Collaborative Art-based Research Workshop
☞ Rabu, 19 Juli 2017, pk. 15.00 – 21.00
di C2O library & collabtive, Jl. Dr. Cipto 22 Surabaya
bersama Hizkia Y. Polimpung, Koperasi Riset Purusha
~ Kontribusi Rp. 100.000 ~
Termasuk materi workshop dan makan malam di Il Piccolo Pirata backyard
Tempat terbatas: s.id/CABR
Penelitian ataupun riset sudah terjadi di dunia seni sejak lama. Seni dan penelitian bukanlah dua hal yang terpisah. Di skena kontemporer, untuk membuat karya seni lebih mengena ke masyarakat, makin marak konten, substansi dan pesan/pemaknaan dari suatu karya seni dilengkapi dengan riset.
Namun apa dan bagaimana posisi riset di dalam praktik seni? Apakah seni (harus) punya metode riset sendiri? Apakah istilah ‘eksperimen’ dalam dunia seni juga sepadan dengan istilah serupa dalam dunia riset? Dan apakah dengan riset, ‘intuisi seniman’ menjadi tidak relevan lagi?
Workshop ini membekali desainer/seniman-peneliti untuk melakukan riset melalui prosedur yang ilmiah dan obyektif, tanpa harus mengompromikan unsur kreativitas subyektif seniman. Peserta juga akan dilengkapi kerangka umum dalam menyelenggarakan riset kolaboratif secara lintas disiplin.
MATERI WORKSHOP
– Pendahuluan Art-Based Research (ABR)
— Tren umum Seni Berbasis Riset
— Mitos riset di kalangan seniman (dan mitos seni di kalangan saintis)
— Penalaran Saintifik vs. Intuisi?
– Desain Metodologi Riset ABR
— Perumusan Problematik
— Penyusunan Kerangka Pemikiran
— Penyajian Argumentasi
– Desain Kerangka Kolaborasi Riset ABR
— Desain Metodologi Eksperimental
– Manajemen Kerja
– Manajemen Pengetahuan
PENGAMPU
Hizkia Yosie Polimpung: Peneliti di Koperasi Riset Purusha. Memperoleh gelar Doktor Humaniora dari Universitas Indonesia. Pernah menjadi anggota dewan juri Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2015 dan ketua dewan juri Kusala Sastra Khatulistiwa 2016. Tulisannya seputar kesenian dan pekerja kreatif dimuat di Majalah Esquire dan DGI (Desain Grafis Indonesia) Online.
