Buku yang menjadi salah satu rujukan utama bagi siapapun yang ingin mengetahui mengenai budaya populer Makassar dan sekitarnya. Di dalamnya, kita menjumpai 49 artikel (meski versi revisi hanya memuat 48), yang dibagi menjadi 4 tema: komunitas, kuliner, fenomena, dan ruang. Dari buku ini, kita bisa membaca mengenai suporter sepak bola PSM, waria Karebosi, casciscus English meeting di Fort Rotterdam, makanan-makanan dari Coto hingga Jalangkote (yang ternyata adalah pastel!), pete-pete (angkutan kota berwarna biru), dan berbagai potret-potret Makassar di tahun 2005.
Long overdue books
Menjelang tahun keempat C2O berjalan sebagai perpustakaan, kami sangat senang melihat ribuan buku tidak lagi sekedar menumpuk debu di rak-rak buku pribadi, tapi terus berpindah dari tangan ke tangan, dibaca dan dimanfaatkan lebih banyak orang.
Karena itu, kami mohon kepada tujuh kawan di bawah ini, untuk mengingat bahwa buku-buku yang mereka pinjam ini telah lama tak berpulang, padahal ada banyak orang lain yang memerlukannya. Sudah puluhan kali kami menelpon, mengirimkan SMS, email dan pesan melalui Facebook mengingatkan kawan-kawan untuk mengembalikan buku-buku tersebut. Ada yang tidak membalas, HP tidak lagi aktif, atau sudah pindah tempat tinggal dan tidak bisa lagi kami hubungi.
Sekali lagi, kami mohon kerjasama kawan-kawan untuk melakukan tanggung jawab masing-masing. Jika Anda mengenal nama-nama di bawah, mohon bantuannya untuk mengingatkan mereka. Semua buku-buku ini penting bagi kami, dan mereka perlu pulang, agar bisa singgah di tempat lainnya. Apabila buku tersebut hilang, mohon pertanggungjawabannya untuk mengganti bukunya.
Terima kasih banyak sebelumnya.
—————-
Peminjam: Petrus Yulius Sarwo (Petrus Medi)
Buku:
– Palu Arit di Ladang Tebu (Hermawan Sulistyo)
– The Gospel of Judas (Rodolphe Kasser)
Tenggat kembali: 20 Desember 2009
Lokasi: Juwingan
—
Peminjam: Liem Lina
Buku:
– Pendidikan Musik: antara Harapan dan Realitas (Dieter Mack)
– The Singing Neanderthals (Steven Mithen)
Tenggat kembali: 25 Maret 2010
Lokasi: Panjang Jiwo Permai
—
Peminjam: Siti Nur Dania
Buku:
– The Constitution of Society: Teori Strukturasi untuk Analisis Sosial (Anthony Giddens)
– Konsekuensi-konsekuensi Modernitas (Anthony Giddens)
Tenggat kembali: 25 Mei 2010
Lokasi: Jombang
Peminjam: Ken Kumbara
Buku:
– Sakitnya Melahirkan Demokrasi (Sindhunata)
– Lekra Tak Membakar Buku (Rhoman Dwi Aria Yulianti)
Tenggat kembali: 3 Oktober 2010
Lokasi: Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah
—
Peminjam: Novita N.
