Reportase: Cergamboree 2012

         I love to tell stories, I can’t write so I draw to tell stories-Joel Alessandra

 

 Cergamboree adalah Festival Komik Indonesia-Prancis yang diselenggarakan oleh Institute Francaise Indonesia (IFI) Surabaya dan C2O Library & Collabtive. Tahun ini, festival ini memasuki tahun keempatnya. Setiap tahunnya, IFI mendatangkan seorang komikus dari Prancis, sementara C2O mengajak sejumlah artis dan studio komik Indonesia untuk berpameran bersama. Tahun ini, Joel Alessandra menjadi komikus Prancis yang dipilih. Dengan tema Sequence of Your Life, plesetan dari Sequential Art (seni sekuensial), kami mengajak para seniman untuk mendokumentasikan kehidupan sehari-harinya dengan media komik. Cergamboree 2012 diisi dengan pameran, comic on tiles, comic market, open talk artis komik, dan pemutaran filem.

Konferensi Media

9 Mei 2012, Rabu siang yang cerah, karya-karya sudah kami masukkan dalam frame dan tergeletak bersandar di dinding Galeri AJBS. Yang berbeda tahun ini adalah tempat pameran. Setelah IFI meninggalkan bangunan kolonial yang sangat cantik di Jalan Darmokali 10 untuk menempati salah satu sisi bangunan di komplek AJBS, maka untuk ruang pameran kali ini kami bekerjasama dengan Galeri AJBS–galeri baru yang diresmikan tahun lalu, berlantai dua dengan gaya modern. Joel ditemani Baptise dan Khrisna dari IFI sudah siap melakukan press conference, sementara Kat dan saya mewakili c2o Library. Sekitar jam 3 sore para wartawan berdatangan dan langsung mengajukan banyak pertanyaan ke Joel, saya kutip satu pertanyaan dengan jawaban yang menarik :

seorang wartawan : why comic?

Joel Alessandra : because I love to tell stories, I can’t write so I draw to tell stories

Joel juga membawa koleksi komik-nya (berbahasa Prancis) untuk dipamerkan. Saya sampai ngiler melihat karyanya, dan yang bikin saya gemas adalah komik yang dibuat oleh Joel adalah komik perjalanan dan dia juga bikin buku perjalanan dengan banyak ilustrasi yang anyes. Sekejap teringat projek C2O dengan HFLBTI yang belum terselesaikan : Surabaya Illustrated Travel Guide. Selain karya Joel yang memang sangat menyita perhatian wartawan, Cergamboree Junior juga ditanyakan oleh seorang wartawan. Cergamboree Junior adalah salah satu project komik untuk anak-anak, selain itu c2o Library juga membuat One Page Comic dimana kami mengundang secara terbuka untuk siapa saja yang berminat membuat komik satu halaman dengan tema kehidupan sehari-hari.

Comic on Tile

Kamis yang tetap cerah, 10 Mei 2012 adalah pembukaan Cergamboree 2012, sebelum acara pembukaan kami mengadakan Comic on Tile di studio Granito, Jalan Alun Alun Contong. Sekitar jam 9 pagi, saya, Kat, dan Andriew menuju Novotel, tempat Joel bermalam, lalu bersama Baptise dan Khrisna kami berenam menuju studio Granito menumpang mobil keluaran Jepang berplat CD. Heheh, ini pengalaman pertama saya naik mobil berplat CD, Baptise yang menyetir dan setengah jam kemudian sudah tiba di Granito disambut para personel Granito. Para partisipan Cergamboree berdatangan, bersama Joel mereka mulai bereksperimen membuat komik dengan media ubin. Joel minta kopi hitam, untuk diminum dan untuk materi gambar, waw! Dengan senang hati saya menikmati proses Joel menggambar, dan kopi hitam menjadi materi menggambarnya, kebanyakan dipakai sebagai background dan warna kulit. Asjik banget melihat gradasi warna coklat yang dihasilkan, warna coklat sangat sesuai dengan karakter gambar, ditambah dengan warna biru yang berbaur dengan nyaman dengan warna coklat.

