Detail Cantuman Kembali
Para Penggila Buku : Seratus Catatan di Balik Buku
"Kalau kita membuka hati untuk buku,
niscaya ia akan membuka isinya untuk kita"
(Taufik Rahzen)
Kami adalah dua orang yang mencintai buku dan meletakkan pilihan hidup pada buku. Pergulatan dengan buku mengantarkan kami pada satu kesimpulan: Buku terus berevolusi. Dan sesuai dengan tugasnya sebagai pencatat laku jaman, ia meninggalkan banyak catatan perjalanan.
Para penggila buku dengan hasrat dan ketekunannya meninggalkan beberapa catatan tentang kegilaan pada buku yang eksentrik dan mengagumkan.
Sebut saja Blumberg si maling buku profesional, Henry Huntington dengan perpustakaan raksasa dan hasrat berburunya yang luar biasa, Anthonio Maghliobechi sang pustakawan yang mangkat di meja perpustakaan, John Wood prajurit korporat Microsoft yang membangun ribuan perpustakaan, Kiswanti, Dauzan Farouk, dan Sumanto dengan cita-citanya pada perpustakaan desa, Harry Kunto yang menjaga identitas Bandung dengan buku, dan sederetan nama-nama lain.
Dunia di balik buku ternyata begitu luas dan kaya. Kami menemukan ragam kisah menarik tentang buku dan buku.
Bukan hanya buku, tapi juga rumahnya. Kami mencatat beberapa kisah perpustakaan dan klub buku. Di sini kami menuangkan beberapa gagasan tentang buku dan rumahnya yang memberi keluasan gerak dan kenyamanan tinggal di dalamnya.
Tak hanya rumahnya tapi juga perabotnya dan perilaku penghuninya. Kami berharap, apa yang kami catat dan tawarkan akan membawa perubahan pada kondisi rumah pustaka tanah air yang jauh dari garis buku beradab.
Buku tentu tak bicara tentang dirinya sendiri saja. Buku juga ada karena penulisnya bicara dalam padu padan huruf. Betapa banyak orang yang ingin menulis tapi tak tahu bagaimana mesti memulai.
Maka kami pun memberi beberapa catatan tentang buku yang pernah kami bacai dan memberi kami inspirasi untuk terus membaca dan menulis. Karena membaca dan menulis adalah dua kembaran yang tak terpisah. Berguru pada buku, kami menamainya.
Ternyata buku tak melulu dibacai, ditandai oleh kertas. Film juga banyak yang menjadikan buku sebagai latar cerita. Kami mencatatkan film Finding Forrester, Fahrenheit 451, Il Postino, Quills, Freedom Writer, hingga Gie sebagai referensi film buku.
Dan sebagai anak zaman yang terus bergerak menuju masa depan, kami melihat dan menyaksikan bagaimana buku berevolusi medium. Buku pun mengikuti arus serba elekrik dilahirkan oleh alaf ketiga. Kami melihatnya ini sebagai sebuah revolusi buku. Buku-e, toko buku online, ensiklopedia maya raksasa, perpustakaan online, hingga radio dan televisi buku.
Diana AV Sasa - Personal Name
070.92 SAS Par
9789791436144
NONE
Book - Hardcover
Indonesian
I:BOEKO
2009
Yogyakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...