Aku dan Surabaya serta Nakamura adalah karya sastrawan besar Gerson Poyk yang belum pernah dipublikasikan, meski bertahun 1989. Aku dan Surabaya adalah semacam autobiografi yang merupakan ‘Nostalgia Flobamora’ penulis di masa kecil. Di Surabaya, Gerson memasuki sejarah kesusastraan Indonesia melalui puisi. Karena puisi, Gerson berkenalan dengan teman-teman seniman Surabaya, seperti Muhammad Ali yang menolongnya saat sakit. Yang tak bisa Gerson lupakan adalah Daryono serta Amang Rahman, sahabat sejati yang membantu tanpa pamrih. Seniman Surabaya sangat akrab dan pemaaf. Kehidupan sebagai pelajar dan seniman di Surabaya terangkum jelas di novel ini.

Judul kedua adalah Nakamura. Mendengar Jepang kalah perang, bersama teman-temannya Nakamura lari ke hutan Morotai, membuka kebun, dan memancing di sungai. Pada akhirnya teman-temannya meninggalkan Nakamura. Dia hidup bertahun-tahun di hutan, tapi tak berkekurangan di kebunnya.

Cerita Nakamura perlu dibaca oleh generasi muda yang bermimpi bahwa urbanisasi adalah jalan keluar dari pengangguran. Ini adalah kisah bagaimana hidup terhormat dibandingkan memilih hidup sebagai perampok, begal, juga korupsi. Lebih baik bernakamura di tanah subur dan sungai serta laut yang penuh ikan!