Detail Cantuman Kembali

XML

Ketukangan: Kesadaran Material


Indonesia hari ini adalah buah sejarah ketukangan selama berabad-abad. Ketukangan bukan hanya menyangkut soal-soal praktis dan teknis, tapi juga nilai, sikap, dan komitmen. Ia sudah jadi bagian kerja yang dihayati dalam tradisi kita, bahkan merupakan dorongan batin untuk mencapai karya yang unggul.

Sebagai tukang, seorang arsitek bukanlah pelaku yang otonom. Untuk dapat menghasilkan dan menyampaikan karyanya, sang arsitek harus bekerja sama dengan orang-orang dari bidang keahlian lain. Ia juga harus berurusan dan merespons kekayaan dan kekurangan sumber-sumber alam Indonesia. Dengan kata lain, sang arsitek berada dalam kesadaran material, hal yang sangat menentukan untuk merawat sisi yang fundamental dalam profesinya: keakraban dalam proses kerja.

Paviliun Indonesia pada Venice Architecture Biennale 2014, Ketukangan: Kesadaran Material, merupakan rekaman selintas sejarah wacana dan kerja arsitektural Indonesia, sebuah perjalanan yang melintasi batas-batas sosial, politik, dan budaya, dilihat melalui lensa ketukangan.

Buku ini terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama, tentang eksposisi enam material yang dipakai dalam arsitektur Indonesia: kayu, batu, bata, baja, beton, dan bambu. Bagian kedua, esai berjudul Ketukangan, Tradisi, Kriya, dan Desain di Indonesia dan Membuat dan Merancang. Bagian terakhir sekaligus penutup, membahas tentang seratus tahun arsitektur di Indonesia, mulai dari tahun 1914- 2014.
Hadiah dari Robin Hartanto
Setiadi Sopandi - Personal Name
David Hutama - Personal Name
Achmad D. Tardiyana - Personal Name
Robin Hartanto - Personal Name
Avianti Armand - Personal Name
720.9598 ARM Ket
9786021421024
NONE
Book - Paperback
Indonesian
Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta
2014
Jakarta
181p
LOADING LIST...
LOADING LIST...