Buku:
– Hikayat Surabaya Tempo Dulu I (Dukut Imam Widodo)
– Kritik Sosial dalam Film Komedi (Harun Suwardi)
– Budaya Visual Indonesia (Agus Sachari)
Tenggat kembali: 9 Desember 2010
Lokasi: Delta Sari Indah
—
Peminjam: Ahmad Saad Ibrohimi
Buku:
– Olenka (Budi Darma)
Tenggat kembali: 27 Agustus 2011
Lokasi: Mojo
—
Peminjam: Antonius Subandrio
Buku:
– Che, sebuah biografi grafis (Spain Rodriguez)
– Buddha 8 (Osamu Tezuka)
– Revolusi Iran (Marjane Satrapi)
Tenggat kembali: 3 September 2011
Lokasi: Pucangan
Urban Knowledge Dynamics
Minggu, 12 Februari 2012 pk. 18.00 – 21.00
C2O Library, Jl. Dr. Cipto 20 Surabaya 60264
Bersama:
Marco Kusumawijaya (RCUS)
Elisa Sutanudjaja (RCUS)
Dian Tri Irawaty (RCUS)
Anwar Jimpe Rachman (Penerbit Ininnawa & Kampung Buku)
pembicara lainnya dalam konfirmasi
Desember lalu, Rujak Center for Urban Studies mengajak kami turut serta dalam workshop “dinamika pengetahuan perkotaan” (urban knowledge dynamics). Workshop ini dilangsungkan di tiga kota-wilayah Indonesia—Surabaya, Makssar dan Kendari—sebagai dasar pembentukan jejaring yang berguna untuk menciptakan kondisi yang memperbanyak kesempatan bagi prakarsa melakukan perubahan.
Minggu, 12 Februari 2012 ini, RCUS bersama teman-teman dari Makassar dan Kendari, akan berkunjung lagi ke Surabaya untuk menindaklanjuti workshop ini, sekaligus untuk berbagi pengetahuan dinamika pengetahuan perkotaan di kota masing-masing. Bagaimana mengelola suatu komunitas yang organik? Kendala, hambatan, dan taktik atau strategi apa yang diterapkan masing-masing komunitas untuk melampauinya?
Bagaimana kita menciptakan kondisi untuk memperbanyak kesempatan bagi prakarsa melakukan perubahan? Bagaimana meningkatkan produksi-bersama dan berbagi pengetahuan perkotaan oleh dan bagi kalangan luas warga? Bagaimana warga dapat menggunakan pengetahuan perkotaannya dalam meningkatkan mutu partisipasi dalam proses-proses perkotaan? Itu hanyalah segelintir pertanyaan yang akan bersama-sama kita bahas. Mari bergabung dalam diskusi terbuka ini untuk kemudian dapat saling memperkaya wawasan kita semua dalam penerapan pengetahuan yang selalu berbeda-beda di tiap kota!
Terbuka untuk umum, tapi tempat terbatas. Mohon mendaftar terlebih dahulu untuk memastikan jumlah peserta. Donasi sukarela untuk menjaga kelangsungan program C2O.
Pendaftaran:
info@c2o-library.net / 031-77525216
Invitation
Peluncuran & diskusi film “Invitation” di Surabaya
Sabtu, 18 Februari 2012, pk. 18.00
bersama filmmaker, Affan Hakim
2012 | Indonesia | Romance/Drama | 30 menit | Bhs Indonesia | English Subtitles
Produksi Kata Pictures (www.katapictures.com)
Metha berusaha meyakinkan sahabatnya Alya, untuk membuat janji bertemu dengan Erga. Seorang pria yang pernah ditaksirnya dulu semasa kuliah. Metha berpendapat, bahwa Alya harus menyampaikan perasaannya, jikapun tidak terjadi apa-apa, ya sudah. Erga akan menikah, setidaknya itu yang tertulis di undangan pernikahan Erga yang disampaikan Metha kepada Alya. Setelah perdebatan Alya dan Metha yang melibatkan feminisme, gendersentris, dan berbagai hal lainnya, Alya dengan hati-hati dan penuh keraguan membuat janji bertemu Erga. Erga datang, namun mereka berdua kemudian dihadapkan pada sebuah situasi yang canggung dan kaku. Apalagi obrolan mereka selanjutnya, ternyata membahas sesuatu yang jauh melenceng dari apa yang sebenarnya mereka rencanakan.
c2o Newsletter vol. 22
Sebelum memasuki bulan Februari, kami menerima beberapa tawaran acara, dengan tema yang berhubungan dengan—tidak lain lagi—hari Valentine. Afternoon Talk, band folk indie dari Lampung hadir bersama Silampukau, Soenarsoepratman, Taman Nada, Bagus Dwi Danto, Karnivorus Vulgaris dan Handoko Suwono dalam tour mereka Love Letter to Java. Affan Hakim, filmmaker dan desainer Surabaya, akan memutar film pendeknya, Invitation. Mari datang menikmati dan berbincang langsung dengan mereka! Untuk menyemarakkan, kami putar pula film-film bertema senada untuk menemani akhir pekan Anda. Klab Baca kali ini pun mengangkat kumpulan cerita erotik Anais Nin, Delta of Venus.
