Ayorek Cangkruk! #3

Sabtu 30 Juni 2012, pk. 16.00 – 19.00
di Granito Tile Studio, Jl. Alun-alun Contong no. 1B, Baliwerti
Bersama: De Maya, Surabaya Tempo Dulu, Lembaga Pemberdayaan Tuna Netra, Roodebrug Soerabaia dan Kami-Arsitek-Jengki (KAJ)

Ayorek Cangkruk adalah sesi perkenalan, berbagi dan bertukar ide, pengalaman, cerita, inspirasi antar komunitas dari berbagai latar belakang. Setiap komunitas bercerita mengenai asal mula komunitas masing-masing dan tujuan apa yang ingin dicapai. Pengalaman-pengalaman, proses kreatif, suka duka, hambatan, dalam melakukan berbagai kegiatan/projek.

Melalui Cangkruk ini, kita diharapkan dapat saling berbagi pengalaman, ide, gagasan baru yang mungkin dapat memberi inspirasi. Dari cangkruk kita berharap dapat memperoleh pengetahuan baru, berkenalan dengan orang dan komunitas baru, mendapatkan peluang kolaborasi dengan individu/komunitas dari berbagai latar belakang, saling mendukung dan menginspirasi.

Gratis & terbuka untuk umum

Design It Yourself at Arte-polis 4

Kamis, 5 Juli 2012, pk. 14.30-15.00
Parallel Session 3, Arte-Polis 4 International Conference
di Ruang 1, Lantai 4 Gedung Arsitektur (Labtek IX B)
Institut Teknologi Bandung

Kami akan mempresentasikan makalah dengan judul Design It Yourself: Building Connectivity & Local Knowledge, sebagai bagian dari sesi paralel konferensi internasional arte-polis 4.

The popular discourse about creative cities tend to reduce the concept as something elitist and exclusionary, for which only a few cities—lucky enough to be endowed with the supporting ecology, the economic, cultural, social and symbolic capitals, or else the “creative class”—are entitled to. Not enough study has been carried out on how various ways creativity can be untapped in “problem areas”, places not normally considered creative. This paper presents a case of Design It Yourself, a design forum involving various communities in a casual talk series. It was initiated in October 2011 to form a culturally informed, inter-disciplinary perspective by first focusing on the very basic fundamental knowledge that we often overlook—where a place is, why it is like it is, what its obstacles are, and how potentials can be identified. The strategy and tactics for this forum emphasize on collaborative efforts and small but sustained growth: to try things out small, observe what happens, and reflect on how the bigger picture is changing. Thursday, 5 July 2012, 2.30-3.00 pm
Parallel Session 3, Arte-Polis 4 International Conference
Room 1, 4th floor, Architecture Building (Labtek IX B)
Institut Teknologi Bandung

Obral obrol Candi & Potensi Wisata Situs Sejarah

Mari bergabung dengan sesi obral obrol bersama Bol Brutu, Gerombolan Pemburu Batu, ingin memperkenalkan keberadaan candi-candi marginal yang belum banyak dikenal oleh masyarakat sekaligus mendorong dikembangkannya potensi wisata situs bersejarah di sekitar lokasi candi.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian acara “Pamer Pamor Bol Brutu—mengenal candi-candi di Indonesia”yang diselenggarakan oleh Bol Brutu, bekerja sama dengan House of Sampoerna dan C2O Library & Collabtive.

——————-
Jadual acara:
——————-
21 Juni 2012, pk. 18.30
Pembukaan pameran di House of Sampoerna

22 Juni 2012 18.00 – 21.00
Obral-obrol Bol Brutu di C2O Library & Collabtive

23 Juni 2012
Blusukan ke candi

22 Juni – 22 Juli 2012
Pameran di House of Sampoerna

Info:
Carloz 031-60446437 / 0856 3356 710

Presentasi Design It Yourself di KUNCI Cultural Studies Center

Sabtu, 2 Juni 2012, pk. 16.00
di KUNCI Cultural Studies Center
Jl. Langenarjan Lor No. 17B
Panembahan, Yogyakarta, INDONESIA 55131

Design It Yourself adalah satu rangkaian acara desain yang digelar selama bulan Oktober 2011 di C2O Library & Collabtive untuk membahas desain di Surabaya. Dalam acara ini, kami mengajak berbagai pihak, mulai dari komunitas kecil, praktisi bisnis, dan akademisi yang berkaitan dengan desain, terutama di Surabaya, untuk bersama-sama mengintrospeksi diri dan berbagi cerita mengenai situasi kondisi masing-masing dalam satu forum sharing & presentasi. Berbagai disiplin desain diulas di sini, mulai dari pengantar desain, tipografi, bisnis dan manajemen desain, fashion, branding, digital media design, komik, urban art, hingga urban planning dalam bentuk diskusi santai dan pemutaran film yang berkaitan.

