munculnya kebudayaan, kehidupan intelektual, serta politik yang dipengaruhi oleh Eropa.

kondisipostmodernkesusastraanKondisi Postmodern Kesusastraan Indonesia
Author : Ribut Wijoto
Publisher: Dewan Kesenian Jawa Timur,  2009
Call No.: 899.22109 WIJ Kon (Teori & Sejarah Sastra Indonesia)

Puisi Indonesia tidak pernah selesai mencari bentuk-bentuk operasiobal bahasa yang baru. Setelah sukses dengan kemendayuan Pujangga Batru, ketajaman dan efektivitas Chairil Anwar diteruskan oleh subagio Sastrowardoyo, Sapardi Djoko Damono, dan Goenawan Muhammad, kini muncul fenomena baru yang belum pernah ditemukan dalam bahasa puisi sebelumbnya. Fenomena tersebut adalah konstruksi bahasa skrizofrenia. Apakah telah tercipta bahasa estetik puisi skizrofrenia? Bagaimanakah operasional estetik teks puisi skizrofrenia?

Buku Kondisi Postmodern Kesusastraan Indonesia terbitan November 2009 ini berisi 26 tulisan ilmiah populer Ribut Wijoto. Sebagian besar esai telah dimuat media massa dan beberapa lainnya pernah menjuarai beberapa sayembara esai tingkat nasional. Artinya, mengacu pada data itu, buku setebal 278 ini sanggup mengungkapkan tentang siapa dirinya secara mandiri, tanpa pembelaan siapa-siapa, sekali pun penulisnya sendiri: Ribut Wijoto. Meminjam kembali strategi retorika Ribut, Semoga anggapan saya benar, fakta ini layak menjadi poin kedua. nga [ Surabaya Post ] [ info lebih lanjut ]

Sisi Senyap Politik Bising
Editor: Budi Susanto S. J.
Publisher: Kanisius & Lembaga Studi Realino, 2007
Call No.: 320.9598 SUS Sis (Ilmu Sosial – Koleksi Kerabat Antropologi Unair)

Meskipun penguasa Orde Baru diduga sudah tergusur pada tahun 1998, dan hasil Reformasi Mei 1998 sudah hampir berusia satu dasa warsa, para penulis dalam buku bunga rampai ini masih saja mendengar dan mencatat keseragaman firdaus (orde) baru. Firdaus seragam itulah yang nampaknya malah bikin bising telinga rakyat Indonesia. Dengan bekal kajian postkolonialitas, para peneliti muda dalam buku ini tidak menyingkir-i/kan kesenjangan, kemangkiran, kemenduaan, kemacetan, kerapuhan, dan hal-hal sejenis lainnya dalam politik kebudayaan bagi hidup masyakarat sehari-hari. Para penulis dalam buku ini menyumbang kewaspadaan dan kejelian yang perlu untuk menyuarakan (s)isi senyap dari hiruk pikuk firdaus semacam itu.

Ingat(!)an
Editor: Budi Susanto S. J.
Publisher: Kanisius & Lembaga Studi Realino, 2007
Call No.: 305.8598 SUS Ing (Ilmu Sosial – Koleksi Kerabat Antropologi Unair)

Masa lalu, peristiwa yang sudah lewat, masih saja menarik perhatian manusia – baik secara menikmatkan (nostagia) maupun memuakkan (trauma). Masalahnya, hal menikmatkan atau memuakkan dari masa lalu termaksud, sesungguhnya bukanlah sekedar untuk digali dan ditemukan. Buku ini berusaha mengetahui bagaimana jejak-langkah proses merekayasakannya! Diharapkan para pembaca menjadi semakin sadar bahwa laporan, cerita, kisah, arsip, teks – atau apapun juga istilahnya – adalah sudah suatu refleksi penulis bagi kenyataan “apa adanya” dari masa lalu termaksud.

OrdeMimpiOrde Mimpi: Drama Pilihan 1994-2007
Author: R Giryadi
Publisher: Dewan Kesenian Jawa Timur, 2009
Call No.: F GIR Ord (Fiksi – Drama & Teater)

Bagaimanapun keberadaan naskah drama, sesungguhnya tidak dapat diabaikan dari jagad teater tanah air. Apabila merujuk pengertian teater modern dan teater tradisional di Indonesia, salah satu unsure pembeda yang utama adalah ada atau tidaknya naskah yang dimainkan.