Selain itu, kami juga mengundang teman-teman untuk hadir dalam acara diskusi dinamika pengetahuan perkotaan bersama Rujak Center for Urban Studies dan Anwar Jimpe Rachman.
Imlek barusan, kami memutar film dokumenter pendek Giri Prasetyo, Rumah Leluhur Naga, mengenai kelenteng tertua di Surabaya, kelenteng Hok An Kiong. Terima kasih kepada Giri, Bu Shinta Devi, Ardian Purwoseputro, dan Anitha Silvia yang sudah membantu melaksanakan pemutaran. Reportasenya bisa dibaca di: http://c2o-library.net/2012/01/reportase-rumah-leluhur-naga/ Sebelum pemutaran, Manic Street Walkers, klab pejalan kaki, kembali melangsungkan rute kedua mereka menelusuri beberapa jejak Tionghoa di Surabaya.
C2O berkomitmen untuk mendukung karya, aspirasi dan literasi lokal. Jika Anda adalah seorang penulis, filmmaker, musisi, atau Anda mempunya karya/gagasanyang ingin Anda presentasikan di C2O, Anda dapat menghubungi kami di info@c2o-library.net untuk mendiskusikan format acara selambat-lambatnya 30 hari sebelumnya. Terima kasih.
Silakan mengunduh dan membaca newsletter kami, gratis, di: http://www.archive.org/download/C2oNewsletterVol.22February2012/c2o-newsletter22.pdf
SAMPUL: Foto oleh Erlin G., Chimp Chomp Design.
Afternoon Talk
Di bulan Februari 2012, Afternoon Talk akan mengadakan Afternoon Talk: Love Letter to Java Tour di 5 kota (Jakarta, Bandung, Jogja, Surabaya dan Malang). Di Surabaya, mereka akan hadir:
Minggu, 19 Februari 2012, pk. 17.00
Perpustakaan C2O
Jl. Dr. Cipto 20 Surabaya 60264 (jalan kecil seberang konjen Amerika.
Lihat peta di: http://c2o-library.net/about/address-opening-hours/)
Gratis & terbuka untuk umum.
INFO: info@c2o-library.net / 0856 4543 8964
Bersama:
Silampukau, Soenarsoepratman, Taman Nada, Bagus Dwi Danto, Karnivorus Vulgaris, Handoko Suwono
Afternoon Talk adalah band indie pop folk asal Lampung dengan musik akustik yang pendek dan manis, menampilkan Sofia (Vocal) Osa (Guitar,Bass) Ridwan (Guitar, Drum), Bagas (Guitar). Yang unik mereka juga memakai Ukulele, Harmonika dan bebunyian lain untuk mendukung musiknya.
Twitter: @afternoontalks
FB: Afternoon Talk
http://reverbnation.com/afternoontalk
http://soundcloud.com/fauxsndct
“Absolutely sweet and brilliant!”
SEA INDIE
“Lagu – lagu mereka sangat enak didengarkan pada siang/sore hari. Notasi yang catchy, hook -hook membius, aransemen simpel, sound yang pas, dan karakter vokal yang kuat menjadi senjata mereka. Untuk pendengar musik Folk, akustik dan indie pop, Afternoon Talk layak untuk didengarkan!”
MAJALAH HAI
Klab Baca: Have a Little Faith
Klab Baca #4: Have a Little Faith (Mitch Albom, 2009)
Jumat, 27 Januari 2012, pk. 18.00
Setelah libur Desember lalu, Klab Baca kembali berjalan! Mari bergabung membahas karya seru Mitch Albom. Teman ngobrol kali ini adalah Ary Amhir, penulis Indonesia yang Bukan Indonesia dan 30 Hari Keliling Sumatra.
