Rezim-rezim tata kelola sumberdaya yang bergantung pada modal dan energi, seiring modernisasi dan pembangunan berjalur industrialisasi, telah mengakselerasi sirkuit kapital serta menata ulang ruang hidup kita melalui pembongkaran hutan dan pengerukan sumberdaya alam. Kehancuran lingkungan serta krisis iklim pun menjadi isu yang makin terdepan. Kini kita dihadapkan pada epos baru Antroposen dengan penuh ketakpastian. Berbagai perubahan pun telah membawa dampak signifikan terhadap Asia Tenggara, salah satu pusat keanekaragaman hayati dan kemajemukan komunitas dunia. Ragam persoalan di kawasan ini sangatlah kompleks dan multiaspek yang sukar dijawab dengan satu bidang disiplin ilmu saja.

Bunga rampai ini mencerminkan metodologi eklektik yang memadukan ilmu alam dan sosial-humaniora. Melalui berbagai penelitian empiris dengan lensa multidisiplin, buku ini mengajak kita untuk menjelajahi realitas di Asia Tenggara dalam hal perubahan sosio-ekologis, dinamika sosio-kelembagaan, dan melampaui pengetahuan serta batasan-batasan lokal. Di era penuh kerentanan kini, kita butuh membuka ranah-ranah baru penyelidikan guna memahami dunia di sekitar. Buku ini diharapkan dapat menyediakan ruang untuk memikirkan ragam penelitian yang mengangkat kemajemukan di Asia Tenggara yang begitu kaya.