Treasure Hunting #2

Sabtu, 8 September 2012, pk. 09.00 – 12.00
C2O Library & Collabtive, Jl. Dr. Cipto 20 Surabaya.

Bagi yang tertarik untuk berpartisipasi dalam Ayorek Treasure Hunting, besok kita akan menetapkan topik kita dan membahas teknis kolaborasi.

Materi di atas akan kita gunakan sebagai lembar kerja kita besok. PDF materi dapat diunduh gratis dari:
http://archive.org/download/MateriAyorekTreasureHunting20120907/MateriTreasureHunting-web.pdf

Silakan membaca-baca atau mencoba dahulu. Ada tips menggali data, tips melakukan sejarah keluarga, dsb. Besok kita akan bersama-sama mengerjakannya! Sampai bertemu!

INFO:
info@ayorek.org
Facebook group: facebook.com/groups/ayorek/

Toys for Tots

Untuk memperingati Hari Anak Nasional pada tanggal 23 Juli ini, Perpustakaan C2O mengadakan program “Toys for Tots” sebagai bagian dari festival anak dan craft Eat, Play, Laugh selama bulan Juli 2011. Melalui program ini, kami mengajak kerabat dan sahabat C2O untuk turut berbagi mainan dan buku anak yang layak pakai.

Sumbangan dapat diserahkan langsung ke Perpustakaan C2O, Jl. Dr. Cipto 20 Surabaya 60264 (lihat peta di sini). Di akhir bulan Juli, seluruh hasil sumbangan akan disumbangkan kepada anak-anak panti asuhan Yayasan Karya Kasih dalam acara bakti sosial kami.

—————————–
Panti Asuhan Yayasan Karya Kasih
—————————–

Yayasan Karya Kasih melakukan pelayanan konseling, penyembuhan dan panti asuhan mencari kaum miskin yang membutuhkan pertolongan, membina dan merawatnya dengan penuh cinta kasih. Lebih dari dua ribuan orang telah dipulihkan dari berbagai penyakit. Pendekatan konseling dan fisioterapi yang dikembangkan Yaysan Karya Kasih efektif menjangkau rakyat kecil.

Untuk rakyat miskin kota yang terdapat di kota Surabaya, Yayasan Karya Kasih secara rutin membina 300 Kepala Keluarga pemulung korban penggusuran yang dilakukan pemkot Surabaya. Panti asuhan yang terletak di Jalan Gembong IV/26 ini merawat 15 anak berusia 8 bulan hingga 12 tahun dari berbagai agama.

Informasi:
Telp: (031) 77525216 (Yuli)
Email: info@c2o-library.net / c2o.library@yahoo.com
Website: http://c2o-library.net

Report: Only a Girl

Sabtu, 23 Oktober 2010, pk. 17.30 WIB, kursi-kursi mulai dipenuhi oleh pengunjung. Kru GPU Surabaya, telah lama bersiap di depan. Buku-buku nominasi Khatulistiwa Literary Award, dijual di meja sirkulasi depan dengan diskon 10% hanya untuk hari itu. Cuaca Surabaya yang panas seperti biasa, tidak meredekan antusiasme untuk acara peluncuran buku “Only a Girl: Menantang Phoenix” yang berlangsung sore itu di C2O.

Kami semua terkesan dengan Lian Gouw, penulis buku Only a Girl yang khusus datang ke Indonesia untuk peluncuran terjemahan bukunya, setelah 50 tahun lebih meninggalkan tanah airnya untuk menetap di Amerika. Di usia senja 76 tahunnya, beliau masih tampak bugar, terus bersemangat untuk menulis, giat belajar untuk meningkatkan kemampuan menulisnya, bahkan menjual sendiri karya-karyanya! Didampingi oleh Soe Tjen Marching, yang bulan depan akan meluncurkan novelnya, juga diterbitkan oleh Gramedia, acara diskusi berlangsung dengan interaktif, menghibur sekaligus informatif.

Walaupun sedikit terbata-bata, Lian Gouw bersikeras untuk melangsungkan acara dengan bahasa Indonesia. Beliau mengutarakan ketidak nyamanannya jika melihat istilah-istilah Inggris digunakan dengan clemang-clemong, dicampur aduk dalam bahasa Indonesia, demi sekedar “gengsi”. “Banggalah dengan bahasamu sendiri, karena tanpa bahasa, kamu tidak punya suara,” tegasnya.

Wawancara: Surabaya Tempo Dulu

Bulan November depan, C2O mengadakan kegiatan Membaca Kota Surabaya, di mana kami akan mengangkat semua buku dan film mengenai Surabaya yang tersedia di C2O, dengan tujuan memperkenalkan dan membangkitkan semangat untuk menggali dan mengenal lebih jauh kota kita.