Begitu pula, pentingnya naskah lakon sebagai bagian dari teater Indonesia kurang disadari. Naskah lakon seolah-olah hanya bagian dari sastra an-sich, sementara di dunia sastra sendiri naskah lakon identik dengan teater.Selain itu, tidak banyak pula Pembina/pelatih/sutradara/guru teater yang menulis naskah sendiri. Mereka masih menganggap bahwa penulisan termasuk naskah lakon, lebih merupakan wilayah sastra. Menyadari hal tersebut diatas, kehadiran buku ini menjadi sangat penting. Tidak untuk memberikan jawaban atas kelangkaan itu, tetapi untuk memberikan dorongan bangkitnya semangat menulis naskah lakon dan penerbitan naskah lakon. [ Info lebih lanjut ]

virtual-life-of-filmThe Virtual Life of Film
Author: D. N. Rodowick
Publisher: Harvard University Press, 2007
Call No.: 778.53 ROD Vir (Film & Video)

If cinema as a celluloid form allowed us to meditate on the issue of scepticism, does the age of digital demand something closer to suspicion? This isn’t quite the question at the heart of D.N. Rodowick’s The Virtual Life of Film, but it is undeniably part of the problem as film moves from a chemical process to a mathematical one. Since so much film theory has been predicated on the indexical versus the iconic – on, loosely, film as a trace of reality, as opposed to its subjective re-enactment as in painting – then what sort of film theory do we need that takes into account recent technological developments, developments that will maybe make it more iconic than indexical?

The True History of Chocolate
Authors: Sophie D. Coe & Michael Coe
Publisher: Thames & Hudson, 1996
Call No.: 633.7409 COE Tru (Teknologi – Sejarah & Geografi)

The Coes, both anthropologists with a culinary bent, delve deeply into the history of their mouth-watering subject. The material on ancient cultures is particularly fascinating–did you know that the Maya used unsweetened liquid chocolate as currency? And in a chapter called “Chocolate for the Masses,” they detail the modernization of chocolate manufacture, which has allowed more than 25 million Hershey’s Kisses to roll off the conveyor belt each day.

Hikayat Lebak (terj. De Mythe van Lebak. Penerjermah: Sitor Situmorang)
Author: Rob Nieuwenhuys
Publisher: Pustaka Jaya, 1977
Call No.: 839.3135 NIE Hik (Teori & Sejarah Sastra – Koleksi Kerabat Antropologi Unair)

Hikayat Lebak merupakan sebuah tentang mitos dan pandangan hidup Edward Douwes Dekker (Multatuli), asisten residen di lebak pada abad 19, dalam kasus yang terkenal karena tuduhannya terhadap bupati lebak. dan permintaan berhenti sebagai asisten residen yang diajukannya kepada gubernur jendral belanda. Apakah Douwes Dekker yang berpandangan Eropa-sentris itu memahami adat istiadat rakyat?

The Rough Guide to Graphic Novels
Author: Danny Fingeroth
Publisher: Rough Guides – Penguin, 2008
Call No.: K FIN Rou (Komik & Novel Grafis)

The Rough Guide to Graphic Novels is the ultimate companion to the expanding world of the “literary comic book”. Written by comic industry insider Danny Fingeroth, it includes the medium’s history, from sequential art in Egyptian tombs, through the superhero boom of the 1940s to the birth of the graphic novel movement and the latest online offerings. All you need to know about the best and rest with 60 must-read graphic novels, including the genre-defining Maus and A Contract with God, plus modern classics-in-the-making Fun Home and Alice in Sunderland.

The guide profiles the movement’s legends including Harvey Pekar, Chris Ware, Denis Kitchen and other amazing illustrators, writers and publishers who’ve helped win respect for this once marginalised art form. And everything else you need to know from “how to make a graphic novel” to film and television adaptations, manga, documentaries, conventions, books, magazines and websites.

Making Scenes: Reggae, Punk, and Death Metal in 1990s Bali
Author: Emma Baulch
Publisher: Duke University Press, 2008
Call No.: 306.4842609598 BAU Mak (Ilmu Sosial)

Making Scenes is an exploration of the subtle politics of identity that took place within and among these scenes throughout the course of the 1990s. Participants in the different scenes often explained their interest in death metal, punk, or reggae in relation to broader ideas about what it meant to be Balinese, which reflected views about Bali’s tourism industry and the cultural dominance of Jakarta, Indonesia’s capital and largest city. Through dance, dress, claims to public spaces, and onstage performances, participants and enthusiasts reworked “Balinese-ness” by synthesizing global media, ideas of national belonging, and local identity politics. Making Scenes chronicles the creation of subcultures at a historical moment when media globalization and the gradual demise of the authoritarian Suharto regime coincided with revitalized, essentialist formulations of the Balinese self.

