Detail Cantuman Kembali

XML

Telepon Genggam


Kehadiran buku puisi karya Joko Pinurbo berjudul Telepon Genggam ini akan merefleksikan kehadiran telepon genggam di tengah-tengah kemajuan hidup. Saat ini, telepon genggam sangat lekat dengan kehidupan dan problematika manusia. Di mana orang-orang seperti tidak dapat lepas dari telepon genggam, kalau menurut bahasanya Jokpin (panggilan Joko Pinurbo), telepon genggam itulah yang lebih erat menggenggam si empunya. Menariknya, puisi ini ditulis di sekitar tahun 2002 dan tahun 2003, yang kemudian dicetak ulang lagi pada pertengahan tahun 2017.

Bentuk-bentuk puisi dalam kumpulan ini banyak jauh dari kaidah-kaidah puisi kebanyakan. Sangat naratif dan ‘seenak-enaknya’ Jokpin saja. Telepon Genggam memperlihatkan proses lebih lanjut bahwa unsur main-main Jokpin memang menonjol sekali, melebihi yang pernah dilakukannya, sambil di sana-sini meletupkan parodi, memunculkan kejutan, aforisme, dan truisme.

Telepon Genggam karya Joko Pinurbo ini menjadi sebuah ungkapan keresahan Jokpin yang dinarasikan dengan istimewa melalui caranya sendiri. Dengan membaca buku ini, kita akan diajak belajar tentang kompleksitas kemajuan teknologi telepon genggam yang saat ini sudah menjadi teman hidup sehari-hari. Dari puisi yang bernuansa humor ini, kita dapat melakukan introspeksi diri agar tidak terlalu hanyut oleh pengaruh buruk telepon genggam dalam kehidupan sehari-hari.

Sinopsis Buku
Bangun tidur, ia langsung menghidupkan telepon genggam: mudah-mudahan ada pesan. Masih ngantuk. Masih ada kabut mimpi di matanya. Masih temaram.

Sebenarnya apa perlunya pagi-pagi menyalakan telepon genggam? Paling-paling cuma dapat pesan ringan: “Bagaimana tidurmu semalam? Sarungnya enak kan? Lupa sama saya ya? Tadi saya nunggu lama di kuburan.”
Joko Pinurbo - Personal Name
F PIN Tel
9797090744
NONE
Book - Paperback
Indonesian
Penerbit Buku Kompas
2003
Jakarta
xii + 80 hlm.; 14x21cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...