Japan Week 13-17 Feb | ArtHouse Cinema | Pram & Multatuli

Selama 13 – 17 Februari 2017, Japan Week diadakan di C2O. Menampilkan pemutaran film, dan workshop menarik Japanese wrapping, kaligrafi, dan upacara minum teh. Semua acara gratis dan terbuka untuk umum.

Jadual pemutaran film
☞ Senin, 13 Februari 2017 pk. 14.00 : Swing Girls (Shinobu Yaguchi) Sumo Spirit (Suo Masayuki)
☞ Rabu, 15 Februari 2017 pk. 14.00 : Tokyo Story (Yasujiro Ozu)
☞ Jumat 17 Februari 2017 pk. 14.00 : The Place Promised in Our Early Days (Makoto Shinkai)
☞ Jumat 17 Februari 2017 pk. 16.30 : Koto no ha no niwa (Makoto Shinkai)
☞ Jumat 17 Februari 2017 pk. 18.30 : Ugetsu Monogatari (Kenji Mizoguchi)

Silakan cek informasi selengkapnya di sini.

Untuk workshop Japanese wrapping, upacara minum teh, dan kaligrafi, karena keterbatasan tempat dan tingginya minat, tempat workshop sudah habis. Namun dibuka 20 tempat untuk peserta penonton (observer). Harap mendaftar melalui telpon (031) 503 0008.


Weekend Workshop by @MakersLaboratory
☞ Minggu, 12 Februari 2017, 10.00 – 17.00
C2O library & collabtive, Jl. Dr. Cipto 22, Surabaya

Have trouble finding the right natural products for your body? Learn how to make your very own organic soap, hair mask, and body scrub. All ingredients are natural and safe.

INFO & PENDAFTARAN
WhatsApp: +62 85232879189 (Wahib)
Instagram: @MakersLaboratory

ArtHouse Cinema
Wir sind jung. Wir sind stark (Kita Muda. Kita Kuat)
Sutradara: Burhan Qurbani, berwarna dan hitam-putih, 128 menit, 2103/2014
☞ Rabu, 15 Februari 2017, 19.00 WIB
Wisma Jerman – Ruang Halle
Jl. Taman AIS Nasution 15, Surabaya

Pada bulan Agustus 1992, tiga tahun setelah jatuhnya Tembok Berlin, kerusuhan anti-imigran berlangsung di kota Rostock di Jerman Timur. Target serangan adalah tempat penampungan pengungsi di pinggiran kota. Setelah tiga hari kerusuhan, amuk, dan kekerasan, krisis meningkat dengan klimaks dalam apa yang disebut “Malam Api” ketika 3000 perusuh, neo-Nazi dan para penonton sekitar membakar penampungan yang berisi 150 pengungsi Vietnam di dalamnya.

Film ini menceritakan peristiwa berdasarkan kenyataan tersebut. 24 jam, satu hari dalam kehidupan tiga karakter yang sangat berbeda: Lien, seorang wanita Vietnam, yang berjuang untuk hidupnya di akhir hari. Stefan dan teman-temannya, bagian dari gejolak kekerasan malam itu. Dan ayah Stefan, Martin, seorang politisi lokal yang ambisius, terjebak dalam dilema: apakah ia memajukan karirnya dan diam selama kerusuhan, atau apakah ia berdiri untuk cita-cita idealnya dan mengambil tanggung jawab?

Gratis, silakan langsung datang. Film dalam bahasa Jerman dengan teks bahasa Inggris.

ARTIKEL TERJEMAHAN

Max Havelaar: Buku yang Membunuh Kolonialisme

“Sebelum saya bercerita lebih jauh tentang ‘Max Havelaar’ dan penulisnya, saya ingin kembali ke masa lalu, bahkan sebelum awal milenium ini, untuk memberitahu Anda tentang pencarian rempah-rempah. Kata kunci untuk diingat di sini adalah ‘agama’.” — Pramoedya Ananta Toer

Simak terjemahan dari tulisan menarik Pram mengenai Max Havelaar, dan dua proses penting dari milenium lalu: pencarian rempah-rempah oleh negara-negara Barat, yang membawa bangsa dan budaya asing bersentuhan dengan satu sama lain untuk pertama kalinya; dan perluasan kesempatan pendidikan, yang mengembalikan kepada rakyat terjajah di dunia hak yang dipaksa hilang di bawah penjajahan Barat — hak untuk menentukan masa depan kita sendiri.

Bagaimanakah relevansinya dengan situasi hari ini?

Email | Website | More by »

An independent library and a coworking community space. Aims to create a shared, nurturing space, along with the tools and resources for humans (and non-humans) for learning, working, and connecting with diverse communities and surrounding environment—for emancipatory, sustainable future. More info, visit: https://c2o-library.net/about/ or email info@c2o-library.net

Leave a Reply