Indonesian Cinema: Framing the New Order
Author: Krishna Sen
Publisher: Zed Books, 1994
Call No.: 302.234309598 SEN Ind (Ilmu Sosial – Film & Video)

Dengan pendekatan institusional-tekstual itu, Krisna Sen berambisi untuk keluar dari berbagai teori film yang ada: mulai dari teori film Barat, teori film Dunia Ketiga hingga apa yang ia sebut “pendekatan Asianis”. Teori-teori dan pendekatan itu, menurut Krisna Sen, sangat menekankan kesinambungan dan universalitas di dalam film nasional. Dengan penekanan semacam ini, hal-hal yang signifikan menjadi terabaikan, yakni perubahan, interupsi, dan disrupsi. Ketiga hal inilah yang hendak dicari dengan pendekatan institusional-tekstual ini. [ Baca resensi lengkapnya ]

Chinese-Language Film: Historiography, Politics, Poetics
Editor: Sheldon H. Lu, Emily Yueh-Yu Yeh
Publisher: University of Hawaii Press, 2005
Call No.: 791.430951 LUS Chi (Film & Video)

From China, Taiwan, and Hong Kong to Singapore and Hollywood, from martial arts films of the early twentieth century to Crouching Tiger Hidden Dragon at the turn of the twenty-first century, Chinese-language films have opened new doors to the imaging and construction of national and ethnic identity. This volume, the most comprehensive work to date on Chinese film, explores the manifold dimensions of the subject and highlights areas overlooked in previous studies.

In the essays in this collection leading scholars take up issues and topics covering the entire range of Chinese cinema. Their cross-cultural engagements with individual films, accomplished with an acute sense of chronology and history, tackle questions of issues related to historiography, poetics, aesthetics, genres, and directorial styles; at the same time, they address the economics of film production and consumption as well as the cultural politics of globalization, identity, subjectivity, nationality, citizenship, and gender formation as embodied in filmic texts. They offer insightful, detailed analyses of films by such internationally renowned directors as Zhang Yimou, Hou Hsia-hsien, Ang Lee, Wong Kar-wai, Zhang Yuan, Jia Zhangke, Tsai Ming-liang, Lin Cheng-sheng, Jiang Wen, Ann Hui, Sylvia Chang, Wu Nianzhen, Eric Koo, and others.

Chinese-Language Film makes a significant contribution to international film studies. It will become required reading for all those, whether student, specialist, or general reader, who are interested in Chinese cinema and international film culture or concerned with questions of nationalism, transnationalism, globalization, and multiculturalism. [ Amazon.com ]

Palestina: Duka Orang-Orang Terusir
Author: Joe Sacco
Publisher: Mizan, 2003
Call No.: K SAC Pal (Komik & Novel Grafis)

Buku ini adalah sebuah karya politis dan estetis dengan orisinalitas luar biasa, tidak seperti yang lainnya: dalam perdebatan panjang, rumit, dan terdistorsi yang telah menyibukkan warga Palestina, Israel, dan pendukungnya masing-masing… Dengan pengecualian, satu atau dua novelis dan penyair, tak ada seorang pun yang pernah menggambarkan keadaan mengerikan ini lebih baik daripada Joe Sacco.
-Dari Kata Pengantar Edward Said

“… ada ‘api’ yang terpendam dalam goresannya: kasar, dengan efek yang berubah-ubah antara lucu dan marah, antara suram dan jeli, antara menghujam dan menampik.”
–Goenawan Mohamad

Fever
Author: J. M. G. Le Clézio
Publisher: Penguin, 1996 [1965]
Call No.: F CLE Fev (Fiksi & Sastra)

In these nine unforgettable and impressionistic ‘tales of little madness’, the Nobel Prize-winning author Le Clézio explores how the physical sensations we experience every day can be as strong as feelings of love or hate, with their power to bring chaos to our lives. In ‘The Day that Beaumont became Acquainted with his Pain’, a man with toothache spends the night seeking ways to disown his throbbing jaw; in ‘Fever’, Roch finds his mind transported by sunstroke; while in ‘A Day of Old Age’ little Joseph tries to comprehend the physical suffering of a dying old woman. Set in a timeless, spaceless universe, these experimental and haunting works portray the landscape of the human consciousness with dazzling verbal dexterity and power.