Biaya Rp. 5.000, dan dapatkan:
– Freeflow tea/coffee
– Snack atau handout
– Sewa gratis buku yang dibahas (harus menjadi member)
Karya non-fiksi Albom yang pertama semenjak Tuesdays with Morrie. Have a Little Faith dimulai dengan sebuah permintaan yang sedikit aneh: seorang rabbi 82 tahun dari kota asal Albom memintanya untuk menuliskan eulogi untuknya.
Merasa tidak pantas, Albom berusaha untuk memahami sang rabbi terlebih dahulu, yang kemudian membawanya ke dalam dunia keimanan yang telah lama ditinggalkannya. Sementara, di kota asalnya, Albom menjadi terlibat dengan seorang pastor asal Detroit–bekas penjual ganja yang kini berkotbah pada orang-orang miskin dan tuna wisma di dalam gereja bobrok.
Di antara dunia yang berbeda–Kristen dan Yahudi, Afrika-Amerika dan kulit putih, miskin dan kaya, Albom mengamati bagaimana dua orang yang begitu berbeda menggunakan kepercayaan mereka untuk bertahan hidup: rabbi yang semakin tua untuk mempersiapkan kematiannya, sementara pastor yang masih muda bergantung pada kepercayaannya untuk mempertahankan keimanan dan gerejanya.
Ketika Amerika bertahan dalam masa-masa yang sulit dan orang-orang kembali kepada kepercayaan masing-masing, Mitch dan dua orang ini menjelajahi isu yang masih menjadi misteri bagi manusia ‘modern’: bagaimana kita bertahan ketika situasi menjadi sulit; apa itu hidup setelah kematian; pernikahan silang; memaafkan; meragukan Tuhan; dan pentingnya percaya di masa-masa sulit. Meskipun teks, doa dan sejarahnya berbeda, Albom menyadari ada kesatuan di antara kedua dunia tersebut, dan mungkin, di antara semua kepercayaan.
Pada akhirnya, ketika sang rabbi makin mendekati kematiannya, dan musim dingin yang keras mengancam gereja sang pastor, Albom akhirnya menuliskan euloginya, dan memahami apa yang diperjuangkan mereka selama ini: kenyamanan dari kepercayaan pada sesuatu yang lebih besar daripada diri sendiri.
Rumah Leluhur NagaRumah Leluhur Naga
Menjelang tahun baru Imlek ini, kami mengundang sahabat untuk turut bergabung dalam :
Pemutaran & Diskusi Film Rumah Leluhur Naga (dokumenter mengenai klenteng Hok An Kiong)
Sabtu, 21 Januari 2012, pk. 18.00 – selesai
bersama:
– Giri Prasetyo (filmmaker, Matanesia)
– Shinta Devi (dosen sejarah Unair, peneliti klenteng Boen Bio dan sejarah Tionghoa)
– Ardian Purwoseputro (moderator)
Secara garis besar dokumenter ini bercerita tentang Klenteng Hok An Kiong, klenteng tertua di Surabaya, dan pengaruhnya terhadap perkembangan penduduk Tionghoa setelahnya. Giri menggarap video ini hampir setahun lamanya. Menetaskan ide pada bulan Februari, melakukan riset dan wawancara, hingga pengambilan ratusanfootage di kawasan pecinan Surabaya. Paper tentang pecinan karya Claudine Salmon dan pertemuannya dengan beberapa ahli budaya Tionghoa semakin memperkaya sudut pandang Giri dalam pembuatan film ini.
Terbuka untuk umum dan gratis. Donasi akan sangat dihargai untuk terus mendukung kelangsungan program kami.