Setelah para partisipan datang, Joel mengajak mereka membuat storyboard. Joel yang melempar ide dan kemudian dikembangkan bersama. Singkat ceritanya, adalah seorang pria paruh baya yang tinggal di Surabaya bermimpi menyaksikan seekor buaya menawarkan secangkir kopi kepada ikan sura lalu sang buaya menerkam sang sura, dan sang pria pun terbangun, diberi judul : Shockodelic. Storyboard selesai, lanjut masing-masing partisipan berkarya di atas keramik lantai berukuran 30cm x 30cm. Dengan cukup santai ditemani makanan dan minuman yang nyaman serta para personel Granito yang juga tertarik dengan kegiatan menggambar kami. Sekitar jam 12 siang, komik 10 panel lebih telah siap dipamerkan, Redi Murti–salah satu highlight dalam Cergamboree 2012– yang datang belakangan diberi tugas membuat ilustrasi judul. Comic on Tiles ditutup dengan foto dan makan siang bersama :D

Pembukaan Cergamboree 2012

Karya Comic on Tiles kami bawa untuk dipamerkan di Galeri AJBS. Setelah Kat dan Andriew menyelesaikan materi katalog Cergamboree 2012, saya dan Arie langsung meluncur ke beberapa percetakan (kami ke 3 tempat percetakan berbeda untuk mencetak cover katalog, mencetak isi katalog, dan mencetak 2 materi pameran yang submit belakangan) untuk mencetak katalog Cergamboree 2012. Heheh kami selalu nekat mencetak katalog di hari pembukaan pameran. Ahh, ternyata lumayan banyak cobaan untuk mencetak, yah ginilah resiko mencetak di hari H, dan urusan katalog baru selesai jam 5 sore. Setengah jam kemudian kami berdua sampai di galeri AJBS, lumayan terkapar kelelahan sekaligus kelaparan, tapi senang sekali katalog sudah di tangan. Kami melakukan persiapan terakhir untuk display dan satu jam lagi Cergamboree 2012 akan resmi dibuka :D. Para partisipan Comic Market (Is Yuniarto, Gathotkaca Studio, Kokoro, DKV Petra, Bunuhdiri) berdatangan dan menyiapkan barang dagangan mereka. Saya menyiapkan lapak dagangan c2o library dan penerbit Mizan yang sedang banyak menerbitkan komik, yang terbaru adalah komik The Raid. Beberapa volunteer sudah siap di posisi masing-masing, dan kami siap menyambut pengunjung. Galeri AJBS yang terbilang besar memberikan perasaan yang cukup berbeda saat kami menyiapkan pameran ini, tapi perubahan itu penting meskipun kami tidak maksimal mengakali ruang pamer yang besar ini.

Cergamboree 2012 dibuka dengan sambutan dari Baptise–Atase Kebudayaan Prancis, Kathleen Azali–ketua penyelanggara Cergamboree 2012, dan Joel Alessandra, dilanjutkan dengan menggambar bersama. Pengunjung jumlahnya tampak menurun jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tetap terlihat antusias mendekati karya yang dipamerkan. Joel Alessandra memamerkan komik perjalanannya di Afrika dengan balon teks yang masih kosong, dia membebaskan kita untuk menikmati komiknya. Untuk seniman Indonesia, Redi Murti menjadi andalan kami, novel grafisnya yang bertajuk “Jurnal” adalah fenomenal meskipun karya tersebut dikerjakan sebagai tugas akhirnya untuk meraih gelar sarjana. “Jurnal” terinspirasi dari buku karya Pramoedya Ananta Toer, Sekilas Peristiwa di Banten Selatan. Bagi kami dan Joel, “Jurnal” sangat layak untuk diterbitkan.

Karya yang masuk dalam One Page Comic menarik perhatian karena kita bisa “tuntas” menikmati komik satu halaman karya Toro Elmar mengenai pengulangan kegiatan : makan-mandi-berias-bekerja; novielisa mengisahkan kost kesayangannya yang terpaksa ditinggalkan; nitchii berharap kucing peliharaannya bisa membersihkan kotorannya sendiri; Bembibum Kusuma menekankan pentingnya kopi bagi seorang buruh; Tubagus Riski Darmawan menggambar banyak fenomena di kota Surabaya secara menggelitik; Eka Arief Setyawan—komikus muda berbakat—dengan gaya gambar seperti Marjane Satrapi menyajikan kesehariannya bersama sang nenek; Deden Faturrahman melukiskan kegamangan memilih paha atas atau paha bawah; Ramok Lakoro menggambar kepungan merek dalam kehidupan sehari-hari; Octora Guna Nugraha memberi “wejangan” membeli DVD bajakan yang baik; Yudha Sandy berkisah mengenai hari-hari terpenting dalam hidupnya; X-Go memamerkan “keindahan” kehidupannya sebagai seorang seniman; Gilang Ocktantrio Nanda mengisahkan seorang bujang yang tergila-gila dengan Ayu TingTing; Adit Bujbunen Al Buse menyiarkan omongan-omongan penumpang busway; Pawaw curhat mengenai karakter yang berada di bawah keditaktoran sang pencipta; Seven Blue Art Studio menampilkan beberapa comic strip-nya dalam “101 Surviving Super Singles”. dan Cergamboree Junior yang diikuti dua anak manis : Seruni Jasmine dan Fair. Cergamboree 2012 cukup berbeda dengan tahun lalu karena muncul banyak partisipan di luar orang-orang yang berprofesi sebagai komikus.

