Detail Cantuman Kembali
Di Negeri Penjajah
Harga Tokobuku Rp150.000
Penulis Harry A. Poeze
Penyunting: Monique Soesman
Penerjemah: Hazil Tanzil, Koesalah S. Toer
19.5 x 28 cm
800 gram
417 hlm
Terekam dalam buku ini suka-duka sehari-hari orang Indonesia yang pernah merantau di Negeri Belanda dari 1600 - 1950. Mereka berasal dari berbagai kalangan, dari bangsawan sampai babu. Kisah kehidupan mereka ditulis dengan gaya bertutur sehingga nikmat dibaca seolah novel.
Ambil misal duka-cerita upaya awal penerbitan maalah Bintang Hindia yang dikelola oleh Abdul Rivai, cerita tragis kehidupan penyair-politikus Noto Soeroto, termasuk kisah duka para babu dan pelaut di negeri orang. Buku ini dilengkapi juga dengan foto, gambar, sajak, kliping koran dan majalah, teks pidato, kop majalah dan suratkabar, kartu undangan, kartu ucapan selamat, sampai bon makanan. Berkat bahan-bahan ini pembaca seolah kembali ke masa-masa kolonial di negeri Belanda.
Buku adalah terjemahan Bahasa Indonesia dari judul asli In Het Land van de Overheerser: Indonesi�rs in Nederland 1600-1950 yang diterbitkan oleh Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde, Leiden, pada 1986.
Nukilan pengantar edisi Bahasa Indonesia
Penerjemahan buku ini, yang terbit 1986 dalam bahasa Belanda sebagai nomor 100 seri Verhandelingen KITLV, memakan waktu sangat lama. Penerjemahannya mendatangkan berbagai masalah, di antaranya yang tersukar adalah karena paduan teks, foto, dan faksimile dalam versi Belanda kadang-kadang sukar diwujudkan dalam versi Indonesia.
Diperlukan cukup banyak upaya yang rumit dan penyesuaian untuk akhirnya dapat diwujudkan versi bahasa Indonesia yang dapat dipertanggungjawabkan.
Versi terjemahan pertama buku ini dikerjakan oleh Hazil Tanzil, kemudian ditinjau ulang oleh Koesalah Soebagyo Toer dengan bimbingan Jaap Erkelens. Peninjauan kembali diselesaikan oleh Koesalah bersama Monique Soesman dengan bimbingan Roger Tol.
Maksud dan latarbelakang penerbitan buku ini diuraikan dalam kata pengantar edisi yang asli tahun 1986. Cukup menarik bahwa mengenai pengalaman orang-orang Indonesia di Belanda�yang seperti disinggung dalam kata pengantar perlu lebih banyak diceritakan�sejak 1986 tidak banyak terbit publikasi asli berdasarkan penelitian yang mendalam. Hanya tokoh yang hampir terlupakan seperti penyair-politikus Noto Soeroto menjadi pokok penelitian yang lebih dalam.
Tentang Perhimpoenan Indonesia, misalnya, yang pada tahun dua puluhan menjadi tempat pesemaian nasionalisme Indonesia, tidak pernah lagi dilakukan penelitian yang lebih dalam, meski benar bila dikatakan bahwa buaian kemerdekaan Indonesia terdapat di Leiden dan Den Haag. Dengan alasan seperti itulah buku ini tampil dalam edisi tanpa perubahan. Edisi ini memberikan kemungkinan kepada pembaca Indonesia untuk meninjau bagian sejarah Indonesia yang sebagian besar sudah terlupakan. Mau tak mau hubungan kolonial terpapar, dan muncul hubungan antara penjajah dan yang dijajah. Hubungan itu di Indonesia sendiri sangat berlainan dengan di Belanda. Di Negeri Belanda garis pemisah rasial tidak ada, hak-hak dasar yang demokratis dinyatakan dalam undang-undang, dan para pendatang Indonesia, apapun latarbelakangnya, dapat menimba pengalaman dalam membentuk visi yang lain mengenai masyarakat kolonial sendiri serta dalam menentukan sikap politik dan kemasyarakatan mereka di Indonesia.
Mau tak mau sejarah Indonesia terkait erat dengan masa lalu kolonial.
Includes index.
Harry A. Poeze - Personal Name
959.8 POE Neg
9067652016
Indonesia
Book - Paperback
KPG
1986
398
LOADING LIST...
LOADING LIST...