Faded Portraits
Author: E. Breton de Nijs
Publisher: Periplus,1982
Call No.: F DEN Fad

A fictionalized memoir of family life in the former colonial Dutch East Indies (now Indonesia), Faded Portraits is the story of the once powerful De Paulys, and especially of Aunt Sophie, the matriarch, whose efforts to preserve the family heritage prove inevitably tragic.

‘Potret Pudar dalam Album Keluarga Hindia’ ini karya semi-otobiografi yang difiksikan oleh pengarangnya, Nieuwenhuys (atau Breton de Nijs). Ia mengisahkan kehidupan (dan akhir hayat) Tante Sophie, salah satu anggota keluarga sang narator, matriark keluarga de Pauly.

Sejarah Film 1900-1950: Bikin Film di Jawa
Author: Misbach Yusa Biran
Publisher: Komunitas Bambu | 2009
Call No: 791.4309598 BIR Sej

Buku ini menjadi istimewa bukan saja lantaran paling luas menguraikan sejarah film periode 1900–1950, tetapi juga ditulis oleh Misbach Yusa Biran yang sohor sebagai “ensiklopedi berjalan” film Indonesia. Ia bukan saja hadir sebagai cendekiawan pengamat dan pencatat sejarah perfilman Indonesia yang ketil, tetapi juga “saksi hidup” dan orang yang tahu “apa yang terjadi” dengan dunia film Indonesia.
Ia siap dengan berbagai literatur yang dikerahkannya dari Sinamatek Indonesia yang didirikannya. Namun teristimewa dan terutama sekali buku ini banyak didasarkan wawancara ekslusif dengan para pelaku sejarah. Termasuk dengan orang Opera Stamboel, seperti penyanyi/pemain paling top Tan Tjeng Bok, T.D. Tio jr pimpinan Miss Riboet Orion, pemain peran jin Hasan Tomik, staf Dardanella Rempo Urip, perintis orang Cina bikin film Joshua dan Othniel Wong, sutradara salahsatu film bicara pertama Bachtiar Effendi, sutradara produser paling besar The Teng Chun serta sutradara paling produktif Tan Tjoei Hock.
Berlatarbelakang itulah buku ini menjadi karya yang tak sekadar mampu mengungkapkan liku-liku dunia film yang belum pernah ditulis orang sebelumnya. Lebih jauh adalah memberikan pemahaman konkrit dan pemikiran yang inspiratif mengenai dunia film Indonesia. Apalagi disampaikan dengan gaya narasi sastera.

Kebudayaan Petani Desa Trunyan di Bali
Author: James Danandjaja
Publisher: Pustaka Jaya | 1980
Call No.: 306.07 DAN Keb (Ilmu Sosial – Koleksi Kerabat Antropologi Unair)Dalam dua bulan terakhir kami mendapat limpahan buku dari anggota C2O, pengunjung-pengunjung, Kerabat Antro Unair, Pak Hadipurnomo, Antonio Carlos dan Dewan Kesenian Jawa Timur — kami ucapkan terima kasih kepada semuanya. Sekaligus kami menginformasikan bahwa katalog baru saja kami update, meski belum — dan tak akan pernah — tuntas. Silahkan mengunjungi perpustakaan untuk melihat daftar koleksi kami.

konservasibudayapanjiKonservasi Budaya Panji
Editor: Henri Nur Cahyo
Penerbit: Dewan Kesenian Jawa Timur, 2010
No. Panggil: 899.22109 CAH Kon (Teori & Sejarah Sastra Indonesia)

Apa yang disebut dengan Cerita Panji, ternyata bukan sekadar kisah percintaan antara Panji Asmarabangun dan putri Galuh Candrakirana. Ada banyak hal yang menarik terkait dengan cerita rakyat ini sehingga pantas menjadi perbincangan banyak kalangan. Bukan hanya terkait dengan sastra lokal, melainkan juga menyangkut aspek sejarah, arkeologi, antropologi, pertanian, politik, dan aspek budaya secara luas. Itu sebabnya, khasanah cerita rakyat ini tidak hanya berhenti sebagai karya sastra, melainkan sudah menjadi budaya. Dan apa yang disebut Budaya Panji, adalah sebuah fenomena tersendiri. Buku ini, adalah catatan rangkuman dari Pasamuan Budaya Panji di PPLH, diskusi Bedah Panji di CCCL dan cuplikan perjalanan ceramah keliling Lydia Kieven di Surabaya, Kediri dan Malang. Sebagian makalah yang disajikan dalam acara di PPLH Seloliman dan CCCL Surabaya, juga dilampirkan dalam buku ini. Demikian pula rekomendasi dari Pasamuan Budaya Panji di PPLH dan Reportase Bedah Panji, serta catatan khusus yang dibuat oleh Lydia Kieven sendiri. Ke depan, pengkajian Budaya Panji itu tentu akan lebih menarik lagi dilakukan dalam sebuah seminar internasional yang mendatangkan pakar-pakar berbagai disiplin ilmu untuk membahas Panji. Buku ke-7 dari 11 judul buku yang diterbitkan Dewan Kesenian Jawa Timur.

