Buku ini berupaya mendengarkan dan mencatat pengalaman pekerja muda digital (jurnalis digital) di Indonesia. Pengalaman tekanan pekerjaan, tuntutan keluarga, impian generasi, dijalin dalam narasi yang mengalir, enak dibaca namun tidak kehilangan nuansa gugatannya.

Buku ini tidak hanya berisi keluh kesah personal dan pengalaman para pekerja saja, tapi juga pemetaan dan analisis kondisi bisnis, politik, kebijakan negara, sampai latar kerja digital secara global; semua dipertimbangkan untuk melihat kembali secara jernih mengapa pekerja digital muda terjebak dalam kondisi dan posisi kerja yang buruk, dan strategi seperti apa yang bisa dirumuskan serta menjadi agenda bersama untuk memperbaiki nasib pekerja.

---

Citra Maudy Mahanani lahir di Sidoarjo dan saat ini tinggal di Yogyakarta. Selama kuliah, ia bergiat di organisasi pers mahasiswa BPPM Balairung. Tahun 2019 ia mendapat penghargaan Oktovianus Pogau Award untuk keberanian dalam jurnalisme atas laporannya mengenai kekerasan seksual di kampus.

Setelah lulus dari pendidikan tinggi di Sosiologi, UGM, ia bekerja di organisasi masyarakat sipil serta menjadi peneliti dan penulis lepas. Ketertarikannya dalam kajian buruh, gender, dan media terus mendorongnya untuk belajar lewat berbagai cara, seperti bergabung di serikat SINDIKASI dan mengikuti kelas feminisme di Sekolah Pemikiran Perempuan.

Jika Pekerja-pekerja Hantu memberi gambaran global makro mengenai kerja dan pekerjaan di balik platform digital, buku terbitan pertama Seri Masa Depan Kerja ini dengan rinci dan mendalam membahas situasi dan kondisi kerja digital dalam konteks Indonesia. Mulai dari yang katanya bonus demografi, generasi “muda” yang usianya makin menua seiring dengan peningkatan syarat pendidikan. Hingga melonjaknya tekanan mental, ketidakpastian, dan ketimpangan struktural di balik merebaknya fenomena “healing” dan senja es kopi susu. Sangat direkomendasikan.