Pertemuan Musik Surabaya: Pianomania

PERTEMUAN MUSIK SURABAYA
Sabtu, 13 Oktober 2012
18:00 – 21:00
C2O Library & Collabtive

Bersama:
Slamet Abdul Sjukur

Pianomania bercerita tentang pekerjaan Stefan, seorang ahli menala piano di perusahaan piano Steinway…

Di Indonesia, orang meremehkan pekerjaan tersebut. Umumnya orang berfikir, “Pokoknya, asal bunyinya tidak fales.” Tapi bagi pemusik sejati yang pendengarannya terlatih, bunyi itu bukan sekedar soal tinggi rendahnya saja, melainkan seluruh kualitasnya yang teramat sangat rumit tapi rinci.

Penala piano, keahliannya sama pentingnya dengan yang dituntut pada dokter ahli bedah. Sangat menentukan nasib yang ditangani.

Diskusi yang akan memperkaya wawasan kita akan dimulai setelah penayangan tersebut.

Acara non-profit ini terbuka buat siapa saja. Hanya memungut Rp.25.000,- untuk penyelenggaraannya.

INFO:
Gema Email: swaratyagita@gmail.com
http://pertemuanmusiksurabaya.blogspot.com/

Pertemuan Musik Surabaya: Herbie Hancock “Watermelonman”

Senin 24 September 2012
J a m 16.30 – 18.30
D I
Perpustakaan c2o
Jl.Dr.Cipto No.20
(dekat Jl.Dr.Sutomo, di jalan melintang seberang Konjen Amerika dulu)
Karena Wisma MELODIA sedang direnovasi

H E R B I E H A N C O C K
“W A T E R M E L O N M A N”

Musik yang sehat dan terbuka buat siapa saja .
Demikian sehatnya dan terbukanya
sehingga siapa pun bisa menikmatinya
bahkan ikut terlibat aktif dalam proses pembuatan musiknya.

Slamet A.Sjukur
akan memandu pendengaran kita untuk mengintai
Watermelonman
dan menyerbunya berramai-ramai.

Report: Piknik Akustik #1

Sabtu, 11 Agustus 2012. Sore itu, c2o library mengadakan acara “Piknik Akustik #1”. Acara ini sendiri mengusung tema piknik, berbagi makanan (potluck), dan temu kangen dengan teman-teman dalam alunan folks akustik. Piknik Akustik #1 kali ini menampilkan Taman Nada, Daily Diaries, Silampukau, Porn Ikebana, Ballerina’s Killer, dan Bagus Dwi Danto.

Piknik Akustik #1

Sabtu 11 Agustus 2012, pk. 16.00 – 21.00
C2O Library & Collabtive, Jl. Dr. Cipto 20 Surabaya 60264.

Bersama:

01 Taman Nada
02 Daily Diaries
03 Silampukau
04 Porn Ikebana
05 Ballerina’s Killer
06 Terracota

Dan kawan radio online baru kita, Kemarin Sore.

Mari menutup senja dan puasa bersama musik folk akustik. Yuk, bawa makanan untuk saling berbagi berbuka puasa sambil menikmati akustik sore!

Virus Setan: Risalah pemikiran musik

Minggu, 29 April 2012, pk. 18.00
bersama:
– Slamet Abdul Sjukur (musisi & penulis)
– Natalini Widhiasih (pelukis)
– Erie Setiawan (editor)
– Gatot Sulistiyanto (komponis)

Virus Setan adalah fragmen pemikiran musik terkini dari sosok Slamet Abdul Sjukur, komponis 77 tahun yang (konon) menuliskan MUSIK sebagai AGAMA di formulir pembuatan KTP-nya. Ia pun berdebat seru dengan petugas kelurahan.

Ia lebih percaya musik daripada agama? Atau musik adalah iman-nya? Wow…!

Apa uniknya seorang Slamet? Bagaimana pandangannya terhadap musik?

Apa sebetulnya sumbangan musik bagi peradaban dunia? Mengapa sistim pendidikan musik formal harus melawan gaya padepokan? Bagaimana memahami arus globalisme musik saat ini? Jawaban yang cerdas, kritis, dan menghibur bisa ditemukan di buku VIRUS SETAN yang sepele tapi mengerikan ini.