Pemutaran film
Menyambut 2012, kami memutar film-film mengenai perjalanan, rasa ingin merantau dan berpulang, dan–untuk menyambut Tahun Baru Imlek–film-film mengenai etnis Tionghoa di Indonesia. Terutama jangan lewatkan film ‘Rumah Leluhur Naga’ oleh filmmaker muda kita, Giri Prasetyo, yang akan diputar Sabtu, 21 Januari 2012, pk.18.00. Jadwal lengkapnya, di bawah.
Info lebih lanjut, hubungi: info@c2o-library.net
———————————
Permanent Vacation
Sutradara: Jim Jarmusch
1980 | USA | 75m | Warna | Inggris, teks Inggris
Sabtu, 7 Januari 2012, 18.00
Film pertama Jim Jarmusch setelah dia DO dari sekolah film, dan sering disebut sebagai cikal bakal style-nya yang unik. Pemeran utama film yang diperankan oleh Chris Parker, berjalan mengelilingi New York, tanpa tujuan, dan bertemu dengan berbagai karakter dan tempat.
———————————
Nobody Knows
Sutradara: Hirokazu Koreeda
2004 | Jepang | 141m | Warna | Jepang, teks Inggris
Minggu, 8 Januari 2012, pk. 18.00
Empat anak kecil–Akira, Kyoko, Shigeru dan Yuki–berusia 5-12 tahun, berasal dari satu ibu dengan ayah yang berbeda-beda. Anak-anak ini tidak bisa pergi ke luar, tidak pergi ke sekolah, dan tidak dapat dilihat orang asing. Ibu mereka lari meninggalkan mereka, dan mereka harus bertahan hidup sendiri, menggantungkan diri pada satu sama lain untuk bertahan hidup.
———————————
Menggelar Indonesia
Sutradara: Jennifer Lindsay
2010 | Dokumenter | 90 menit | B. Indonesia
Sabtu, 14 Januari 2012, 18.00
Pada era Soekarno, Republik Indonesia yang masih muda mengutus rombongan besar seniman pergelaran ke manca negara sebagai duta bangsa dalam misi kesenian. Penguraian sejarah yang nyaris dilupakan ini menggambarkan masa ketika pemerintah memberikan perhatian begitu besar kepada kesenian, demi kepentingan diplomasi. Pengalaman para seniman peserta misi kesenian ini tak hanya mempengaruhi jalan hidup mereka melainkan berdampak pada perkembangan kesenian Indonesia pula.
———————————
Merantau
Sutradara: Gareth H. Evans
2009 | Indonesia | 135m | Warna | Indonesia
Minggu, 15 Januari 2012, 18.00
Di Minangkabau, Sumatera Barat, Yuda (Iko Uwais), seorang pendekar silat Harimau handal, ada dalam persiapan akhir untuk memulai perantauannya. Ia harus meninggalkan keluarganya, ibu tercinta, Wulan (Christine Hakim), dan udanya, Yayan (Donny Alamsyah), kenyamanan dan keindahan kampung halamannya, dan membuat nama untuk dirinya di keserabutan kota Jakarta.
———————————
Rumah Leluhur Naga
Sutradara: Giri Prasetyo
2011 | Indonesia | 16m | Warna | B. Indonesia
Sabtu, 21 Januari 2012, pk. 18.00
bersama: Giri Prasetyo
Moderator: Ardian Purwoseputro
Diselenggarakan bersama dengan Hifatlobrain Travel Institute
Film dokumenter pendek yang dibuat oleh pria bernama Giri Prasetyo ini akan membawa kita menelusuri Pecinan di utara Surabaya. Di mana pada 180 tahun silam, sekumpulan pedagang Tionghoa memutuskan pendirian Kelenteng Hok An Kiong (klenteng tertua di kota Surabaya) serta pengaruhnya terhadap perkembangan penduduk Tionghoa setelahnya.
