Berdasarkan keputusan para pekerja, mimin & memen, mulai bulan Februari 2025, C2O menambah hari tutup untuk umum menjadi Senin dan Selasa, dan mengurangi hari buka untuk umum menjadi Rabu – Minggu, 11.00 – 21.00.
Kenapa? C2O perlu lebih banyak waktu untuk rehat, melakukan kerja perawatan, mengembangkan program, meningkatkan kapasitas individu maupun kolektif dengan mempelajari hal dan kemampuan baru, dan lain sebagainya — yang sulit kami lakukan ketika harus buka 6 hari seminggu.
Ketika C2O dibuka pada tahun 2008, akses internet, media sosial, dan ponsel masih terbatas. Perpustakaan umum yang ada hanya buka sampai jam 3-5 sore dan tutup pada akhir pekan. Sementara kami merasakan perlunya ada ruang berkumpul dan akses ke buku-buku kritis bagi pekerja dan mereka yang hanya bisa berkegiatan setelah jam kerja. C2O dibangun sebagai upaya kolektivisasi infrastruktur dan sumber daya yang mendukung pergerakan dan komunitas, seperti ruang aman, koleksi buku-buku progresif, dan tentunya, jalinan pertemanan dan solidaritas untuk berbagai komunitas berserikat dan berkumpul, melakukan diskusi, memutar film, dan lain sebagainya.
Sekarang, sudah ada jauh lebih banyak pilihan perpustakaan ataupun coworking, cafe maupun tempat nugas dengan jam buka yang lebih panjang. Karenanya, kami merasa, penting bagi kami untuk lebih memprioritaskan pengembangan sistem keanggotaan dan program yang lebih sejalan dengan prinsip tanggungjawab dan swakelola kolektif kami, “dari semua sesuai kemampuannya, untuk semua sesuai kebutuhan dan kontribusinya.”
Makin hancurnya demokrasi dan sistem politik Indonesia, nyungsepnya ekonomi dan daya beli, membludagnya PHK dan keanjlogan kelas menengah, berdampak besar ke keberlanjutan C2O dan berbagai komunitasnya. Terutama karena C2O dikelola secara independen oleh lembaga nirlaba, PERIN+1S Pendidikan Rangkai Informasi & Teknologi Swadaya. C2O bukan penyedia jasa coworking atau cafe komersil. Operasional C2O tidak didanai pajak ataupun pemerintah, pendonor, atau perusahaan besar. Seluruh pemasukan C2O sepenuhnya digunakan untuk memastikan kemandirian dan keberlangsungan C2O: perawatan ruang, koleksi buku dan peralatan, pembayaran tagihan air, listrik, internet, pajak, pengembangan program, serta upah dan jaminan layak untuk pekerja-pekerjanya.
Kami percaya, “perjuangan literasi” bukan hanya perkara membaca buku, tapi juga membaca dan mengubah dunia. Pengurangan jam kerja karenanya kami butuhkan untuk dapat bernapas lebih panjang dan berstrategi. Singkatnya, pra-syarat utama untuk memastikan C2O dapat terus berjalan, sesuai dengan misinya untuk mengutamakan individu, kolektif, serikat, usaha mikro, dan organisasi yang lebih membutuhkan dan mengorganisir demi pendidikan kritis, keadilan sosial dan lingkungan.
Jika kamu ingin turut berkontribusi dan bertumbuh bersama, kamu dapat mengirimkannya ke kanal berikut. Terimakasih 💚
Bank Mandiri KC Sby Basuki Rahmat 14200 No. rekening: 142-00-8997999-0 A/N Yayasan PERINTIS Pendidikan Rangkai IT Swadaya SWIFT Code: BMRIIDJA
Bank BCA Cabang 0190 – Kertopaten, Surabaya No. rekening: 199-2788799 A/N Yayasan PERINTIS Pendidikan