Selain itu, kami juga akan menampilkan komunitas-komunitas Surabaya yang telah banyak membantu dan menginspirasi kami. Kali ini, kita berkenalan dengan Surabaya Tempo Dulu (selanjutnya STD), satu komunitas yang aktif membagi informasi sejarah lokal Surabaya dengan memanfaatkan media jaringan sosial Facebook. C2O pun, berkenalan dengan STD melalui Facebook. Di sela-sela banjiran update status, kami melihat sedikit nyempil informasi renyah dan menarik mengenai sejarah Surabaya, yang hampir selalu diupdate setiap hari, kerap dibarengi dengan foto, gambar ataupun peta.

Menurut Nikki Putrayana dan Bambang Irawan, dua dari admin STD, awalnya tidak ada yang kenal secara tatap muka—semuanya bertemu di dunia maya. Dan sampai artikel ini ditulis, baru dua kali mereka mengadakan semacam kopdar/gathering tatap muka. Terakhir mereka bahkan bertemu dengan Pak Dukut Imam Widodo, penulis banyak buku sejarah, antara lain Hikajat Surabaia Tempo Doeloe yang juga merupakan salah satu buku favorit anggota C2O.

STD mempunyai semangat mengagumkan untuk sama-sama belajar mengenali Surabaya lebih jauh. Tiap bulannya, mereka memilih satu topik sebagai fokus utama, yang kemudian dikelompokkan dalam satu album foto menjadi semacam esai foto. Di STD, semua orang—admin maupun anggota—sama-sama belajar dan didorong untuk saling berbagi informasi mengenai Surabaya, sekecil apapun. Kebanyakan dari admin STD tidak berlatar belakang studi sejarah, dan jarang yang berasal dari Surabaya. Tapi semuanya, dengan beragam latar belakang dan profesi, mempunyai kepedulian dan keinginan untuk menanamkan kecintaan kota, saling menginspirasi dan mendorong pemikiran kritis. Selain itu, mereka juga mengembangkan perhatian terhadap etika dalam penyebaran media, dan sangat mendorong partisipasi aktif dari anggota-anggotanya untuk menggali sejarah di sekitar kita.

Berikut adalah wawancara kami melalui e-mail dengan admin STD, Bambang Irawan, yang juga telah banyak menulis ulasan-ulasan buku untuk C2O.

Perjalanan Nusantara

Gambar hitam putih perjalanan fotografer dan sutradara film Alphons Hustinx (1900-1972) memberi kita impresi mengenai berbagai perjalanannya melintasi Asia, Afrika, Karibia dan Timur Tengah di tahun 1930an dan 50an. Hustinx mewariskan rol negatif, film, surat-surat dan buku harian, penuh catatan, kepada keluarganya. Melalui dokumen-dokumen dan gambar-gambar egosentrik ini,satu dunia seorang bujangan Limburg dihidupkan kembali. Dalam artikel ini, biografer Hustinx, Louis Zweers, memberi kita cuplikan kunjungan Hustinx ke Hindia Belanda di tahun 1938.

Merdeka: Potret ketegangan teritori

Biro foto pers independen, Indonesian Press Photo Service (IPPHOS), yang didirikan di tahun 1946 oleh Frans dan Alex Mendur, dan kakak beradik Umbas, adalah biro foto pertama—bahkan dulu, terbesar—di Indonesia. Foto-foto di IPPHOS umumnya diambil selama masa perjuangan kemerdekaan dalam periode 1945-1949. Saat ini, foto-foto IPPHOS adalah satu-satunya foto-foto biro yang terselamatkan dari periode tersebut. Koleksi dari biro foto pemerintah ANTARA dan BERITA Film Indonesia sendiri lenyap dihancurkan setelah peristiwa 1965. Sejarawan seni dan foto Louis Zweers mendapatkan privilese akses ke koleksi yang terselamatkan dari periode penuh pergolakan itu, dan kini berada di Arsip Nasional Republik Indonesia di Jakarta.

Republik Tanpa Sastra

Sastera terpencil dari sebagian besar manusia Indonesia. Dan peserta seminar agaknya setuju dengan ini. Rasa was-was menghinggapi para pembicara dalam Seminar Pengajaran Sastera Indonesia di Sekolah Lanjutan yang berlangsung tanggal 11 – 12 September 1973 di Surabaya. Betapa celakanya nanti bangsa ini apabila keasingan akan sastera berlarut-larut.