Mengapa negara-negara bersikeras berdaulat? Mengapa kedaulatan harus ditegakkan meski dengan kenestapaan warganya sendiri maupun pertumpahan darah dengan negara-negara lain?

Menggabungkan psikoanalisis Jacques Lacan dan genealogi Michel Foucault, buku ini adalah upaya melacak asal-usul gagasan paradoksal kedaulatan. Sifat paradoksal tersebut lantas ditemukan merupakan bawaan gagasan kedaulatan sejak kemunculannya pada abad ke-12. Terpapar fajar wacana Pencerahan, para raja mendambakan ke-diri-an yang utuh dan otonom. Dalam perguliran seajarah, fantasi kepenuhan diri ini diperjuangkan mati-matian hingga akhirnya melahirkan negara modern dan menjadi gagasan yang diterima universal.

Telaah yang kemudian diteruskan dnegna kajian penegakkan kedaulatan AS di era perang global melawan teror ini bukan hanya tajam namun juga orisinil. Dengan mengungkap kesinambungan gagasan kedaulatan semenjak kelahirannya, hasrat keutuhan diri yang melandasinya, serta lelakon kuasa yang mengartikulasikannya, penulis meretas sebuah metode yang dinamakannya psikogenealogi. Asal-usul kedaulatan—sebuah isu yang genting tapi asing dikaji—terpapar bernas di dalam buku ini