Detail Cantuman
Advanced SearchBook - Paperback
Ramadan In Java
Dalam karya Ramadan in Java: The Joy and Jihad of Ritual Fasting,
bulan Ramadhan dengan ritus-ritusnya di Jawa merupakan fokus utama.
Disertasi ini berdasarkan keberadaan penulis di Jawa selama tiga tahun. Terutama
keadaan di kota Yogyakarta dan Blora, Jawa Tengah, yang diperhatikan,
akan tetapi gagasan-gagasan dan praktek-praktek yang dapat ditemukan di
seluruh Indonesia juga diberi ruangan. Maka, dikatakan dalam karya ini bahwa
sejarah Islam di Jawa bisa dideskripsikan sebagai sebuah gerakan pelan-pelan
(namun semakin cepat) menuju Islam ortodoks (atau, lebih tepatnya,
ortopraks). Dikatakan pula bahwa �kebangkitan Islam� yang memberi warna
kepada dan terkadang mendominasi dunia Islam sejak akhir 1970-an,
berperan secara penting dalam pendekatan ini.
Lebih lanjut lagi, Islam di Jawa masa kini digambarkan sebagai didominasi oleh orang modernis (Muhammadiyah) dan tradisionalis (Nahdlatul Ulama), dan bahwasanya
terdapat sebuah �kerudung Sufi� di atas ini segalanya (terutama atas para
orang tradisionalis). Gagasan-gagasan yang menyatakan bahwa Islam radikal
dan Islam liberal memiliki peranan sangat penting dan sangat berpengaruh di
Indonesia kontemporer, seperti seringkali dinyatakan oleh berbagai peneliti
dan wartawan akhir-akhir ini, ditolak dengan tegas. Baik Islam radikal
maupun Islam liberal diberi ruangan di media masa yang tidak
mencerminkan pengaruhnya, dan merupakan kekeliruan untuk berfikir bahwa
pengaruh mereka sebesar suara-suara mereka di media masa. Tidaklah
begitu. Sebaliknya, ruang gerak mereka sepertinya cukup terbatasi, dan di
luar kota-kota besar, fenomena Islam radikal dan Islam liberal jarang
diperhatikan secara serius. Di dalam kota kecil seperti Blora, kelompok
seperti itu cukup dimarginalisir di dalam masyarakat, meski di sana pun
(tentunya) gagasan radikal maupun liberal dapat ditemukan.
Dua tema yang timbul berulang kali dalam karya ini ialah bahwa
berpuasa selama bulan Ramadhan merupakan kegembiraan tersendiri, dan
bahwa puasa selama bulan ini merupakan jihad al-akbar. Tema pertama ini
bertolak belakang dengan pendapat umum yang dipegang orang non-Islam,
yaitu bahwa puasa selama sebulan penuh hanya merupakan kesengsaraan
berkelanjutan yang tak dapat dihindari umat Islam. Pendapat serupa tidak
didukung keadaan nyata di Indonesia, di mana bulan puasa ditunggu setiap
tahun dan diterima secara hangat ketika sudah sampai. Maka, sub-judul karya ini, yaitu The Joy and Jihad of Ritual Fasting, menolak dua pra-anggapan yang biasa dipegang
oleh orang-orang non-Islam, yakni bahwa puasa tahunan Ramadhan tidak
lain selain kesengsaraan, dan bahwa jihad pertama-tama berhubungan dengan
perjuangan melawan nafsu sendiri, dan hanya setelah itu dengan peperangan
fisik. Masalah terakhir ini juga menyangkut sebuah tema lain di karya ini,
yaitu yang mengatakan bahwa Islam harus bisa dan harus boleh dipelajari
sebagai agama di masa kini ketika Islam telah direduksi ke sebuah potensi
politis yang tidak dapat dipercaya, menurut khalayak umum.
Ketersediaan
| 4481 | 6000 | C2O library & collabtive (Fiction & Literature) | Tersedia |
Informasi Detil
| Judul Seri |
-
|
|---|---|
| No. Panggil |
297.36209598 MOL Ram
|
| Penerbit | Department of History and Anthropology of Religions : ., 2005 |
| Deskripsi Fisik |
-
|
| Bahasa | |
| ISBN/ISSN |
9789122021162
|
| Klasifikasi |
Sweden
|
| Tipe Isi |
-
|
| Tipe Media |
-
|
|---|---|
| Tipe Pembawa |
-
|
| Edisi |
-
|
| Subyek |
-
|
| Info Detil Spesifik |
-
|
| Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain






