Detail Cantuman Kembali
Malam Seribu Jahanam
Ini dongeng tiga dara. Bukankah selalu saja tentang mereka, sebab siapa yang tak kenal cerita rumah, keluarga, kita. Tapi ini juga dongeng yang tak kau minta, tentang yang tak terlihat, tak terdengar, terlupa.
Di tahun 1991, Hajjah Victoria binti Haji Tjek Sun meramal ketiga cucunya: satu cucu berkelana, satu menjaga, dan satu lagi menjadi pengantin. Ketika salah seorang berkhianat, dara yang tersisa terperangkap dan menoleh ke belakang, menelusuri dapur berisi kuali-kuali raksasa dan sumur terlarang di Rumah Victoria (kata orang jalan menuju rumah Nenek tak berujung), berhadapan dengan rahasia dan mimpi-mimpi yang macet di tengah jalan. Saat perjalanan dan kitab suci tidak lagi memberi perlindungan, dara yang lain hadir. Ia tak diundang dan menuntut penjelasan.
Malam Seribu Jahanam adalah novel kedua dari Intan Paramaditha. Mengolah kisah-kisah Islami dan mitos nusantara, novel ini merupakan dongeng gelap tentang sesal, malu, dan hantu—sebuah renungan tentang praktik beragama, retakan dan reruntuhan kelas menengah, serta rapuhnya persaudaraan.
***
Tentang karya-karya Intan Paramaditha:
“Referensi Paramaditha secara cerdas meramu mitologi, dongeng, legenda dan budaya populer Indonesia… dengan lihai menjungkirbalikkan nilai-nilai patriarki yang mengakar dalam kisah-kisah tergelap budaya kita.” The Guardian
“… memintal yang absurd, gothic, dan menubuh.” Strange Horizons
Intan Paramadhita - Personal Name
F PAR Mal
9786020671444
NONE
Book - Paperback
Indonesian
Gramedia Pustaka Utama
2023
Jakarta
13,5 x 20 cm , 362 halaman
LOADING LIST...
LOADING LIST...