Museum Sejarah Komunitas (1/3)

Sejarah adalah suatu proses kebudayaan. Tidak statis, tidak tetap, tidak bersifat tunggal. Ada tantangan menghindari diri dari “keaslian”. Sangat mudah bagi kita untuk jatuh dalam perangkap pencarian “keaslian” untuk membedakan diri. Nah, dari sini, apa saja dampak dan implikasinya? Dan bagaimana menata, mengkurasi, dan mengkoleksi kejamakan pengetahuan ini?

Reportase: Pragmatic & Dematerialised Architecture

Sabtu, 24 November 2012, 19.00 – 21.00 Presentasi: Pragmatic & Dematerialised Architecture Ada dua presentasi malam ini, yang dilakukan oleh ARA Studio (Hermawan Dasmanto) dan ordes arsitektur (Endy Yudho) Pragmatic Architecture Tema “Pragmatic Architecture” dibawakan oleh Hermawan Dasmanto dari ARA Studio yang mempresentasikan entri lombanya yang memenangkan Indocement Award 2012, yang dia namakan “Box Culvert House”. Hermawan …

Reportase: Mysterious Skin

Sore itu, Kamis tanggal 14, langit mulai bewarna kelam. Jam tangan sudah menunjukkan pukul 06.30. Di halaman belakang C2O Library, mulai menunjukkan tanda-tanda keberadaan makhluk hidup. Kucing-kucing C2O setidaknya ikut menunjukkan semangat mereka dengan caranya sendiri. Misalnya saja mereka tidak lelahnya berjuang mendapatkan kue yang diletakkan di atas meja yang lumayan tinggi untuk dipanjat oleh …

Reportase: Etnografi & Dunia Virtual

Public talk with Prof. Tom Boellstorff, 2013

Rabu, 26 September 2012, pk. 18.00. C2O Library & Collabtive, Jl. Dr. Cipto 20 Surabaya 60264. Bersama: Tom Boellstorff Profesor Antropologi, University of California, Irvine Editor-in-Chief, American Anthropologist, 2007-2012 Faculty Participant, Intel Science & Technology for Social Computing Yap! Entah kenapa judul acara kali ini teramat sangat sayang untuk dilewatkan dan hasrat keingintahuan pun membawaku kesana. Terlebih lagi yang …

Budaya Visual & Perubahan Sosial di Indonesia

Selasa, 29 Mei 2012. Sore itu, kami berkumpul di pelataran belakang ORE Premium Store, di Jl. Untung Suropati no. 83. Di tempat yang sedang dipersiapkan Alek dan Dewi sebagai café ini (gosipnya akan diluncurkan Juli nanti), teman-teman bersantai dan mengagumi tempat nyaman dan perabotan-perabotan vintage ORE sambil menunggu persiapan presentasi. Sebagai bagian dari program residensinya …

Reportase: Saksi Mata (Suparto Brata, 2002)

Jumat, 25 November 2011. Jam 6 sore, teman-teman mulai berdatangan di perpustakaan C2O.  Merayakan bulan November, kami merasa senang sekali kedatangan tamu istimewa, Pak Suparto Brata, seorang penulis yang dengan konsisten terus menghasilkan karya-karya sastra berkualitas dalam bahasa Indonesia dan Jawa. Di atas meja tersedia teh manis hangat dan roti selai blueberry untuk menemani perbincangan …

Reportase: Harry Potter and the Deathly Hallows

Peserta (menurut urutan alfabet): Anitha Silvia, Ari Kurniawan, Ary Amhir, Devy, Kathleen, Randy

Klab Baca Harry Potter (selanjutnya disingkat HP) di mulai setelah Devy -peserta terakhir diskusi- datang. Sebelumnya peserta lain, duo Ari/y , Randy dan Kat menunggu dimulainya diskusi dengan membaca tipis-tipis, bergosip, sembari menyaksikan film terakhir HP 7 dilayar televisi C2O melalui pemutar yang cakram video digitalnya sempat macet dua kali itu. Malam itu cuaca sangat gerah, dengan tingkat kelembapan udara cukup tinggi. Ditemani seduhan teh hangat , beberapa potong kueh kering…… -kudapan ala inggris, saya dan Randy memilih mengambil teh kemasan botol dari lemari pendingin- dan tak lupa guyonan-guyonan kering, peserta diskusi kemudian siap masuk kedalam dunia diskusi Harry Potter yang (harapanya) menyihir… Alohomora!

