Buku ini merupakan bunga rampai berbagai studi kasus kekerasan yang terjadi di Indonesia selama 1965-1968. Topik dan daerah geografis yang diangkat cukup beragam, sementara penyusunannya dibagi menjadi empat tema besar, yakni: dimensi internasional, pelaku kekerasan, dinamika regional, dan pengalaman mereka yang berupaya melawan atau bertahan.
John Roosa menganalisis bagaimana narasi resmi dipertahankan, dengan segala keanehannya, termasuk ketika bukunya, Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto, dilarang beredar. Artikel dari Bradley Simpson, diadaptasi dari bukunya, Economists with Guns: Authoritarian Development and U.S.-Indonesian Relations, 1960-1968, membahas dimensi internasional dan kaitan kekerasan 1965-1968 dengan Perang Dingin melalui dokumen-dokumen yang telah dibuka untuk umum (declassified). (Versi bahasa Indonesia dari buku Simpson juga telah diterbitkan oleh Gramedia. Cek diskusi Bradley Simpson tentang buku ini di YouTube.)
David Jenkins, jurnalis Australia dan penulis berbagai buku tentang Suharto berikut jendral-jendralnya, bersama Douglas Kammen menuliskan tentang RPKAD/Kopassus. Greg Fealy dan Katharine McGregor mengangkat dinamika di Jawa Timur dan peran NU–bagaimana ini bukan sekedar isu ideologi, tapi diperkeruh oleh faktor sosio-ekonomi. Yen-ling Tsai dan Douglas Kammen membahas pengalaman penyintas yang kebanyakan adalah orang-orang Tionghoa anggota Baperki di Medan. Taufik Ahmad menjabarkan bagaimana sistem penjara digunakan sebagai kerja paksa di Moncongloe, Sulawesi Selatan. Vanessa Hearman menuliskan tentang Blitar, sementara Mary Ida Bagus tentang Bali barat. Ditutup dengan bab terakhir oleh Katharine McGregor, menyorot kuburan korban, dan bagaimana ini berkaitan dengan permasalahan ingatan, rekonsiliasi, dan konflik maupun tekanan yang masih terus berlanjut.
Diterbitkan sebelum The Act of Killing menguak perhatian dunia internasional ke isu 1965 di Indonesia, buku ini berawal dari kumpulan makalah konferensi mengenai pembunuhan 1965-1966 di Indonesia, yang dilakukan pada bulan Juni di National University of Singapore (NUS). Pendekatan dan topiknya beragam tapi padat dan tertata, dirangkai dengan baik untuk menjabarkan variasi lokal di daerah, tapi juga mengaitkannya dengan kancah nasional dan internasional. Area yang dibahas cukup luas, tidak hanya terpusat di Jawa. Wajib dibaca.
Judul: The Contours of Mass Violence in Indonesia, 1965-1968
Editor: Douglas Kammen & Katharine McGregor
Penerbit: NUS Press, 2012
Call No: 959.8035 KAM Con
Harga sewa: Rp. 8.000