Workshop Komik

Saya lumayan teler jadi datang telat, workshop tengah berlangsung di Jumat yang panas, 11 Mei 2012. Joel Alessandra (dengan Kat sebagai penerjemah) tengah memberikan referensi komik yang dikerjakannya. Menurut Joel, komik di Prancis adalah seni yang mapan dengan penerbitan komik lokal sekitar 70 komik per tahun, ditambah industri yang juga memakai komik sebagai berbagai media iklan. Wah lumayan banyak yang ikutan sekitar 15 peserta dan mereka terlihat serius (semoga). Karena Kat harus menunaikan ibadah kuliah, saya menggantikannya sebagai penerjemah. Jujur meskipun saya panitia tapi pengetahuan saya cemen banget soal komik, wuah tapi bersyukur jadi tahu sedikit. Selama 6 jam Joel memberikan materi mengenai perkembangan komik di Prancis, observasi, storyboard, dan layout. Peserta diberi tugas observasi diluar Galeri AJBS untuk mencari ide cerita, besok sore karya komik hasil workshop akan dipresentasikan.

 Sharing Behind The Scenes Komik The Raid

Di salah satu sudut galeri AJBS, telah siap sofa panjang dan proyektor. John G. Reinhardt–sang komikus The Raid–dan Ronny Amdani–sang penulis cerita, sudah siap sejak matahari mulai tenggelam. Sharing behind the scenes komik The Raid dimulai pukul 19.30, saya cukup kaget tidak banyak pengunjung yang datang mengingat kegilaan respon masyarakat di Bandung dan Jakarta saat acara peluncuran komik The Raid. Mungkin karena tidak mengundang pemain filemnya. Meskipun audience tidak banyak, John dan Ronny dengan semangat (sesuai dengan filem The Raid yang memang super-semangat berantemnya) sharing mengenai proses pengerjaan komik The Raid yang hanya memakan waktu 1 bulan, itu adalah gila! Ronny menulis cerita berdasarkan skenario dan filem (karena skenario dan filem pun berbeda) dan disambut John dengan gambar dengan angle yang gak kalah dengan filemnya. Satu hal yang menarik adalah Ronny dan John sangat kewalahan lahir dan batin dengan semangat berantem Mad Dog dan Tama, tiap goresan menyayat hati dan tenaga, penuh emosi dalam pengerjaan komik The Raid. Audience pun dengan semangat bertanya, salah satunya mengenai bagaimana Curhat Anak Bangsa (penerbit komik The Raid) berhasil meyakinkan Gareth Evans untuk membuat komik The Raid. Dengan yakin Ronny menjelaskan bahwa Gareth Evans langsung setuju saat dia mengajukan proposal, jadi ini masalah inisiatif dan jeli melihat peluang pasar.

Manic Street Walkers with Joel Alessandra

12 Mei 2012, Sabtu pagi yang sudah panas; Joel, Kat, Andriew, Deasy, Ayos, dan saya sudah berkumpul di c2o library. Jam 9 pagi kami meluncur ke kota lama setelah Ari dan Yudha Sandy datang. Manic Street Walkers—klub pejalan kaki c2o library—menantang Joel untuk berjalan kaki menikmati kota lama Surabaya. Kami mulai berjalan kaki dari JMP berkeliling bangunan-bangunan kolonial di Jalan Rajawali dan Jalan Mliwis. Dengan semangat Joel, Kat, Andriew, dan Sandy membuat sketsa bangunan kolonial yang masih hidup (hidup karena difungsikan sebagai kantor dan rumah tinggal). Kami lanjut berjalan melewati Jembatan Merah dan masuk ke jalan andalan saya: Jalan Panggung. Di era kolonial, Jalan Panggung sangatlah cantik, dua lantai bangunan berjejer rapat dengan umbul-umbul sepanjang jalan. Saat ini Jalan Panggung terbilang kumuh, banyak bangunan yang tidak difungsikan (dirawat) ditambah lalu lintas cukup sibuk, jadi terkesan kacau. Kejutan di Jalan Panggung adalah pasar ikan di tengah-tengah jalan. Pasar Ikan Pabean akan mulai riuh sekitar jam 3 sore saat tong-tong besar berisi ikan dan hasil laut lainnya berdatangan. Kami lanjut ke Jalan Sasak dan masuk ke gang Ampel Suci lalu beristirahat di sebuah warung kopi. Hehhe si Joel lumayan kecapaian karena cuaca yang panas. Setelah keliling gang-gang di Kampung Ampel yang memukau, kami kembali ke Jalan Panggung lalu masuk ke Jalan Pabean Kulon gang 4 dan menemukan sebuah rumah kolonial berlantai dua yang ditempati adalah sebuah keluarga besar beretnis Madura. Kami mampir dan mengobrol sebentar dengan penghuni rumah. Lanjut berjalan ke Jalan Kalimas dan menemukan banyak bangunan kolonial yang menarik dengan pemandangan Kalimas yang tidak jelek. Kami semua pun puas berjalan kaki dan membuat sketsa selama 2 jam :D