engineersofhappylandEngineers of Happy Land: Perkembangan Teknologi dan Nasionalisme di sebuah Koloni Pengarang: Rudolf Mrazek
Penerbit: Yayasan Obor Indonesia | 2006 [2002]
No. Panggil: 959.803 MRA Eng (Sejarah & Geografi)

Rudolf Mrazek berhasil mengungkapkan kejernihan analisis tentang kebebasan kolonialisme, nasionalisme, kesusastraan, revolusi dan kemanusiaan. Berbagai gambaran perkembangan transportasi (dari sepatu, pembangunan jalan, hingga adanya sepeda motor) arsitektur (dari bangunan penjara hingga hunian ber-AC), teknologi optik (dari fotografi hingga deteksi sidik jari), gaya hidup modern (baju dan pakaian), serta munculnya radio dan stasiunnya dideskripsikan secara analistis. Bab lain mengupas karakter yang mewakili kolonialisme, nasionalisme, dan munculnya kebudayaan, kehidupan intelektual, serta politik yang dipengaruhi oleh Eropa.

kondisipostmodernkesusastraanKondisi Postmodern Kesusastraan Indonesia
Penulis : Ribut Wijoto
Penerbit: Dewan Kesenian Jawa Timur,  2009
No. Panggil: 899.22109 WIJ Kon (Teori & Sejarah Sastra Indonesia)

Puisi Indonesia tidak pernah selesai mencari bentuk-bentuk operasiobal bahasa yang baru. Setelah sukses dengan kemendayuan Pujangga Batru, ketajaman dan efektivitas Chairil Anwar diteruskan oleh subagio Sastrowardoyo, Sapardi Djoko Damono, dan Goenawan Muhammad, kini muncul fenomena baru yang belum pernah ditemukan dalam bahasa puisi sebelumbnya. Fenomena tersebut adalah konstruksi bahasa skrizofrenia. Apakah telah tercipta bahasa estetik puisi skizrofrenia? Bagaimanakah operasional estetik teks puisi skizrofrenia?

Buku Kondisi Postmodern Kesusastraan Indonesia terbitan November 2009 ini berisi 26 tulisan ilmiah populer Ribut Wijoto. Sebagian besar esai telah dimuat media massa dan beberapa lainnya pernah menjuarai beberapa sayembara esai tingkat nasional. Artinya, mengacu pada data itu, buku setebal 278 ini sanggup mengungkapkan tentang siapa dirinya secara mandiri, tanpa pembelaan siapa-siapa, sekali pun penulisnya sendiri: Ribut Wijoto. Meminjam kembali strategi retorika Ribut, Semoga anggapan saya benar, fakta ini layak menjadi poin kedua. nga [ Surabaya Post ] [ info lebih lanjut ]

Sisi Senyap Politik Bising
Editor: Budi Susanto S. J.
Penerbit: Kanisius & Lembaga Studi Realino, 2007
No. Panggil: 320.9598 SUS Sis (Ilmu SosialKoleksi Kerabat Antropologi Unair)

Meskipun penguasa Orde Baru diduga sudah tergusur pada tahun 1998, dan hasil Reformasi Mei 1998 sudah hampir berusia satu dasa warsa, para penulis dalam buku bunga rampai ini masih saja mendengar dan mencatat keseragaman firdaus (orde) baru. Firdaus seragam itulah yang nampaknya malah bikin bising telinga rakyat Indonesia. Dengan bekal kajian postkolonialitas, para peneliti muda dalam buku ini tidak menyingkir-i/kan kesenjangan, kemangkiran, kemenduaan, kemacetan, kerapuhan, dan hal-hal sejenis lainnya dalam politik kebudayaan bagi hidup masyakarat sehari-hari. Para penulis dalam buku ini menyumbang kewaspadaan dan kejelian yang perlu untuk menyuarakan (s)isi senyap dari hiruk pikuk firdaus semacam itu.

