Gender & Seksualitas dalam Seni

Bulan ini kami menghadirkan film-film yang membahas gender dan seksualitas, terutama dalam kaitannya dengan seni.  Di sini, gender dipahami sebagai konstruksi sosial yang melingkupi seperangkat karakteristik (perilaku, sifat, tanggung jawab, dsb.) yang diidentikkan pada diri laki-laki/ perempuan/ gender lainnya, akibat bentukan budaya atau pengaruh lingkungan.  Sementara seksualitas mengandung makna yang sangat luas karena mencakup aspek kehidupan yang menyeluruh, dan terkait dengan jenis kelamin biologis maupun gender, juga orientasi dan perilaku seksual.

Dalam film-film ini, kita bisa melihat bagaimana seksualitas mempengaruhi dan dipengaruhi oleh interaksi begitu banyak faktor-faktor kehidupan: biologis, psikologis, sosial, politik, budaya, ekonomi, agama dan spiritual, termasuk pula seni.  Seni di sini tidak terbatas pada seni rupa, tapi juga ada pada musik rock (Hedwig & the Angry Inch), seni patung (Camille Claudel), komik (Chasing Amy), dan lukisan (Seraphine, Caravaggio).  Dari film-film ini juga kita dapat melihat, bagaimana “gender melekatkan, dilekatkan, dan mengalami proses pelekatan” dalam produksi seni, sebagaimana juga terjadi di Indonesia, yang bisa  kita simak di peluncuran & diskusi buku katalog data IVAA #1, Rupa Tubuh (24/9).

Semoga rangkaian acara kecil ini dapat sedikit memperkaya dan memprovokasi wawasan kita mengenai gender, seksualitas, dan seni.  Selamat menikmati!

Hedwig & the Angry Inch

Sutradara: John Cameron Mitchell
2001 | USA | 91m | Warna | Inggris, teks Inggris
Pemutaran: Sabtu, 10 September, 18.00

Diadaptasi dari musikal Broadway, film ini menceritakan penyanyi rock yang ‘diacuhkan secara internasional’ Hedwig, dan pencariannya atas nama dan cinta.  Terlahir sebagai laki-laki bernama Hansel, Hedwig menjalani operasi kelamin untuk menikahi prajurit Amerika agar dapat membebaskan diri melewati tembok Berlin.  Operasi tersebut gagal, Hedwig diceraikan di Kansas, dan dia membentuk band rock di mana dia bertemu dengan Tommy Gnosis, yang kemudian mencuri lagu-lagunya.

Camille Claudel

Sutradara: Bruno Nuytten
1988 | Prancis | 175m | Warna | Prancis, teks Inggris

Pemutaran: Minggu, 11 September, 18.00

Film ini menceritakan hubungan Camille Claudel, seorang seniman patung, dan Auguste Rodin, mulai dari pertemuan mereka di 1880an.  Hubungan mereka bertepatan dengan mencuatnya popularitas dan karir Claudel, yang meningkatkan pandangan dan persepsiterhadap seniman perempuan.  Tapi hubungan mereka tak lama menjadi buruk karena popularitas Rodin dan cinta Rodin terhadap wanita lain, selain juga keragu-raguan Camille terhadap nilai karyanya sendiri.

Chasing Amy

Sutradara: Kevin Smith
1997 | USA | 113m | Warna | Inggris, teks Inggris

Sabtu, 17 September, 18.00

Terinspirasi oleh pengalaman hidup Kevin, Holden McNeil and Banky Edwards adalah dua sahabat lama dan partner dalam studio komik. Semuanya berjalan baik sampai Holden bertemu dan jatuh cinta dengan Alyssa, seorang komikus perempuan, yang ternyata adalah seorang lesbi.  Hubungan Holden dan Banky memburuk, dan tegangan meningkat ketika Banky menemukan kisah seksual masa lalu Alyssa,

Seraphine

Sutradara: Martin Provost
2008 | Prancis | 125m | Warna | Prancis, teks Inggris
Minggu, 18 September, 18.00

Séraphine Louis di tahun 1905, pada usia 41 tahun, dengan otodidak memulai belajar melukis dan menghasilkan warna-warna yang luar biasa dengan gaya yang disebut naïve primitive. Di tahun 1912, Wilhelm Uhde, kritikus dan kolektor Jerman – kolektor pertama Picasso dan pendukung lukisan Le Douanier Rousseau – menemukan karya Seraphine, yang kebetulan bekerja sebagai pembantu di rumahnya.

Rupa Tubuh

bersama:
Indonesian Visual Art Archive (IVAA)
Sabtu, 24 September, 18.00

Perkembangan seni rupa (modern) Indonesia disadari maupun tidak, dipengaruhi secara langsung maupun tidak, dimaui maupun tidak, akan selalu terkait dengan persoalan gender. Gender selalu melekat, dilekatkan dan mengalami proses pelekatan dalam sejarah seni rupa (modern)Indonesia.

Caravaggio

Sutradara: Derek Jarman
1986 | UK | 93m | Warna | Inggris, teks Inggris
Pemutaran: Minggu, 25 September, 18.00

Fiksionalisasi cerita kehidupan pelukis Baroque, Michelangelo Merisi da Caravaggio, diceritakan dengan perpaduan props modern dan kuno.  Menjelang ajalnya bersama kawan masa kecilnya yang bisu, Caravaggio mengingat kembali masa lalunya sebagai anak jalanan, melacur dan melukis.  Dia diadopsi oleh Cardinal Del Monte, yang mengasuh dan mendorong perkembangan seni dan intelektual Caravaggio, tapi di sisi lalin juga memanfaatkan Caravaggio secara seksual.

Email | Website | More by »

An independent library and a coworking community space. Aims to create a shared, nurturing space, along with the tools and resources for humans (and non-humans) for learning, working, and connecting with diverse communities and surrounding environment—for emancipatory, sustainable future. More info, visit: https://c2o-library.net/about/ or email info@c2o-library.net

Leave a Reply