Eksplorasi Gastronomi dalam Supper Snapshots

Saya pernah melihat Oxalis memotret. Matanya terpaku di view finder, menatap tanpa kedip objek di balik lensa. Hanya telunjuk dan jempol saja yang bergerak mengatur lensa, seturut mata yang menyasar objek. Kecermatan inilah yang ditunjukkannya dalam proyek fotografi gastronomi, Supper Snapshot. Oxalis Atindriyaratri tak sendirian merumuskan Supper Snapshot. Ia dan Maarten Wesselius, pemuda asal Negeri …

Reportase: Pragmatic & Dematerialised Architecture

Sabtu, 24 November 2012, 19.00 – 21.00 Presentasi: Pragmatic & Dematerialised Architecture Ada dua presentasi malam ini, yang dilakukan oleh ARA Studio (Hermawan Dasmanto) dan ordes arsitektur (Endy Yudho) Pragmatic Architecture Tema “Pragmatic Architecture” dibawakan oleh Hermawan Dasmanto dari ARA Studio yang mempresentasikan entri lombanya yang memenangkan Indocement Award 2012, yang dia namakan “Box Culvert House”. Hermawan …

Reportase: Mysterious Skin

Sore itu, Kamis tanggal 14, langit mulai bewarna kelam. Jam tangan sudah menunjukkan pukul 06.30. Di halaman belakang C2O Library, mulai menunjukkan tanda-tanda keberadaan makhluk hidup. Kucing-kucing C2O setidaknya ikut menunjukkan semangat mereka dengan caranya sendiri. Misalnya saja mereka tidak lelahnya berjuang mendapatkan kue yang diletakkan di atas meja yang lumayan tinggi untuk dipanjat oleh …

Reportase: Etnografi & Dunia Virtual

Public talk with Prof. Tom Boellstorff, 2013

Rabu, 26 September 2012, pk. 18.00. C2O Library & Collabtive, Jl. Dr. Cipto 20 Surabaya 60264. Bersama: Tom Boellstorff Profesor Antropologi, University of California, Irvine Editor-in-Chief, American Anthropologist, 2007-2012 Faculty Participant, Intel Science & Technology for Social Computing Yap! Entah kenapa judul acara kali ini teramat sangat sayang untuk dilewatkan dan hasrat keingintahuan pun membawaku kesana. Terlebih lagi yang …

Reportase: Ikutan Ngobrol Santai tentang Kue Bulan

Acara mengenal cerita-cerita di balik kue bulan yang dikemas dalam Ik Ol San, IKutan ngobrOL SANtai kembali digelar untuk yang kesekian kalinya pada hari Jumat, 21 September 2012, di c2o Library. Komunitas Jejak Petjinan kali ini mengundang Bu Olivia, S.E, M.A., dosen Sastra Tionghoa yang tergabung dalam Center of Chinese Indonesia Studies (CCIS) UK Petra, …

2 Hari bersama Pram

Dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional 17 Mei 2012, C2O Library & Collabtive bekerja sama dengan Pusat Dokumentasi HAM Ubaya menyelenggarakan rangkaian diskusi dan bedah buku yang berkaitan dengan Pramoedya Ananta Toer. Karya-karya yang berkaitan dengan Pramoedya Ananta Toer menjadi pilihan, diskusi dan bedah buku tersebut meliputi buku yang berjudul Pramoedya Ananta Toer Luruh dalam Ideologi oleh Savitri Scherer dan Jurnal, karya Redi Murti untuk Tugas Akhirnya di DKV UK Petra, terinspirasi oleh Sekali Peristiwa di Banten Selatan.

Reportase: Surabaya Illustrated Travel

 Apa yang lebih meriah daripada malam yang penuh teman? Kami sudah menunggu lama untuk pameran ini. Terhitung sejak berakhirnya residensi Ajeng di surabaya, kami terus beranjak ke pekerjaan satu dan yang lain. Hifatlobrain menggarap video Vaastu, anak-anak c2o mengonsep platform Ayorek! -sebuah portal komunitas kreatif Surabaya- yang akan diluncurkan akhir Minggu ini, dan Ajeng kembali berkutat pada web …

Reportase: Travel Writing Workshop

“Sampeyan jadi dateng mas?” tanya saya, dua minggu sebelum acara. Memastikan ketetapan hati Yudasmoro untuk sowan ke Surabaya berbagi ilmu menulis perjalanan.
“Pokoknya ada sop kikil, saya pasti datang! Ilmu saya gratis, Yos,” kata Yudasmoro singkat. Hati saya lega.

