Buku ini dikemas tipis dan ramah untuk orang awam atau non-spesialis dalam bentuk tanya jawab. Dengan jernih memaparkan sejarah kitab Al Qur’an, Nabi Muhammad dan penyebaran Islam, serta keberagaman kepercayaan dan pemikirannya; sampai ke modernitas, perubahan dan tantangan yang dihadapi oleh Islam modern, termasuk munculnya gerakan seperti Wahhabisme, Salafisme, dan Islam militan—tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Perry Anderson, sejarawan ulung yang juga merupakan adik dari Benedict Anderson, memantik wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan menggali yang tepat dan tajam.
Suleiman Mourad sendiri adalah seorang sejarawan Islam yang lahir pada akhir tahun 1960-an dalam keluarga Sunni sederhana di pegunungan Lebanon selatan. Ia mendalami Qur’an, naskah-naskah kuno dan bahasa berkaitan seperti Arab, Syria, Farsi dan Jerman. Menariknya untuk kita-kita yang baru belajar mengenal lebih jauh kerumitan sejarah nasional dan dunia, dan baru mempelajari tokoh-tokoh seperti Mohammad Natsir, Perry bercerita bahwa Suleiman Mourad sebagai sejarawan Islam Lebanon malah menggunakan tulisan-tulisan Natsir sebagai materi bacaan wajib dalam kurikulumnya di Massachusetts, Amerika.
Versi lebih awal wawancara ini dapat dibaca di situs web jurnal New Left Review, dalam artikel “Riddles of the Book”. Jadi kalau kesulitan mendapatkan bukunya, bisa mengunduh dan membacanya gratis online. Semoga kita bisa segera menyaksikan terjemahan bahasa Indonesianya :)
The Mosaic of Islam: Suleiman Mourad in conversation with Perry Anderson (London & New York: Verso, 2016)
Tersedia di perpustakaan C2O. Dapat juga dibeli dari penerbitnya, Verso (tidak dikenakan biaya pengiriman).
