Bulan Mei lalu, klab baca C2O diselenggarakan bekerjasama dengan SINDIKASI Jawa Timur. Bagi yang kelewatan, bisa simak rekomendasi bacaan & tontonannya. Rekaman diskusinya juga dapat disimak di Instagram reel @SINDIKASIJatim dan @C2Olibrary (sila follow kalau belum ya ges~). Monggo juga unduh zine “Mengapa Jawa Timur Perlu Serikat Pekerja Media & Industri Kreatif“.
Bulan Juni ini, ada pemutaran & diskusi film Hannah Arendt: Banalitas Kejahatan, Sabtu 14 Juni 2025, pk. 14.00 – 18.30, dengan narasumber Yogi Ishabib dan moderator Anindya Prasetiyo. Film ini menyoroti bagaimana Arendt mengkritisi proses persidangan Adolf Eichmann, yang ditangkap di Argentina oleh dinas rahasia Israel, Mossad, dan disidang di tahun 1961 di Jerusalem atas keterlibatannya dalam Holocaust. Arendt meliput persidangan ini untuk majalah The New Yorker, yang kemudian diterbitkan sebagai buku Eichmann in Jerusalem: A Report on the Banality of Evil di tahun 1963. Arendt mengkritik bagaimana persidangan yang dilakukan beresiko menjadi sekedar “show trial“, menghakimi individu, “orang-orang biasa” yang tidak [memiliki ruang untuk] mempertanyaan atau memikirkan niat selain mengikuti perintah dan sistem yang berlaku — dan bukannya sistem atau ideologi yang berlaku.
Jika berminat, silakan cek informasinya & daftarkan dirimu karena tempat terbatas. Kami rekomendasikan juga beberapa bacaan & tontonan di bawah untuk melengkapi nobar dan diskusi nanti.
Rekomendasi bacaan & tontonan
Berikut beberapa artikel, buku, komik, dan video podcast yang kami rekomendasikan. Dapat kamu simak sebelumnya untuk lebih memahami relevansi “banalitas kejahatan” sebagaimana dikonseptualisasikan oleh Arendt, dan dalam kenyataan saat ini: di tengah melonjaknya deportasi massal, perang, genosida, serta berbagai krisis kepercayaan dan pertanyaan mengenai sistem dan institusi politik — pemilu, parlemen, ataupun PBB dan Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai hak universal.
- Tentunya, buku Eichmann in Jerusalem: Banality of Evil sendiri, tersedia dalam bahasa Inggris dan Indonesia di C2O. Bisa juga menyimak cuplikan Eichmann in Jerusalem dari blog Verso, “Arendt herself was a Zionist, but this did not prevent her from speaking the truth” – Tariq Ali, 6 Mei 2016 (bahasa Inggris) — tersedia dalam bahasa Indonesia.
- Catatan program pemutaran Arendt: Menyaksikan Banalitas Bekerja, oleh Yogi Ishabib, 6 Juni 2025.
- Buku “Zionist Colonialism in Palestine”, Research Center Palestine Liberation Organization Beirut, Lebanon, September 1965. Diterjemakan dan diterbitkan ke bahasa Indonesia sebagai “Kolonialisme Zionis di Palestina,” IndoProgress, 2021.
- Buku Sarah Irving, Leila Khaled, Kisah Pejuang Perempuan Palestina, Marjin Kiri 2016.
- Wawancara Domenico Losurdo dengan Opera Mundi – “Hitler berupaya mewujudkan “Hindia Jerman” di Eropa Timur”, 2017, diterjemahkan dari artikel bahasa Inggris di RedSails.
- Komik Joe Sacco, Palestina Membara (2001) dan Catatan Kaki dari Gaza (2009) — tersedia di C2O.
- Podcast Histomat #10: Mengapa I*rael Bisa Bertindak Semaunya? (Bersama Luqman Nul Hakim (2024). Mengupas sejarah konflik penjajahan Israel, kaitannya dengan imperialisme Amerika Serikat dan Eropa, sehubungan dengan sistem, institusi, dan sikap politik internasional.
- Wawancara Rashid Khalidi oleh Tariq Ali – “The Neck & the Sword”, New Left Review, Mei-Juni 2024 (bahasa Inggris). Membahas sejarah dan warisan dari sistem yang memunculkan fasisme dan genosida Nazi, serta kaitannya dengan imperialisme Amerika Serikat dan penjajahan Palestina.
Leave a Reply