Buku ini berkisah tentang teror dan intrik, penindasan & pembantaian yang terjadi di Negara Tirai bambu. ini lah kisah Liang Heng yang juga adalah kisah berjuta-juta pemuda Cina, yang telah dan selalu diuji hampir melampaui batas-batas kesanggupannya . Dalam kata-katanya, sesungguhnya Liang Heng berbicara untuk seluruh generasinya--- bagai mendendangkan ratapan mereka-mereka yang bersimbah darah dilapangan Tiananmen.
Liang heng lahir pada tahun 1954 di Changsa, China Tengah, Ayahnya seorang wartawan sebuah harian lokal yang besar, sementara Ibunya seorang kader lokal terkemuka pada Biro Keamanan Umum. Setelah kedua orang tuanya bercerai akibat sang ibu dituduh anti partai, Liang Heng terjerembab dalam pahitnya Revolusi Kebudayaan. Bersama mitra menulisnya Judith Shapiro, gadis Amerika sekaligus dosen nya yang kemudian dinikahinya, Liang Heng menyuguhkan itu semua tanpa terlewati.
Inilah kisah tentang sebuah revolusi yang memakan anaknya sendiri. Sebuah dokumen sejarah tak ternilai yang pernah keluar dari China Komunis.