Meskipun merupakan kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya tidak masuk dalam jajaran kota yang disiapkan menjadi kota kreatif di peta nasional. Memang, kota besar bukan berarti secara otomatis adalah kota kreatif. Malah, dalam kasus Surabaya, banyak yang berpendapat bahwa kreatifitas dan kegiatan-kegiatan yang tidak berkaitan langsung dengan industri ataupun perdagangan, tidak mendapatkan ruang ataupun apresiasi di sini. “Kota dagang”, “kota kerja”, dengan karakter yang keras, kasar, tidak mempedulikan budaya, seni, ataupun komunitas sekeliling yang tidak berhubungan langsung dengannya, kerap diasosiasikan dengan kota pesisir ini.

Dalam kunjungan kali ini ke Yogyakarta, teman-teman dari C2O Library akan berbagi mengenai acara Design It Yourself, proses berbagi pengetahuan yang terjadi di dalamnya, dan konteks perkembangan design di Surabaya.

Budaya Bebas

Rabu, 30 Mei 2012, pk. 18.00
di C2O Library & Collabtive, Jl. Dr. Cipto 20 Surabaya 60264

Bersama kawan-kawan KUNCI Cultural Studies Center, Yogyakarta:
Brigitta Isabella, Syafiatudina, Antariksa

KUNCI Cultural Studies Center mengundang anda ke bedah buku “Budaya Bebas: Bagaimana Media Besar Memakai Teknologi dan Hukum untuk Membatasi Budaya dan Mengontrol Kreativitas” karya Lawrence Lessig. Buku ini menguraikan bahwa di luar kenyataan tentang teknologi baru yang selalu mendorong juga lahirnya produk hukum baru, kini para pelaku monopoli media justru memanfaatkan ketakutan terhadap teknologi baru ini, terutama Internet, untuk membatasi gerak gagasan di ranah publik. Meskipun pada saat yang bersamaan korporasi-korporasi ini juga menggunakan teknologi yang sama untuk mengendalikan apa yang dapat dan tidak dapat kita perbuat dengan budaya. Yang menjadi korban di sini adalah kebebasan kita untuk mencipta, membangun dan akhirnya, kebebasan berimajinasi. Buku yang juga merupakan hasil lokakarya penerjemahan KUNCI tahun 2011 ini diterbitkan atas dukungan Ford Foundation Indonesia sebagai bagian dari proyek “Konvergensi Media dan Teknologi di Indonesia”.

Bulan lalu, buku ini telah dibahas di C2O juga untuk Klab Baca, dan menghasilkan banyak pembahasan dan pertanyaan yang menarik. Mari datang dan membahasnya bersama lebih lanjut!

INFO:
0858 5472 5932 / info@c2o-library.net

Budaya Visual & Perubahan Sosial di Indonesia

Selasa, 29 Mei 2012, pk. 18.00
di ORE Store Other Rag Enterprise
Untung Surapati 83, Surabaya 60264

bersama
Antariksa
Indonesia Contemporary Art Network (iCAN)
KUNCI Cultural Studies Center

Sebagai bagian dari program residensi Ayorek di Surabaya, Antariksa akan berbagi pengetahuan mengenai hubungan antara budaya visual dan pasang surut perubahan sosial di Indonesia dengan memandang budaya visual sebagai bidang yang politis dan historis.

Ayorek Cangkruk! #2

Sabtu 19 Mei 2012, pk. 15.00
di Sanggar Seni dan Taman Baca Strenkali, Jl. Gunungsari Sawahan II/69

Ayorek Cangkruk adalah sesi perkenalan, berbagi dan bertukar ide, pengalaman, cerita, inspirasi antar komunitas dari berbagai latar belakang. Setiap komunitas bercerita mengenai asal mula komunitas masing-masing dan tujuan apa yang ingin dicapai. Pengalaman-pengalaman, proses kreatif, suka duka, hambatan, dalam melakukan berbagai kegiatan/projek.

