Detail Cantuman Kembali

XML

Historia Nomor 5 Tahun 1. 2012: Ho Chi Minh Bapak Bangsa Vietnam


HO CHI MINH
SEORANG pemimpin bukanlah orang yang menuntut pelayanan apalagi penghormatan. Pemimpin sejati adalah yang pertama-tama sadar dan tulus melayani. Ho Chi Minh membuktikannya di Vietnam. Sebagaimana Gandhi atau Sukarno, Paman Ho –sapaan akrab Ho Chi Minh– rela tinggal-pergi penjara, dikejar-kejar musuh, hingga keluar-masuk hutan bergerilya melawan musuh; semuanya dia lakukan demi cita-cita: memerdekakan bangsanya dari kekejaman penjajahan.

Seorang pemimpin adalah panutan. Prinsip itu Paman Ho pegang erat-erat. Hingga ketika meninggal dengan status presiden, Paman Ho tetap hidup bersahaja, jauh dari kemewahan seorang penguasa yang sebetulnya ia bisa dapatkan kalau mau. Paman Ho tetaplah kakek yang menyayangi anak-anak bak seorang kakek terhadap cucu-cucunya, orang tua bagi anak-anaknya, atau guru bagi murid-muridnya. Sama sekali tak ada kesan Paman Ho pemimpin yang ingin dilayani. Paman Ho tak segan masuk ke rumah-rumah kumuh rakyatnya dan ngobrol seperti anggota kelurga. Rakyat menjadi "bahan bakar" semua tindak-tanduknya. Dia tak pernah rela hak-hak rakyatnya direnggut siapapun.

Teladan itulah yang merasuk ke tiap jiwa bangsa Vietnam. Tak heran bila nyawa pun rela mereka pertaruhkan demi Paman Ho dan kejayaan Vietnam. Tekad kuat itulah yang membuat Vietnam mampu mengusir dua raksasa, Prancis dan Amerika Serikat, dari tanahnya.
Historia kali ini mengangkat laporan utama Ho Chi Minh. Sangat banyak nilai-nilai positif dari Bapak bangsa Vietnam itu yang bisa dijadikan pelajaran, hingga kini. Kehidupan pribadi, gagasan, ataupun perjuangan Paman Ho diangkat dalam tulisan-tulisan tersendiri sesuai kronologi.
Nomor 5. Tahun 1. 2012: Ho Chi Minh Bapak Bangsa V
M 959.8005 HIS 2012.005
22524681
NONE
Book - Paperback
Indonesian
PT Mediahistoria Indonesia
2012
Jakarta
98p
LOADING LIST...
LOADING LIST...