Ingat(!)an
Editor: Budi Susanto S. J.
Penerbit: Kanisius & Lembaga Studi Realino, 2007
No. Panggil: 305.8598 SUS Ing (Ilmu SosialKoleksi Kerabat Antropologi Unair)

Masa lalu, peristiwa yang sudah lewat, masih saja menarik perhatian manusia – baik secara menikmatkan (nostagia) maupun memuakkan (trauma). Masalahnya, hal menikmatkan atau memuakkan dari masa lalu termaksud, sesungguhnya bukanlah sekedar untuk digali dan ditemukan. Buku ini berusaha mengetahui bagaimana jejak-langkah proses merekayasakannya! Diharapkan para pembaca menjadi semakin sadar bahwa laporan, cerita, kisah, arsip, teks – atau apapun juga istilahnya – adalah sudah suatu refleksi penulis bagi kenyataan “apa adanya” dari masa lalu termaksud.

OrdeMimpiOrde Mimpi: Drama Pilihan 1994-2007
Pengarang: R Giryadi
Penerbit: Dewan Kesenian Jawa Timur, 2009
No. Panggil: F GIR Ord (Fiksi & Sastra – Drama & Teater)

Bagaimanapun keberadaan naskah drama, sesungguhnya tidak dapat diabaikan dari jagad teater tanah air. Apabila merujuk pengertian teater modern dan teater tradisional di Indonesia, salah satu unsure pembeda yang utama adalah ada atau tidaknya naskah yang dimainkan.

Begitu pula, pentingnya naskah lakon sebagai bagian dari teater Indonesia kurang disadari. Naskah lakon seolah-olah hanya bagian dari sastra an-sich, sementara di dunia sastra sendiri naskah lakon identik dengan teater.Selain itu, tidak banyak pula Pembina/pelatih/sutradara/guru teater yang menulis naskah sendiri. Mereka masih menganggap bahwa penulisan termasuk naskah lakon, lebih merupakan wilayah sastra. Menyadari hal tersebut diatas, kehadiran buku ini menjadi sangat penting. Tidak untuk memberikan jawaban atas kelangkaan itu, tetapi untuk memberikan dorongan bangkitnya semangat menulis naskah lakon dan penerbitan naskah lakon. [ Info lebih lanjut ]

virtual-life-of-filmThe Virtual Life of Film
Pengarang: D. N. Rodowick
Penerbit: Harvard University Press, 2007
No. Panggil: 778.53 ROD Vir (Film & Video)

If cinema as a celluloid form allowed us to meditate on the issue of scepticism, does the age of digital demand something closer to suspicion? This isn’t quite the question at the heart of D.N. Rodowick’s The Virtual Life of Film, but it is undeniably part of the problem as film moves from a chemical process to a mathematical one. Since so much film theory has been predicated on the indexical versus the iconic – on, loosely, film as a trace of reality, as opposed to its subjective re-enactment as in painting – then what sort of film theory do we need that takes into account recent technological developments, developments that will maybe make it more iconic than indexical?

The True History of Chocolate
Pengarang: Sophie D. Coe & Michael Coe
Penerbit: Thames & Hudson, 1996
No. Panggil: 633.7409 COE Tru (Teknologi – Sejarah & Geografi)

The Coes, both anthropologists with a culinary bent, delve deeply into the history of their mouth-watering subject. The material on ancient cultures is particularly fascinating–did you know that the Maya used unsweetened liquid chocolate as currency? And in a chapter called “Chocolate for the Masses,” they detail the modernization of chocolate manufacture, which has allowed more than 25 million Hershey’s Kisses to roll off the conveyor belt each day.

Hikayat Lebak (terj. De Mythe van Lebak. Penerjermah: Sitor Situmorang)
Pengarang: Rob Nieuwenhuys
Penerbit: Pustaka Jaya, 1977
No. Panggil: 839.3135 NIE Hik (Teori & Sejarah SastraKoleksi Kerabat Antropologi Unair)

Hikayat Lebak merupakan sebuah tentang mitos dan pandangan hidup Edward Douwes Dekker (Multatuli), asisten residen di lebak pada abad 19, dalam kasus yang terkenal karena tuduhannya terhadap bupati lebak. dan permintaan berhenti sebagai asisten residen yang diajukannya kepada gubernur jendral belanda. Apakah Douwes Dekker yang berpandangan Eropa-sentris itu memahami adat istiadat rakyat?

The Rough Guide to Graphic Novels
Pengarang: Danny Fingeroth
Penerbit: Rough Guides – Penguin, 2008
No. Panggil: K FIN Rou (Komik & Novel Grafis)

The Rough Guide to Graphic Novels is the ultimate companion to the expanding world of the “literary comic book”. Written by comic industry insider Danny Fingeroth, it includes the medium’s history, from sequential art in Egyptian tombs, through the superhero boom of the 1940s to the birth of the graphic novel movement and the latest online offerings. All you need to know about the best and rest with 60 must-read graphic novels, including the genre-defining Maus and A Contract with God, plus modern classics-in-the-making Fun Home and Alice in Sunderland.

The guide profiles the movement’s legends including Harvey Pekar, Chris Ware, Denis Kitchen and other amazing illustrators, writers and publishers who’ve helped win respect for this once marginalised art form. And everything else you need to know from “how to make a graphic novel” to film and television adaptations, manga, documentaries, conventions, books, magazines and websites.

Making Scenes: Reggae, Punk, and Death Metal in 1990s Bali
Pengarang: Emma Baulch
Penerbit: Duke University Press, 2008
No. Panggil: 306.4842609598 BAU Mak (Ilmu Sosial)

Making Scenes is an exploration of the subtle politics of identity that took place within and among these scenes throughout the course of the 1990s. Participants in the different scenes often explained their interest in death metal, punk, or reggae in relation to broader ideas about what it meant to be Balinese, which reflected views about Bali’s tourism industry and the cultural dominance of Jakarta, Indonesia’s capital and largest city. Through dance, dress, claims to public spaces, and onstage performances, participants and enthusiasts reworked “Balinese-ness” by synthesizing global media, ideas of national belonging, and local identity politics. Making Scenes chronicles the creation of subcultures at a historical moment when media globalization and the gradual demise of the authoritarian Suharto regime coincided with revitalized, essentialist formulations of the Balinese self.

Indonesian Cinema: Framing the New Order
Pengarang: Krishna Sen
Penerbit: Zed Books, 1994
No. Panggil: 302.234309598 SEN Ind (Ilmu SosialFilm & Video)

Dengan pendekatan institusional-tekstual itu, Krisna Sen berambisi untuk keluar dari berbagai teori film yang ada: mulai dari teori film Barat, teori film Dunia Ketiga hingga apa yang ia sebut “pendekatan Asianis”. Teori-teori dan pendekatan itu, menurut Krisna Sen, sangat menekankan kesinambungan dan universalitas di dalam film nasional. Dengan penekanan semacam ini, hal-hal yang signifikan menjadi terabaikan, yakni perubahan, interupsi, dan disrupsi. Ketiga hal inilah yang hendak dicari dengan pendekatan institusional-tekstual ini. [ Baca resensi lengkapnya ]

Chinese-Language Film: Historiography, Politics, Poetics
Editor: Sheldon H. Lu, Emily Yueh-Yu Yeh
Penerbit: University of Hawaii Press, 2005
No. Panggil: 791.430951 LUS Chi (Film & Video)

From China, Taiwan, and Hong Kong to Singapore and Hollywood, from martial arts films of the early twentieth century to Crouching Tiger Hidden Dragon at the turn of the twenty-first century, Chinese-language films have opened new doors to the imaging and construction of national and ethnic identity. This volume, the most comprehensive work to date on Chinese film, explores the manifold dimensions of the subject and highlights areas overlooked in previous studies.

In the essays in this collection leading scholars take up issues and topics covering the entire range of Chinese cinema. Their cross-cultural engagements with individual films, accomplished with an acute sense of chronology and history, tackle questions of issues related to historiography, poetics, aesthetics, genres, and directorial styles; at the same time, they address the economics of film production and consumption as well as the cultural politics of globalization, identity, subjectivity, nationality, citizenship, and gender formation as embodied in filmic texts. They offer insightful, detailed analyses of films by such internationally renowned directors as Zhang Yimou, Hou Hsia-hsien, Ang Lee, Wong Kar-wai, Zhang Yuan, Jia Zhangke, Tsai Ming-liang, Lin Cheng-sheng, Jiang Wen, Ann Hui, Sylvia Chang, Wu Nianzhen, Eric Koo, and others.

