Detail Cantuman Kembali
Dari Nalar Keterasingan Menuju Nalar Pencerahan
DARI NALAR KETERASINGAN MENUJU NALAR PENCERAHAN (Ruang Publik dan Komunikasi dalam Pandangan Soedjatmoko)
Karya: Idi Subandy Ibrahim
�Dialah (Soedjatmoko) seorang yang kritis tapi tak pernah bisa sinis, seorang yang mempertahankan kejujurannya tanpa menjadi penuding orang lain, seorang di mana pengetahuan telah jadi kearifan dan keterbukaan pikiran sama dengan keterbukaan hati. Dia, sekali lagi, adalah sebuah teladan.�
�Goenawan Mohamad, Tempo, 30 Desember 1989
KISAH hidup yang begitu berwarna dan kegelisahan intelektual Soedjatmoko menyaksikan transformasi sosial-budaya dirajut dalam bingkai biografi intelektual yang mengajak pembaca mengaitkan apa yang menjadi perhatian Soedjatmoko dengan keprihatinan umat manusia kini dan di masa nanti.
Buku ini merekam sosok Soedjatmoko sebagai potret intelektual kritis yang tak pernah bosan mengajak kita berjuang, dengan penalaran moral untuk keluar dari 'nalar keterasingan' menuju 'nalar pencerahan' dalam ruang publik yang telah terdistorsi. Soedjatmoko sendiri pernah mengingatkan, apabila kita berniat mengurangi kemungklnan adanya penindasan yang lebih besar pada abad ke-21, masyarakat harus belajar mengembangkan saluran-saluran yang tidak diracuni dan kurang bersifat manipulatif bagi informasi, partisipasi, dan aksi politik.
Idi Subandy Ibrahim - Personal Name
920 IBR Dar
9793684054
Indonesia
Book - Paperback
English
Jalasutra
2004
213
LOADING LIST...
LOADING LIST...