Buku ini bertujuan memberikan wawasan baru demi membongkar kebekuan cara pandang masyarakat terhadap musik, baik pendengar awam maupun praktisi profesional. Harapannya supaya bisa menemukan cara pandang baru yang lebih fresh. Sekaligus penyebaran ilmu pengetahuan musik yang selama ini jarang sekali diekspos, karena minimnya buku musik berkualitas di Indonesia.

Kami pertama berkenalan dengan Slamet A. Sjukur, yang akrab kami panggil Pak SAS, sekitar tahun 2008. Beliau aktif mendukung kegiatan dan pemikiran kami dengan pemikiran-pemikirannya yang segar, penyampaiannya yang cerdas, ramah tapi juga kritis. Pak SAS mengajarkan kita keindahan pada hal-hal kecil sehari-hari. Saran kami: Jangan lewatkan acara ini!

Buku tersedia di C2O @Rp. 40.000 (Rp.36.000 untuk anggota C2O)

INFO: 031-77525216

Grunge Indonesia

Selain dikenal sebagai musisi yang berpenampilan lusuh, orang melupakan bahwa sisi lain seorang Grungy (sebutan untuk anak grunge), adalah seorang yang pemalu, identik kacamata tebal, dan tentunya seorang kutu buku. Sisi inilah yang di Indonesia jarang disentuh ke permukaan, sehingga orang mengenal grunge hanya dari sisi luarnya saja.

Sangat menyenangkan ada karya buku yang coba mendokumentasikan komunitas musik di tanah air. Kali ini yang dibahas adalah [komunitas] musik grunge. Sang penulis itu adalah YY, pentolan dari grup band Klepto Opera dan Ballerina’s Killer. Komunitas grunge di negeri ini memang kalah besar dan kurang mengkilap dibandingkan dengan komunitas punk, hardcore, metal, atau bahkan indie-pop sekalipun. Namun selalu menarik untuk menyimak sepak terjang mereka di tengah arus musik independen yang cukup kompetitif. Ironisnya, scene grunge di Indonesia masih jauh di level mapan dibandingkan dengan genre lainnya.

Terlepas dari baik-buruknya suatu komunitas, dokumentasi tulisan seperti ini sangatlah penting dan bermanfaat. Karya ini bakal lebih keren lagi kalau dikasih semacam album soundtrack atau sampler dari band-band grunge lokal. Karena memang sebenarnya tidak ada pecundang di dalam motivasi belajar dan proses mengapresiasi…

Akan ada obrolan ringan menjelang petang dan ngopi bersama, bincang-bincang mengenai perkembangan musik dan komunitas grunge yang muncul di awal 90an hingga sekarang, bersama pelaku-pelaku/ musisi grunge di Surabaya pada khususnya.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Grunge Week Surabaya.

INFO: Yoyon Sukaryono

0818506754 / tokoh_antagonist@yahoo.com

Afternoon Talk

Di bulan Februari 2012, Afternoon Talk akan mengadakan Afternoon Talk: Love Letter to Java Tour di 5 kota (Jakarta, Bandung, Jogja, Surabaya dan Malang). Di Surabaya, mereka akan hadir:

Minggu, 19 Februari 2012, pk. 17.00
Perpustakaan C2O
Jl. Dr. Cipto 20 Surabaya 60264 (jalan kecil seberang konjen Amerika.
Lihat peta di: http://c2o-library.net/about/address-opening-hours/)
Gratis & terbuka untuk umum.
INFO: info@c2o-library.net / 0856 4543 8964
Bersama:
Silampukau, Soenarsoepratman, Taman Nada, Bagus Dwi Danto, Karnivorus Vulgaris, Handoko Suwono

Afternoon Talk adalah band indie pop folk asal Lampung dengan musik akustik yang pendek dan manis, menampilkan Sofia (Vocal) Osa (Guitar,Bass) Ridwan (Guitar, Drum), Bagas (Guitar). Yang unik mereka juga memakai Ukulele, Harmonika dan bebunyian lain untuk mendukung musiknya.

Twitter: @afternoontalks
FB: Afternoon Talk
http://reverbnation.com/afternoontalk
http://soundcloud.com/fauxsndct

“Absolutely sweet and brilliant!”
SEA INDIE

“Lagu – lagu mereka sangat enak didengarkan pada siang/sore hari. Notasi yang catchy, hook -hook membius, aransemen simpel, sound yang pas, dan karakter vokal yang kuat menjadi senjata mereka. Untuk pendengar musik Folk, akustik dan indie pop, Afternoon Talk layak untuk didengarkan!”
MAJALAH HAI