Detail Cantuman Kembali

XML

Perempuan, Langit ke Timur


Kenapa harus membaca puisi Olin? Karena di tangan Olin, puisi kembali


meledakkan suara sunyi seorang pribadi, percakapan gelisah dengan diri


sendiri. Di tengah zaman yang hiruk pikuk dan anonim, suara pribadi


menjadi pemberontakan terhadap kemapanan diri dan kemapanan sosial.


Seni adalah pemberontakan individual, dengus pemberontakan itu bertiup


keras dari puisi Olin.


M.Fadjroel Rachman (Kolumnis Kompas, penyair Dongeng untuk Poppy, dan novelis Bulan


Jingga dalam Kepala)





Membaca puisi-puisi olin hanya tercetus satu kata; luas! Bukan kata luas yang disampaikan dengan intonasi santai, tapi dengan tanda seru dan mimik muka tercengang. Saya pernah membaca tulisan-tulisannya terdahulu, dan betapa satu, dua tahun menumbuhkembangkan pikirannya begitu luas. Sejujurnya dengan tulisannya, saya lebih mudah memahami dunia Olin ketimbang membaca buku yang diberikannya. Well, jangan-jangan buatku segala macam ensiklopedia dan googling tak lagi berarti. Hanya perlu tulisan Olin yang maha luas saja. Keep on writing dear.


Aurelia Tiara Widjanarko, presenter, penyair, dosen muda dan entrepreneur.








Tak banyak penyair ketimbang novelis, seperti tak banyak penyair berjenis kelamin perempuan dihadapan penyair berjenis kelamin lelaki.


Dalam karya para perempuan, tak pelak suasana bathin akan menggores warna puisi mereka. Sebagian datang dari kesadaran metakognisi, namun Carolina menggoreskan dengan konsientisasi (conscientization) ideologi feminisme secara sadar,


seperti yang mewarnai puisi-puisinya dalam makna penguatan (affirmative) bagi perempuan lainnya. Berapa banyak yang seperti dia?


BJD Gayatri, aktifis Chandrakirana, konsultan lembaga dana & penulis.








Silahkan hubungi Jurnal Perempuan, Ardiyan di 8370 2005, untuk pemesanan.


www.perempuanbukanpenyair.net
Dari Lulu Ratna
Carolina Monteiro - Personal Name
F MON Per
9789791546010
Indonesia
Book - Paperback
Yayasan Jurnal Perempuan
94
LOADING LIST...
LOADING LIST...