Site icon C2O library & collabtive

Blue Velvet

Dengan setting Lumberton, kota kecil berdasarkan kota asal Lynch di Spokane, Washington, dalam era waktu awal Amerika 1980an, era Reagan (1981-1989), BV menampilkan suasana ideal suburban, kota kecil yang tampak damai dan tenang. (Meskipun opening dan musik pembukanya pun sudah agak mencurigakan.) Pemeran utama, Jeffrey, tampil clean cut, tampan, bermobil. Investigasi Jeffrey atas potongan telinga yang ia temukan sepulang menjenguk ayahnya dari rumah sakit mempertemukannya dengan putri detektif polisi lokal, Sandy. Cantik, pirang, bermata biru, berpacaran dengan football quarterback (stereotip jock populer), dan gemar mengenakan warna-warna pastel.

Di balik facade surga suburban tersebut, terasa berbagai macam gangguan kecil yang mengusik: entah dalam bentuk serangga (dengan bunyi-bunyiannya), dialog-dialog klise yang kaku, seolah-olah merayakan sekaligus memparodikan sunny exterior dan kekerasan/ kebusukan. Dunia kriminal, sex abuse, dan obat-obatan terlarang. Bahkan, kemunculan pertama Sandy—epitome kepolosan—pun penuh misteri, di mana dia tiba-tiba timbul dari background serba gelap.

BV dibuat setelah kegagalan Lynch selesai membuat Dune (1984). Naskah screenplaynya harus melewati berbagai pihak dari akhir 1970an hingga awal 1980an. Studio-studio besar banyak menolaknya karena kentalnya unsur seksual dan kekerasan. Akhirnya De Laurentiis Studio, yang juga turut memproduksi film-film Fellini seperti La Strada, Nights of Cabiria, dan film-film komersil lainnya seperti King Kong Remake (1976), Orca (1977), dan film Lynch sebelumnya, Dune (1984). Budgetnya “hanya” $6.000.000, terkecil dari produksi De Laurentiis, dan memotong gaji Lynch.

Judul Blue Velvet diambil dari lagu Bobby Vinton dengan judul yang sama (1963), dinyanyikan ulang oleh Dorothy Vallens (Isabella Rossellini) dalam film. Dikatakan, sebenarnya Lynch awalnya ingin menggunakan lagu Tim Buckley, Song to the Siren, tapi sayangnya dia tidak berhasil mendapatkan hak penggunaannya. (Sayang. Lagu yang sangat indah, tapi saya memang sangat parsial terhadap Buckley, he he he.) Lynch pertama kali bekerja sama dengan Angelo Badalamenti dalam film ini, dan akhirnya mereka jadi sering bekerja sama di film-film berikutnya. Badalamenti dan Lynch berkolaborasi membuat lagu “Mysteries of Love”, di mana Lynch menulis liriknya, sementara Badalamenti membuat musiknya. Atas permintaan Lynch, Badalamenti juga sempat muncul dalam BV sebagai pianis.

Film ini mengangkat kembali kiprah akting Dennis Hopper yang sempat tenggelam setelah sukses dengan Apocalypse Now. Dikatakan, Dennis Hopper sangat menyukai perannya sebagai Frank—dia merasa Frank adalah dirinya. BV juga mengawali karir Isabella Rossellini yang sebelumnya lebih terkenal sebagai model Lancome.

Tema, motif, simbol

Interpretasi dan Kritik Umum

Ada beberapa interpretasi umum dan kritik terhadap Blue Velvet, di sini kami cantumkan hanya sebagai catatan. Silahkan pembaca menilai sendiri, atau lebih baik lagi, menontonnya sendiri.

Pemutaran kali ini dihadiri oleh Erlin, Carlos, Poedjiati, Ernest, dan Pak Hadi. Malamnya, menyusul kedatangan teman-teman dari Yogyakarta, Muklas dan Banu.

Blue Velvet
Director & scriptwriter : David Lynch
Photography: Frederick Elmes
Editor: Duwayne DunhamMusic: Angelo Badalamenti
1986 | USA | 120 mins | Warna | 18+ | Bahasa Inggris dengan teks Inggris

Exit mobile version