Masalah & Peluang Sampah di Surabaya

MasalahPeluangSampahSurabaya-FreekColombijn-0sampah

Masalah dan peluang sampah di Surabaya
bersama Freek Colombijn
Penanggap: Komunitas 0 Sampah, BJSC Community

☞ Minggu, 6 Maret 2016, pk. 18.30 – 20.30
C2O library & collabtive, Jl. Dr. Cipto 22, Surabaya

↓ ~ scroll down for English version ~ ↓

Cara yang efisien untuk mengumpulkan dan membuang sampah merupakan hal yang sangat penting untuk metabolisme setiap kota. Di Surabaya, penanganan sampah dilakukan dalam percampuran hubungan pemerintah dan pelaku swasta (pemulung dan pengepul) yang kompleks. Sistem ini bekerja dengan baik dalam hal kuantitas sampah yang dikumpulkan dan pangsa limbah yang didaur ulang. Pemulung memainkan peran kunci dalam proses ini. Namun pertanyaannya adalah apakah mereka bersedia menerima pekerjaan dengan status yang rendah ketika perekonomian Indonesia terus tumbuh dan peluang pendapatan baru makin terbuka. Studi kasus pemulung dari Brasil, yang menyelenggarakan koperasi, dapat menjadi perbandingan yang menarik.

Obrolan akan dilangsungkan dalam bahasa Indonesia.

Freek Colombijn adalah seorang antropolog dan sejarawan dari Vrije Universiteit Amsterdam. Dia telah melakukan penelitian di Indonesia sejak tahun 1985 dan telah menerbitkan berbagai buku dan artikel mengenai pembangunan perkotaan, kekerasan, sepak bola, perencanaan kota, dekolonisasi dan berbagai topik lainnya.

 

~ English version ~

Problems & opportunities of waste in Surabaya
with Freek Colombijn
Discussant: Komunitas 0 Sampah, BJSC Community

☞ Sunday, 6 March 2016, 6.30 – 8.30 pm
C2O library & collabtive, Jl. Dr. Cipto 22, Surabaya

An efficient way of collecting and disposing solid waste is essential for the metabolism of any city. In Surabaya the handling of waste is done in a complex mix of government and private actors (pemulung and pengepul). The system works well in terms of the volume of waste collected and the share of waste that is being recycled. Pemulung play a key role in this process. But the question is whether they are willing to accept work with low status when the economy of Indonesia continues to grow and new income opportunities open up. The waste pickers of Brazil, who are organized in cooperatives, form an interesting comparison.

Freek Colombijn is an anthropologist and historian attached to Vrije Universiteit Amsterdam. He has done research in Indonesia since 1985 and has published about urban development, violence, football, urban planning, decolonization and other topics.

Email | Website | More by »

An independent library and a coworking community space. Aims to create a shared, nurturing space, along with the tools and resources for humans (and non-humans) for learning, working, and connecting with diverse communities and surrounding environment—for emancipatory, sustainable future. More info, visit: https://c2o-library.net/about/ or email info@c2o-library.net

Leave a Reply