Reportase: Wacana Gender dalam Seni Rupa Indonesia

Sabtu sore, 24 September 2011, tikar-tikar digelar pelataran belakang C2O.  Pot-pot rosemary dipasang di sela-sela—pengusir nyamuk sekaligus penghijau mata.  Makanan berupa cupcakes coklat vanilla, gorengan, semangka dingin dan es teh limun digelar di atas meja panjang di samping, dijaga oleh Antonio Carlos dan intern favorit kami, Deasy.  Erlin datang membawa makarani schotel buatannya, dan langsung …

Reportase: The ‘O’ Project

Buku The ‘O’ Project lahir dari rentannya kedaulatan tubuh perempuan karena mitos dan tabu. Proyek ini membongkar kebisuan perempuan terhadap kenikmatan seks dan orgasme. Penulis tergelitik mengungkap realitas, mengapa jumlah perempuan yang mencapai orgasme begitu rendah dibandingkan laki-laki? Yakni, 29 persen saja. Padahal semua orang paham bahwa perempuan dapat orgasme berkali-kali. Bertolak dari sana, dia membuat The ‘O’ Project.

Tujuannya agar setiap perempuan tahu apa itu orgasme, bagaimana mendapatkannya, dan membuat keputusan bertanggungjawab berdasarkan pengetahuan tentang orgasme yang utuh dan kritis. Tidak terbatas pada studi literatur, dia juga melakukan serangkaian wawancara dengan banyak perempuan di Aceh, Jakarta, Jogjakarta, Surabaya, dan Makasar, dengan responden usia 25-55 tahun.

Wawancara: Surabaya Tempo Dulu

Bulan November depan, C2O mengadakan kegiatan Membaca Kota Surabaya, di mana kami akan mengangkat semua buku dan film mengenai Surabaya yang tersedia di C2O, dengan tujuan memperkenalkan dan membangkitkan semangat untuk menggali dan mengenal lebih jauh kota kita.

Selain itu, kami juga akan menampilkan komunitas-komunitas Surabaya yang telah banyak membantu dan menginspirasi kami. Kali ini, kita berkenalan dengan Surabaya Tempo Dulu (selanjutnya STD), satu komunitas yang aktif membagi informasi sejarah lokal Surabaya dengan memanfaatkan media jaringan sosial Facebook. C2O pun, berkenalan dengan STD melalui Facebook. Di sela-sela banjiran update status, kami melihat sedikit nyempil informasi renyah dan menarik mengenai sejarah Surabaya, yang hampir selalu diupdate setiap hari, kerap dibarengi dengan foto, gambar ataupun peta.

Menurut Nikki Putrayana dan Bambang Irawan, dua dari admin STD, awalnya tidak ada yang kenal secara tatap muka—semuanya bertemu di dunia maya. Dan sampai artikel ini ditulis, baru dua kali mereka mengadakan semacam kopdar/gathering tatap muka. Terakhir mereka bahkan bertemu dengan Pak Dukut Imam Widodo, penulis banyak buku sejarah, antara lain Hikajat Surabaia Tempo Doeloe yang juga merupakan salah satu buku favorit anggota C2O.

STD mempunyai semangat mengagumkan untuk sama-sama belajar mengenali Surabaya lebih jauh. Tiap bulannya, mereka memilih satu topik sebagai fokus utama, yang kemudian dikelompokkan dalam satu album foto menjadi semacam esai foto. Di STD, semua orang—admin maupun anggota—sama-sama belajar dan didorong untuk saling berbagi informasi mengenai Surabaya, sekecil apapun. Kebanyakan dari admin STD tidak berlatar belakang studi sejarah, dan jarang yang berasal dari Surabaya. Tapi semuanya, dengan beragam latar belakang dan profesi, mempunyai kepedulian dan keinginan untuk menanamkan kecintaan kota, saling menginspirasi dan mendorong pemikiran kritis. Selain itu, mereka juga mengembangkan perhatian terhadap etika dalam penyebaran media, dan sangat mendorong partisipasi aktif dari anggota-anggotanya untuk menggali sejarah di sekitar kita.

Berikut adalah wawancara kami melalui e-mail dengan admin STD, Bambang Irawan, yang juga telah banyak menulis ulasan-ulasan buku untuk C2O.