 Presentasi Hasil Workshop Komik

Setelah makan siang bersama para partisipan Cergamboree 2012, kami kembali ke Galeri AJBS untuk sharing hasil workshop komik. Tidak semua peserta workshop kembali datang untuk sharing komiknya. Sekitar 6 peserta workshop menunjukkan komiknya ke Joel dan dengan ramah Joel memberikan saran dan pujian atas karya-karya para peserta workshop.

Comic Presentation

kami siap menikmati presentasi karya oleh Redi Murti, Tubagus Riski Darmawan (Bagus), X-Go, Seruni Jasmine, dan Ramok Lakoro. Bagus memulai presentasi yang menggelitik mengenai karakter komiknya : Sircus–seorang pria muda yang keren, ganteng, bad boy, dan aktif nge-twit. Kami sangat menyukai komik-komik Bagus yang menyajikan fenomena di kota Surabaya seperti dolly, keriuhan di perempatan jalan, cangkruk di warung kopi. Sayang komik Stella tidak bisa kami pamerkan mengingat betapa ajaibnya Stella hehhe. Redi menyambung dengan menjelaskan proses kreatif “Jurnal”. Untuk cerita, Redi berkolaborasi dengan Bram, meskipun kisah Ipang—sang tokoh utama jurnalis yang progresif—yang menggambarkan isu yang berat, sangat bisa dinikmati karena gaya gambar yang kuat. Redi berniat merevisi cerita untuk menguatkan isu yang diangkat. Jasmine melanjutkan presentasi dengan memamerkan komik kesukaannya: Spongebob, Methal Pertiwi, Avengers. Ramok Lakoro—ayah kandung Jasmine—menjadi presenter pamungkas dengan memamerkan kumpulan komik hariannya yang menarik!

Surabaya AnimNation

Acara pemungkas Cergamboree 2012 adalah pemutaran kompilasi Surabaya AnimNation yang digagas oleh Gathotkacastudio, didukung oleh Sinematografi Airlangga, INFIS (Independent Film Surabaya) dan Daun Pandan Margorejo Kue dan Makanan.

Dengan audience yang padat di malam yang cerah, Gathotkoco Studio (Cak Ikin dan Vinka) sudah siap sedia memamerkan kumpulan animasi. Ada 15 animasi yang muncul dalam pemutaran AnimNation kali ini, tidak hanya dari Surabaya, tapi juga dari Yogyakarta, Jakarta, Tangerang, Kediri, Malang, dan juga dari  California. Teknik dan style yang diusung pun makin beragam—ada yang menggunakan 3D yang sangat halus, ada 2D yang sederhana, ada stop motion. Ada penggalian dan eksplorasi isu, tema dan visual lokal (dari latar belakang, bahasa, karakter, dsb.).

Sayang sekali karena jam operasional galeri tidak bisa terlalu malam, semua karya pameran dan vendor harus beres jam 8.30 malam. Titha menutup acara pemutaran dengan melontarkan beberapa kuis berhadiah mengenai AnimNation dan Cergamboree.

Terima kasih banyak kepada seluruh peserta, panitia, volunteer, pendukung, dan pengunjung Cergamboree atas dukungannya. Mohon maaf atas segala kekurangan festival ini. Semoga tahun berikutnya bisa menjadi lebih baik!

 

 

 

Email | Website | More by »

Seorang musafir gig dan pameran, pengelola klab jalan kaki Manic Street Walkers, penikmat zine, lomographer.

Leave a Reply