Surabaya, City of Work

“Surabaya pernah menjadi kota terbesar dan terpenting di Hindia Belanda, bahkan dibandingkan Batavia yang sepi, Surabaya merupakan pelabuhan penting di Asia modern sejajar dengan Kalkuta, Rangoon, Singapore, Bangkok, Hongkong dan Shanghai. Siapapun yang bergelut dalam dunia pelayaran tujuh-puluh tahun yang lalu akan mengenali Surabaya sebagai pelabuhan gula terbesar ketiga di dunia”( p. xvii -xviii). Buku ini membangunkan penduduknya dari amnesia sejarah dan merangkai argumen tentang faktor-faktor penyebab stagnasi hingga tergesernya Surabaya di posisi kedua (atau keenam?) di Indonesia setelah Jakarta.

Beruntung kita, bahwa bahwa H.W. Dick telah memberikan kita satu buku penelitian sejarah Surabaya yang tampil ringan dan memikat, tapi juga mengandung penelitian ilmiah yang serius. Lebih dari sekedar sejarah kota Surabaya, buku ini membuka sebuah bidang baru dalam penelitian sejarah perekonomian sebuah kota yang sama sekali belum pernah ditulis di Indonesia sebelumnya.

My Name is Red

Secara konten, novel ini mengusung backdrop besar sejarah politik Turki, sejarah seni lukis Islam di Turki, hikayat Turki, tradisi Turki dan semua itu berseting di akhir abad ke-16. Tantangannya adalah bagaimana kisah negeri asing ini
bisa menarik minat kita? Apakah kita sudah puas hanya dengan tahu cerita, plot dan akhirnya? Backdrop inilah yang justru (menurut opini saya) menjadi pengalaman terindah di novel ini.

Sophie’s World

Jostein Gaarder berhasil mengajak pembaca yang awam akan filsafat untuk melihat sejarah filsafat dan filsafat dengan kaca mata yang lebih jernih dan proporsional. Di tengah-tengah jawaban kehidupan yang sudah “siap saji” dan jawaban-jawaban “resmi” yang tabu untuk dipertanyakan, ditengah-tengah kesibukan memenuhi kebutuhan mendasar, novel ini mengajak kita untuk berhenti sejenak dan merenungi pencapaian umat manusia selama dua ribu tahun; khususnya dalam kapasitas mentalnya. Dari buku ini kita dapat menghargai betapa hebatnya para filsuf Yunani awal itu dalam arti yang sebenar-benarnya; luar biasa meskipun kuno. Betapa tetap relevannya pertanyaan-pertanyaan yang digeluti filsuf-filsuf terkini dan betapa banyaknya hal yang harus kita kejar untuk dipelajari.