Fenomena konflik spasial-sosial itu merupakan dialektika dari hubungan antara manusia dengan arsitektur dan lingkungan,karena "manusia mengubah ruang (arsitektur/lingkungan) untuk mereka hidup, dan sebaliknya ruang mengubah perilaku manusia". ketika terjadi kecenderungan menurunnya harkat dan martabat kota akibat berantakannya struktur sosial,perkembangan segregasi spasial yang menyiratkan ekslusivisme sosial ekonomi, menipisnya kekentalan komunitas dan merubah menjadi pola transaksi untung rugi, maka hubungan kekerabatan antar manusia menjadi dingin dan membeku. Buku yang diangkat dari hasil penelitian disertasi ini kemudian ditulis adalah menyangkut realitas problem sosial yang terjadi umumnya diperkotaan. konflik sosial,kekerasan,kerusuhan sosial,vandalisme,alienasi,anomie,apatisme(ketidakpedulian)sosial, bunuh diri dan kriminalitas tampaknya telah terjadi suatu kecenderungan perilaku sebagian masyarakat kota di Indonesia