Image of Di Sekitar Sajak

Book - Paperback

Di Sekitar Sajak



Buku ini salah satu dari 12 judul buku yang diterbitkan dalam menyambut tahun ke 70 Goenawan Mohamad. Ia selalu mengatakan, ini tahun ke 70-nya yang terakhir. Ia lahir 29 Juli 1941 di Batang Jawa Tengah.





Goenawan dikenal sebagai esais dan penyair, meskipun sebagian orang lebih mengetahuinya sebagai pemimpin redaksi pertama majalah Tempo yang tiap pekan menulis Catatan Pinggir, esai-esai pendek yang tahun ini akan terbit serentak dalam sembilan jilid.





Kumpulan esainya yang lain: Potret Seorang Penyair Muda Sebagai Si Malin Kundang (1972), Seks, Sastra, Kita (1980), Kesusastraan dan Kekuasaan (1993), Setelah Revolusi Tak ada Lagi (2001), Kata, Waktu (2001), dan Eksotopi (2002). Tahun 2011 ini akan terbit antara lain Ruang dan Kekuasaan, Syair dan Tafsir, Teks dan Iman, Rupa, dan Marxisme,Seni, Pembebasan.





Catatan Pinggir juga terbit dalam bahasa Inggris, terjemahan Jennifer Lindsay: Sidelines (1994) dan Conversations with Difference (2003).





Sajak-sajaknya dibukukan dalam Parikesit (1971), Interlude (1973), Asmarandana (1992), Misalkan Kita di Sarajevo (1998), dan Sajak-sajak Lengkap 1961-2000 (2001). Terjemahan sajak-sajak pilihannya ke dalam bahasa Inggris, oleh Laksmi Pamuntjak, terbit dengan judul: Goenawan Mohamad: Selected Poems (2004).





Tahun 2011 ini terbit Don Quixote dan 70 Sajak. Dan sebuah pameran karya sejumlah perupa yang merespons sajak-sajak Goenawan Mohamad diselenggarakan di Semarang.





Goenawan juga aktif dalam seni pertunjukan. Bersama Tony Prabowo, ia menghasilkan tiga buah opera. Dua diantaranya dalam bahasa Inggris. Kali (yang dikerjakan sejak 1996 tapi direvisi 2003) pertama kali dipentaskan di teater On the Board, Seattle, Washington, Amerika Serikat, di tahun 2001, dan versi yang pendek di teater Salihara, 2008, dengan sutradara Jay Subiakto. Kemudian The King�s Witch (1997-2000) dipentaskan di Alice Trully Hall, New York (1999), dan Jakarta (2006) dengan sutradara Yudi Tajudin. Tahun 2010 dan 2011, Tony dan Goenawan Mohamad mementaskan Tan Malaka, sebuah �opera-esai�.





Lakon lain yang ditulis Goenawan adalah Visa (dipentaskan pertama kali oleh Teater Lungid dalam bahasa Jawa, 2008) dan Surti dan Tiga Sawunggaling (2010) dengan sutradara Sitok Srengenge. Teks untuk wayang kulit, Wisanggeni, dipentaskan dengan dalang Sujiwo Tejo (1995), dan Alap-alapan Surtikanti dipentaskan dengan dalang Slamet Gundono (2002). Goenawan juga menulis teks dan tembang Jawa untuk tari Panji Sepuh, yang pertama kali dipentaskan di tahun 1944 di Jakarta dan kemudian di Denpasar, Yogyakarta, Surakarta, Melbourne, Seoul, Singapura, lalu kembali ke Jakarta di tahun 2011. Tahun 2011, lakon terbarunya, Surat-surat tentang Karna , akan dipentaskan di Teater Salihara.





Sebagai sutradara, selain menghasilkan opera Tan Malaka, Goenawan menggarap tari klasik Mangkunegaran, Dirodometo (2009).


Ketersediaan

50688000C2O library & collabtive (History & Geography; Social Science)Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada2020-03-08)

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
F MOH Dis
Penerbit Grafiti Press : .,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
ISBN/ISSN
9786029964332
Klasifikasi
Indonesia
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this