DIY Exhibition: Atom Jardin

Atom Jardin: Pameran tunggal ilustrasi oleh Yudha Sandy
Kamis, 27 Oktober 2011, pk. 18.00 – selesai
Perpustakaan C2O
Jl. Dr. Cipto 20 Surabaya 60264
(lihat peta di sini: http://c2o-library.net/about/address-opening-hours/)

Gratis  & terbuka untuk umum.
INFO: (031) 77525216 / 0858 5472 5932

Tentang Atom Jardin

Rubah mengobrol dengan Tapir. Tak ada yang mereka takutkan. Mereka toh bukan siapa – siapa. Tak ada keberpihakan pada seseorang atau segerombolan liar yang sedang gencar mengincar. Meskipun diantara binatang sudah saling mencium tanda – tandanya, namun siapa sebenarnya ‘siapa – siapa’? Tidak ada yang mengaku secara terang – terangan. Semakin meruncing, semakin keras. Tua maupun muda, semua yang terusik semakin arogan. Tanpa kita sadari kita termakan permainannya pelan – pelan. Skenario besar…

Beruang berkonspirasi dengan golongan tanaman kubis. Buat apa? Madsudnya apa? “Gerakan ini membuat kita cemas!” kata Tapir. Lahirlah beberapa anggota elit. Yang cara berbicaranya seperti kubis, bercandanya seperti kubis, dan kegiatan suka – suka seperti kubis. “aku lihat di kebun kubis, mereka berpesta seperti masa lalu” lanjut Tapir. “kalau 5 tahun yang lalu, pesta seperti itu masih okelah… karena kubis masih gencar cari pengakuan. Tapi kalau untuk sekarang, sudah basi!”

Sementara itu, hutan ini juga kekurangan ide – ide kreatif. Maka pesta kubis semakin absolut dan langgeng. Kini Si Tapir berani meramal, karena ia sudah banyak baca buku sejarah. Di otaknya tersimpan sebuah gerakan.

Beruang dan kubis hampir habis, biaya mempertahankan pesta semakin mahal.

Ketika semua angin menghantam Si Beruang, filosofi hidup binatang mulai bertindak. Tapir mulai bersimpati, dan mulai baik pada Si Beruang. “Karena mereka temanku, meskipun sudah lamban. Yang bisa kita lakukan sekarang, hutan ini butuh energi.” Rubah heran, kenapa dia mudah sekali berubah. Menyesuaikan diri… adaptasi…

Sebagai sesama penghuni yang ramah. Kerjasama dengan siapapun, meski ia musuh, tidak masalah. Sepertinya munafik, demi cita – cita tercapai. Lagipula pikiran kritis, kurasa tidak diperlukan lagi. Binatang sudah terlalu lama malas, terbiasa tergantung pada orbit dan musim.

Tak lama kemudian, Si Tapir memanggil semuanya. Ia tahu kemana harus melangkah, karena itulah semua binatang mengikutinya. Sebenarnya, semua hanya meneruskan aksi – aksi peninggalan kubis. Meski mereka sudah bubar, tapi permainannya terus memakan korban untuk waktu yang lama. Bagai radiasi bom atom yang tetap tertancap meski ledakannya telah berhenti. Dan hutan ini adalah taman bermain, bernama taman atom… atom jardin. Rubah kini harus berhati –hati jika ngobrol dengan Tapir atau siapapun.

Email | Website | More by »

An independent library and a coworking community space. Aims to create a shared, nurturing space, along with the tools and resources for humans (and non-humans) for learning, working, and connecting with diverse communities and surrounding environment—for emancipatory, sustainable future. More info, visit: https://c2o-library.net/about/ or email info@c2o-library.net

Leave a Reply