Sampai detik ini belum pernah ada pelatihan penulisan perjalanan (travel writing) di Surabaya. Jadi ini memang yang pertama. Tak heran jika pesertanya membludak. Awalnya kami hanya menarget 20 orang peserta saja, mengingat ruangan dalam c2o Library yang terbatas. Tapi memang rasa ingin tahu tak mudah dibendung. Pendaftarnya membengkak jadi 35 orang. Sebagian besar dari Surabaya, sisanya dari Jember, Malang, Solo dan Jogja.

Kesungguhan mereka tak kuasa kami tolak. Apalagi melahirkan generasi baru penulis perjalanan sesuai dengan visi Hifatlobrain, yaitu “documenting Indonesia”. Negeri ini butuh lebih banyak travel writer yang bisa mengulas budaya dan alam Indonesia yang begitu kaya.

Yudasmoro sendiri adalah penulis jempolan yang artikelnya banyak menghiasi majalah wisata dan inflight magazine di Indonesia. Kami, para pengurus Hifatlobrain, sudah lama menjadi penggemar tulisan-tulisan Yudasmoro. Tak jarang kami mengkajinya, mendedah tulisannya, dan kagum, karena pria satu ini begitu jenial menyisipkan guyonan sarkastik dalam artikel yang ditulis.

Para peserta berkumpul di c2o Library jam delapan pagi. Kami menyiapkan brownies dan air putih sebagai pengganjal perut bagi yang belum sarapan. Yudasmoro sendiri terlihat prima dalam setelan kemeja kasual, sambil menunggu peserta lain, ia sibuk mempersiapkan slide dan mengatur proyektor.

Materi pertama yang disampaikan adalah perihal Life of Travel Writer. Sebetulnya ini adalah materi yang disiapkan untuk mengakhiri workshop, tapi Yudasmoro malah menceritakannya di depan. Dengan menarik, ia bercerita tentang kehidupan penulis perjalanan, ia bercerita tentang pengalamannya sendiri. “Travel writer itu harus bisa kerja di bawah tekanan. Saya sering dikontak editor untuk mengirim foto saat tengah malam. Atau tiba-tiba mendapat writers block menjelang deadline,” kata Yudasmoro.

…..

Reportase: MSW #8 Melangkah Mengenal Kamal

Beberapa rangkaian acara yang diadakan oleh hifatlobrain institute yang bekerjasama dengan c2o library sminggu lalu sangat padat dengan tema perjalanan tentang kehidupan dan masyarakat warga surabaya. Manic street walkers salah satu komunitas pejalan kaki yang ada di c2o library menjadwalkan perjalanan di akhir minggu yaitu tanggal 18 Maret 2012 lalu. Perjalanan yang direncanakan untuk menuju daerah utara Surabaya ini awalnya direncanakan untuk mengambil sketsa dari beberapa hal yang menarik di sekitar Tanjung Perak. Hingga kita memutuskan untuk langkahkan beberapa langkah kami untuk menikmati kamal guna untuk mencari atmosfer berbeda seperti apa yang ada di Surabaya yang biasa kami lakukan beberapa waktu lalu.

Pagi jam 6.15 Anitha Silvia yang biasa dipanggil Tinta sang ketua gank pejalan kaki mengirimkan satu sms untuk memastikan keikutsertaan anggota. Aku yang sudah bangun dari jam set 4 *terlalu excited, sigap membalas sms tanda keikutsertaan. Karena masih ada beberapa hal yang menghalangi aku tiba2 memanfaatkan jam masyarakat indonesia. yaitu jam karet. Sekitar pukul 7.45 aku berkumpul dengan pejalan kaki yang lainnya, nampaknya masih ada yang lebih telat dari aku padahal jadwal awal kami jam 7 harus berkumpul. Kat, Andrew, Tinta, dan Danto sudah berkumpul di meja depan c2o. Dan nampaknya hanya menunggu 2 peserta baru yang semoga bukan menjadi korban baru hehe.. Tidak lama kemudian Ikang dan Farid datang. Dan kami Manic Street Walkers pun bersiap untuk berangkat. Tidak lupa berfoto sebelum berkeringat…