Melalui Cangkruk ini, kita diharapkan dapat saling berbagi pengalaman, ide, gagasan baru yang mungkin dapat memberi inspirasi. Dari cangkruk kita berharap dapat memperoleh pengetahuan baru, berkenalan dengan orang dan komunitas baru, mendapatkan peluang kolaborasi dengan individu/komunitas dari berbagai latar belakang, saling mendukung dan menginspirasi.

Bersama:

Mantasa

www.mantasa.org | org.mantasa@gmail.com

Mantasa adalah lembaga yang berfokus pada isu-isu seputar ketahanan pangan. Kegiatan yang dilakukan mencakup penelitian, pendidikan dan kampanye. Lebih lanjut kami memfokuskan pada tanaman pangan liar (edible wild plants) yang tersebar banyak disekitar kita dan bergizi namun sudah tidak banyak lagi yang memanfaatkannya.

Kudos Plush

http://www.kudosplush.com

KUDOS plush toys adalah produk toys berbentuk boneka menggemaskan yang bisa di custom dengan bantuk dan gambar apa saja

Paguyuban Warga Strenkali Surabaya

gatot_subroto@yahoo.com

Paguyuban yang dibentuk oleh warga penghuni seluruh stren Kali Surabaya sebagai wadah untuk menampung aspirasi dan beraktivitas.

Antariksa

Kunci Cultural Studies

Salah satu pendiri KUNCI Cultural Studies dan iCAN (Indonesia Contemporary Art Network), Antariksa akan berbagi pengetahuan mengenai projek sejarah lisan yang dibuatnya di kampung Juminahan.

Gratis dan terbuka untuk umum.
Info: http://www.facebook.com/groups/ayorek/

Jurnal

Bedah buku Jurnal, novel grafis yang diangkat dari novel Pram, “Sekali Peristiwa di Banten Selatan”

bersama:

Redi Murti & Nandhaka Darta, penulis novel
Antariksa (editor Luruh dalam Ideologi)
Ramok Lakoro (dosen DKV ITS)
Rabu, 16 Mei 2012, pk. 18.00 – 21.00
C2O Library & Collabtive
Jl. Dr. Cipto 20 Surabaya 60264
(tersedia juga bazaar buku-buku Kobam)

INFO: Dimas 081803181331

Virus Setan: Risalah pemikiran musik

Minggu, 29 April 2012, pk. 18.00
bersama:
– Slamet Abdul Sjukur (musisi & penulis)
– Natalini Widhiasih (pelukis)
– Erie Setiawan (editor)
– Gatot Sulistiyanto (komponis)

Virus Setan adalah fragmen pemikiran musik terkini dari sosok Slamet Abdul Sjukur, komponis 77 tahun yang (konon) menuliskan MUSIK sebagai AGAMA di formulir pembuatan KTP-nya. Ia pun berdebat seru dengan petugas kelurahan.

Ia lebih percaya musik daripada agama? Atau musik adalah iman-nya? Wow…!

Apa uniknya seorang Slamet? Bagaimana pandangannya terhadap musik?

Apa sebetulnya sumbangan musik bagi peradaban dunia? Mengapa sistim pendidikan musik formal harus melawan gaya padepokan? Bagaimana memahami arus globalisme musik saat ini? Jawaban yang cerdas, kritis, dan menghibur bisa ditemukan di buku VIRUS SETAN yang sepele tapi mengerikan ini.

Buku ini bertujuan memberikan wawasan baru demi membongkar kebekuan cara pandang masyarakat terhadap musik, baik pendengar awam maupun praktisi profesional. Harapannya supaya bisa menemukan cara pandang baru yang lebih fresh. Sekaligus penyebaran ilmu pengetahuan musik yang selama ini jarang sekali diekspos, karena minimnya buku musik berkualitas di Indonesia.

Kami pertama berkenalan dengan Slamet A. Sjukur, yang akrab kami panggil Pak SAS, sekitar tahun 2008. Beliau aktif mendukung kegiatan dan pemikiran kami dengan pemikiran-pemikirannya yang segar, penyampaiannya yang cerdas, ramah tapi juga kritis. Pak SAS mengajarkan kita keindahan pada hal-hal kecil sehari-hari. Saran kami: Jangan lewatkan acara ini!

Buku tersedia di C2O @Rp. 40.000 (Rp.36.000 untuk anggota C2O)

INFO: 031-77525216