Dalam rangka Surabaya Japan Week 2018, Konsulat Jenderal Jepang bekerjasama dengan C2O menyelenggarakan dua pemutaran film di C2O. Pemutaran ini gratis dan terbuka untuk umum. Silakan langsung datang, tidak perlu mendaftar lebih dulu (:
Japan Week 2018: pemutaran film Jepang
Chef of South Polar
☞ Kamis, 25 Januari 2018, pk. 17.00 – 19.00
C2O library & collabtive, Jl. Dr. Cipto 22, Surabaya
Film komedi yang diangkat dari kisah nyata, menggambarkan perjuangan seorang pria yang dikirim sebagai juru masak untuk tim ekspedisi riset Antartika, lingkungan yang paling sulit di dunia. Bagi para anggota tim ekspedisi, kegiatan makan adalah sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu. Juru masak harus kreatif dan berusaha keras memanfaatkan berbagai ide mengolah bahan makanan dengan kondisi khusus Kutub Selatan.
※
Japan Week 2018: pemutaran film Jepang
Kappa no Sampei
☞ Jumat, 26 Januari 2018, pk. 17.00 – 19.00
C2O library & collabtive, Jl. Dr. Cipto 22, Surabaya
Suatu hari, sekolah Sanpei mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan lomba renang dengan hadiah utama sebagai biaya perjalanan pulang pergi ke kota besar Tokyo. Sanpei menyelinap ke danau terdekat untuk berlatih, tapi terseret arus bawah yang kuat dan tenggelam hanya untuk menemukan dirinya di dalam dunia magis Kappa.
Seminar Women Empowerment
☞ Sabtu, 27 Januari 2018, pk. 12.00 – 15.00
C2O library & collabtive, Jl. Dr. Cipto 22 Surabaya
Women Empowerment project menjadi wadah bagi masyarakat dalam mengembangkan pengetahuan seputar kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan, serta pemberdayaan ekonomi perempuan. Gratis dan terbuka untuk umum. Gratis. Pendaftaran: bit.ly/SeminarWE
※
Diskusi buku
Perempuan Berkepang Kenangan
☞ Minggu, 28 Januari 2018, pk. 18.30 – 20.30
C2O library & collabtive, Jl. Dr. Cipto 22 Surabaya
bersama Sinta Ridwan
penanggap: Yogi Ishabib & pembahas “kejutan”
“Sinta berhasil membuat indah untaian kata dalam kisah ironi ‘Hati Nona Laut’ kritik sosialnya atas ekspansi kapital di pulau asri seperti Raja Ampat, tragedi terbunuhnya Abah Rivai di tangan DI/TII dalam ‘Perempuan Berkepang Kenangan’, teknik cerita berbingkai dalam ‘Kikisan Sungai Leiden’, oportunisnya seorang mumpuni yang melepaskan kepujanggaannya demi menjadi penasehat politisi munafik dalam ‘Pensiun Jadi Pujangga’, interaksi imajinernya dengan nenek di sekitar Basilika Sacre Coeur dalam ‘Senja di Montmartre’ (yang tadinya saya kira hendak berkisah tentang Pertempuran di Normandy, hehe). . . . Sungguh, sepuluh cerpen ini enak dibaca dan perlu! Teruslah berkarya Sinta!” — Francisco Miguel
※
Work Life Balance Festival (Surabaya)
☞ Minggu, 4 Februari 2018, pk. 12.00 – 21.00
KORIDOR Coworking Space, Gedung Siola Lt. 3
12 Januari – 12 Februari ditetapkan sebagai bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) nasional. Tapi emang ada gitu isu keselamatan dan kesehatan kerja buat pekerja kreatif, media, startup? Kan di era digital ini mestinya semua bisa dikerjakan melalui laptop atau gadget aja, resikonya emang apa sih? Weits, ngga segampang itu bo. Jelas, e-commerce perlu pengiriman logistik, pekerja media dan jurnalis perlu melakukan liputan, yang rentan kecelakaan. Belum lagi jam kerja yang bisa sangat panjang dan tidak jelas, stress menjelang deadline yang membuat sakit, dan sudah terbukti kadang beneran bikin dead.
Ekonomi kreatif dan digital yang dikatakan sebagai masa depan ekonomi Indonesia pun tidak terhindarkan dari hal-hal yang mengancam keselamatan dan kesehatan kerja. Yuk, bergabung dalam acara paralel festival WorkLife Balance untuk mendiskusikan dan merumuskan berbagai kemungkinan solusi untuk menghadapi tantangan keselamatan dan kesehatan kerja era digital. Gratis dan terbuka untuk umum.
