Detail Cantuman Kembali
Pemerdekaan: Pendidikan dan Teologi Y. B. Mangunwijaya Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Sedari kecil di saat memasuki dunia pendidikan formal, saya selalu ditanya “Cita-citamu apa?” Seingat saya, saya dan teman-teman lain tidak pernah menjawab, “Petani!” atau “Penjahit!”. Jawaban yang sering diterdengar, termasuk dari mulut saya, ialah “Dokter! ... Pengusaha! ... Pilot!”. Jika ada yang belum tahu cita-citanya apa, orang dewasa pun hampir selalu memberi nasihat jargonistik dengan “Jadilah orang sukses dan milikilah cita-cita setinggi langit”. Definisi dari “suskses” tersebut seakan-akan direbut dari dunia anak. Anak tidak memiliki kesempatan untuk menentukan “sukses” versinya sendiri, karena sukses berarti yang memiliki posisi dan gaji yang baik. Entah “suskses” yang telah diperjuangkan sejak bangku sekolah itu adalah benar “sukses” dan demi kepentingan dirinya atau demi siapa yang diuntungkan di balik itu semua. Buku ini berusaha bersikap kritis atas pendidikan di Indonesia. Pemikiran utama yang digunakan ialah konsep “Pendidikan Pemerdekaan” Y.B Mangunwijaya dan landasan teologi pembebasan. Selain itu, pembaca juga diajak untuk turut serta memikirkan pola pendidikan yang ada dalam rancangan kurikulum dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Buku ini pun tentunya ditulis dengan harapan besar agar pendidikan Indonesia tidak semakin memperlebar kesenjangan sosial, dan tidak menjadi seperti apa yang ditakutkan Romo Mangun, sebatas “memproduksi sekrup-sekrup pabrik”.
Maria Carolina Ramopolii - Personal Name
370 RAM Pen
9789792164978
NONE
Book - Paperback
Indonesian
Penerbit Kanisius
2020
Yogyakarta
161 halaman
LOADING LIST...
LOADING LIST...