Chinese-Language Film makes a significant contribution to international film studies. It will become required reading for all those, whether student, specialist, or general reader, who are interested in Chinese cinema and international film culture or concerned with questions of nationalism, transnationalism, globalization, and multiculturalism. [ Amazon.com ]

Palestina: Duka Orang-Orang Terusir
Pengarang: Joe Sacco
Penerbit: Mizan, 2003
No. Panggil: K SAC Pal (Komik & Novel Grafis)

Buku ini adalah sebuah karya politis dan estetis dengan orisinalitas luar biasa, tidak seperti yang lainnya: dalam perdebatan panjang, rumit, dan terdistorsi yang telah menyibukkan warga Palestina, Israel, dan pendukungnya masing-masing… Dengan pengecualian, satu atau dua novelis dan penyair, tak ada seorang pun yang pernah menggambarkan keadaan mengerikan ini lebih baik daripada Joe Sacco.
-Dari Kata Pengantar Edward Said

“… ada ‘api’ yang terpendam dalam goresannya: kasar, dengan efek yang berubah-ubah antara lucu dan marah, antara suram dan jeli, antara menghujam dan menampik.”
–Goenawan Mohamad

Fever
Pengarang: J. M. G. Le Clézio
Penerbit: Penguin, 1996 [1965]
No. Panggil: F CLE Fev (Fiksi & Sastra)

In these nine unforgettable and impressionistic ‘tales of little madness’, the Nobel Prize-winning author Le Clézio explores how the physical sensations we experience every day can be as strong as feelings of love or hate, with their power to bring chaos to our lives. In ‘The Day that Beaumont became Acquainted with his Pain’, a man with toothache spends the night seeking ways to disown his throbbing jaw; in ‘Fever’, Roch finds his mind transported by sunstroke; while in ‘A Day of Old Age’ little Joseph tries to comprehend the physical suffering of a dying old woman. Set in a timeless, spaceless universe, these experimental and haunting works portray the landscape of the human consciousness with dazzling verbal dexterity and power.

Faded Portraits
Pengarang: E. Breton de Nijs
Penerbit: Periplus,1982
No. Panggil: F DEN Fad (Fiksi & Sastra)

A fictionalized memoir of family life in the former colonial Dutch East Indies (now Indonesia), Faded Portraits is the story of the once powerful De Paulys, and especially of Aunt Sophie, the matriarch, whose efforts to preserve the family heritage prove inevitably tragic.

‘Potret Pudar dalam Album Keluarga Hindia’ ini karya semi-otobiografi yang difiksikan oleh pengarangnya, Nieuwenhuys (atau Breton de Nijs). Ia mengisahkan kehidupan (dan akhir hayat) Tante Sophie, salah satu anggota keluarga sang narator, matriark keluarga de Pauly.

Sejarah Film 1900-1950: Bikin Film di Jawa
Pengarang: Misbach Yusa Biran
Penerbit: Komunitas Bambu | 2009
No. Panggil: 791.4309598 BIR Sej

Buku ini menjadi istimewa bukan saja lantaran paling luas menguraikan sejarah film periode 1900–1950, tetapi juga ditulis oleh Misbach Yusa Biran yang sohor sebagai “ensiklopedi berjalan” film Indonesia. Ia bukan saja hadir sebagai cendekiawan pengamat dan pencatat sejarah perfilman Indonesia yang ketil, tetapi juga “saksi hidup” dan orang yang tahu “apa yang terjadi” dengan dunia film Indonesia.
Ia siap dengan berbagai literatur yang dikerahkannya dari Sinamatek Indonesia yang didirikannya. Namun teristimewa dan terutama sekali buku ini banyak didasarkan wawancara ekslusif dengan para pelaku sejarah. Termasuk dengan orang Opera Stamboel, seperti penyanyi/pemain paling top Tan Tjeng Bok, T.D. Tio jr pimpinan Miss Riboet Orion, pemain peran jin Hasan Tomik, staf Dardanella Rempo Urip, perintis orang Cina bikin film Joshua dan Othniel Wong, sutradara salahsatu film bicara pertama Bachtiar Effendi, sutradara produser paling besar The Teng Chun serta sutradara paling produktif Tan Tjoei Hock.
Berlatarbelakang itulah buku ini menjadi karya yang tak sekadar mampu mengungkapkan liku-liku dunia film yang belum pernah ditulis orang sebelumnya. Lebih jauh adalah memberikan pemahaman konkrit dan pemikiran yang inspiratif mengenai dunia film Indonesia. Apalagi disampaikan dengan gaya narasi sastera.

Kebudayaan Petani Desa Trunyan di Bali
Pengarang: James Danandjaja
Penerbit: Pustaka Jaya | 1980
No. Panggil: 306.07 DAN Keb (Ilmu SosialKoleksi Kerabat Antropologi Unair)

Email | Website | More by »

An independent library and a coworking community space. Aims to create a shared, nurturing space, along with the tools and resources for humans (and non-humans) for learning, working, and connecting with diverse communities and surrounding environment—for emancipatory, sustainable future. More info, visit: https://c2o-library.net/about/ or email info@c2o-library.net

Leave a Reply