Sabtu, 26 Maret 2011, 14.00. Beberapa orang mulai berkumpul untuk mendengarkan diskusi “Kebisingan sebagai Polusi yang Merajalela” yang diprakarsai oleh Masyarakat Bebas Bising. Dimoderatori oleh Gema Triono, Pak Slamet Abdul Sjukur sebagai pembicara memberi materi bagaimana kerusakan telinga tidak hanya merusak pendengaran, tapi juga melumpuhkan konsentrasi, kecerdasan, daya ingat, dan keseimbangan gravitasi.
Kebisingan yang dulu hanya terjadi di pabrik, bengkel dan tempat-tempat tertentu, kini mengepung kita di mana-mana, menyebabkan sulit berkonsentrasi, tekanan darah naik, gampang emosi, pernafasan dan pencernaan pun menjadi tidak normal. Masyarakat Bebas Bising di sini aktif mengkampanyekan kesadaran tentang:
1. Telinga sebagai karunia illahi yang wajib dilindungi dari kesemena-menaan kebisingan;
2. Akibat kerusakan pendengaran;
3. Kebisingan dan kemajuan teknologi sekaligus kebodohannya.