———————————
Sugiharti Halim
Sutradara: Ariani Darmawan
Minggu, 22 Januari 2012, pk. 18.00
Apa artinya sebuah nama? Bagi Sugiharti Halim, ternyata nama berarti sejumlah pertanyaan panjang. Kadang kocak, kerap menjengkelkan, dan yang jelas penuh kontradiksi: Apa benar seseorang perlu nama asli? Apa betul nama bisa dijual? Apa iya identitas bisa disamarkan di balik sebuah nama? Sugiharti Halim menawarkan sebuah cara pandang yang jenaka, nyelekit, sekaligus kontekstual untuk ditilik lagi hari ini.
———————————
Sepet
Sutradara: Yasmin Ahmad
1997 | Malaysia | 113m | Warna | Inggris, teks Inggris
Sabtu, 28 Januari 2012, 18.00
Ah Loong (Jason) adalah seorang penjual VCD bajakan yang menyukai sastra dan puisi. Suatu hari ia bertemu dengan Orked, seorang perempuan Melayu, yang mencari VCD-VCD yang dibintangi Takeshi Kaneshiro. Hubungan mereka berkembang, meski ada tekanan sosial dan ras di antara mereka.
———————————
Pertaruhan
Sutradara: Ucu Agustin
2008 | Indonesia | 106m | Warna | B. Indonesia
Minggu, 29 Januari 2012, 18.00
Ruwati dan Riantini adalah dua TKW yang bekerja di Hong Kong. Gaji mereka yang berkecukupan menyokong keluarga mereka di Jawa. Ruwati ingin pulang untuk menikah, tapi kemudian mendapati bahwa dia terkena kanker cervix. Sementara Riantini adalah seorang janda yang jatuh cinta dengan sesama pekerja asing di Hong Kong.
C2O Newsletter vol. 21
Selamat tahun baru 2012! Ada begitu banyak kenangan dan pengalaman berharga dari tahun-tahun sebelumnya. Malam tahun baru kami lewati dengan beberapa kegiatan (yang katanya sedap sekaligus seram): menjajaki beberapa sudut Surabaya (hutan bakau Wonorejo, taman Flora, Strenkali Wonokromo) dengan berjalan kaki. Dan sekali lagi kami diingatkan, betapa kecilnya pengetahuan yang kita miliki tentang kota yang kita cintai ini, dan betapa banyak keramahan, keindahan, kesedihan dan berbagai cerita-cerita lainnya di sekitar kita yang terabaikan. Untuk itu, bulan ini kembali kami memutar film-film mengenai perjalanan, diaspora, rasa ingin merantau dan berpulang, dan–untuk menyambut Tahun Baru Imlek–film-film mengenai etnis Tionghoa di Indonesia.
Terkadang, kita lupa bahwa bagaimanapun, pengetahuan terjadi melalui proses dialog dan interaksi dengan lingkungan dan sesama. Bahwa pengetahuan tidak hanya dibentuk oleh teks (buku, film, atau komoditas lainnya), tapi juga melalui praktik dan kehidupan kita sehari-hari. Bahwa literasi bukanlah sekedar membaca kata, tapi juga membaca dunia: kepercayaan diri, kemandirian dan kemampuan untuk mengkritisi pikiran, sejarah, dan aspirasi masing-masing. Sebagai suatu perpustakaan dan ruang publik, misi kami adalah mengembangkan C2O sebagai ruang dialog & interaksi, penyimpanan informasi, dan platform untuk berjejaring untuk memfasilitasi literasi.
Di era yang makin berjejaring dan mobile, di mana informasi begitu mudah diproduksi dan dikonsumsi, dan di saat batas antara produksi dan konsumsi tersebut makin kabur, makin diperlukan adanya interaksi, kolaborasi, perhatian dan perawatan yang langgeng dan berkelanjutan. Sekali lagi, semua acara dan usaha kami tidak akan dapat terwujud tanpa bantuan anggota, sahabat dan komunitas-komunitas sekitar. Jika ingin mengajukan agenda acara, mohon mengirimkan proposal acara selambat-lambatnya 30 hari sebelum acara ke info@c2o-library.net. Terima kasih.
Selengkapnya, silakan membaca di newsletter kami: http://www.archive.org/download/C2oNewsletterVol.21January2011/c2o-newsletter21-web.pdf